Halo manteman,
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan ya ;). Masih betah kan #DiRumahAja? Saya sih betah banget. Dan mumpung di rumah aja, ini waktunya saya merawat kulit secara maksimal. Dan beruntungnya saya tuh, Avoskin pas ngeluarin Avoskin Miraculous Retinol Toner dan Avoskin Miraculous Retinol Ampoule. Jadi saya bisa nyobain efek Retinol dengan maksimal, karena pas di rumah aja jadi kulit nggak begitu ekstrem terpapar sinar matahari.
Baca juga: Review Avoskin Miraculous Refining Toner, Acid Toner Lokal Dengan AHA BHA PHA
Baca juga: Review Avoskin Miraculous Refining Toner, Acid Toner Lokal Dengan AHA BHA PHA
Saya ini juga termasuk newbie dalam pemakaian Retinol. Baru akhir-akhir ini kepikiran untuk secara (( serius )) menambahkan Retinol dalam regime skincare saya, karena faktor usia yang udah kepala 3. Sebenernya agak terlambat sih, karena Retinol boleh dipakai sejak usia 20 tahun. Katanya kalau rutin pakai Retinol sejak 20 tahun, kita bisa semakin memperlambat tanda-tanda penuaan. Pengen gitu lho saya tu, usia 50 tahun tapi masih kinyis-kinyis seperti Shopia Latjuba.
Nah, tanggal 25 April kemarin adalah tepat satu bulan saya sudah menambahkan Retinol dalam night skincare routine saya. Jadi sekarang, saya mau berbagi pengalaman saya pakai Avoskin Miraculous Retinol series ini, mulai dari apa saja kandungannya, bagaimana cara pemakaiannya, boleh atau tidak digabung dengan actives ingredient lain, harga, sampai dengan bagaimana hasil atau before-after #1MonthUsingRetinol.
Post ini bakalan panjang karena saya sekalian ngomongin Retinol, bukan cuma review Avoskin thok. Mohon bantuannya untuk MEMBACA DULU SEBELUM BERTANYA ya. Karena saya tidak akan menjawab pertanyaan yang jawabannya sudah saya tulis panjang lebar di tulisan ini. Dan mohon batuannya juga untuk TIDAK BERKONSULTASI, karena saya bukan dokter. Terima kasih, my lov.
Post ini bakalan panjang karena saya sekalian ngomongin Retinol, bukan cuma review Avoskin thok. Mohon bantuannya untuk MEMBACA DULU SEBELUM BERTANYA ya. Karena saya tidak akan menjawab pertanyaan yang jawabannya sudah saya tulis panjang lebar di tulisan ini. Dan mohon batuannya juga untuk TIDAK BERKONSULTASI, karena saya bukan dokter. Terima kasih, my lov.
Apa itu Retinol?
Sebelum masuk ke pembahasan produk, mari kita berkenalan dulu dengan Retinol. Retinol adalah turunan alami dari Vitamin A. Retinol sudah lama dianggap sebagai powerfull ingredient untuk anti-aging. Cara kerjanya adalah dengan mempercepat regenerasi sel kulit, meningkatkan pertumbuhan sel baru yang sehat. Pemakaian dengan dosis yang tepat akan memberikan beberapa manfaat age delay pada kulit, seperti:
- Meningkatkan elastisitas dan tekstur kulit
- Meminimalkan garis halus dan kerutan
- Menghilangkan kekusaman
- Mencegah jerawat, komedo, dan penyumbatan pori
Tapi, pemakaian Retinol ini seringkali disertai dengan beberapa catatan. Ya karena seperti yang sudah saya bilang di atas, Retinol ini cukup powerfull. Efeknya di kulit dahsyat, namun kalau nggak hati-hati, efek sampingnya juga nyata. Buat yang punya kulit sensitif, tentu harus super picky dan hati-hati banget kalau memutuskan memakai Retinol. Salah-salah malah kulitnya sensitized.
FYI, saya pernah goblo dan iritasi gara-gara Retinol dulu. Jadi waktu masih remaja (( walau sekarang juga masih remaja )), saya pernah pakai Tretinoin untuk menghilangkan Jerawat. Berhasil? Iya, berhasil. Jerawat hilang, tapi kulit saya jadi sensitif PARAH! Kena matahari perih. Kegesek dikit perih. Nggak punya duit perih. Setelah saya rada pinteran, barulah saya tahu kalau Tretinoin dan Retinoid itu berbeda, walau sama-sama turunan vitamin A. Tretinoin adalah konsentrasi asam retinoat murni, sementara Retinol baru akan berubah menjadi asam retinoat secara bertahap setelah diaplikasikan ke kulit.
Pendek kata, Retinol adalah bentuk turunan vitamin A yang lebih mild. Tretinoin sebenarnya hanya boleh dipakai atas pengawasan dokter, dan tidak diperuntukan sebagai daily skincare jangka panjang. Iya. Saya pernah goblo.
Produk Retinol bagus dari brand lokal |
Beruntungnya hidup di zaman now, sudah banyak sekali pilihan skincare OTC, yang jelas aman dan penggunaannya tidak perlu di bawah pengawasan dokter, seperti rangkaian Avoskin Miraculous Retinol ini. Dan untuk lebih yakin aman lagi, Avoskin memakai jenis Actosome Retinol, yaitu jenis Retinol yang paling stabil. Makanya Actosome Retinol ini efek sampingnya 50% lebih rendah daripada jenis Retinol lain, tapi efektifitasnya di kulit tetap baik. Dan di Indonesia belum ada lho produk yang pakai Actosome Retinol. Actosome Retinol ini biasanya cuma bisa kita temui di produk-produk high-end luar.
Ini menurut saya bagus banget buat pemula kayak saya, yang baru berniat masukin Retinol dalam rutinitas skincare harian jangka panjang. Formulanya ini meminimalisir resiko tingling, purging, atau iritasi.
Ingredient Avoskin Miraculous Retinol
Kedua produk ini memiliki ingredient hero Actosome Retinol, yang mengandung 0,09% Retinol aktif. Ampoulnya memiliki kandungan 3% Actosome Retinol, dan tonernya 1% Actosome Retinol. Ampoule tentu mempunyai konsentrasi kandungan Retinol yang lebih tinggi. Tapi bukan berarti kita bisa mengabaikan tonernya ya. Karena toner teksturnya lebih encer, ditaruh di slot pemakaian awal, dan lebih cepat meresap ke kulit, jadi toner juga efektif kerjanya.
Oh iya, saya belum pernah nemu produk lokal yang punya Retinol toner selain Avoskin. Kalau produk luar, ada Pixi Retinol Tonic yang saya sendiri belum pernah mencoba.
Selain Retinol, Avoskin Miraculous Retinol Toner ini mengandung 3% Niacimanide, whichis sedikit membantu mencerahkan kulit, dan Niacinamide juga mempunyai fungsi anti-aging. Lalu juga ada ekstrak Pomegranate, Tocopherol (Vitamin E), ekstrak Oat Meal, dan juga Peptide yang punya khasiat anti-aging.
Ingredient Avoskin Miraculous Retinol Ampoule |
Kalau Avoskin Miraculous Retinol Ampoule, selain kandungan Retinol-nya lebih tinggi, juga menambahkan kandungan Vitamin E, ekstrak Oat Meal, Peptide, lalu juga ada ektrak Pomegranate dan Greentea, yang merupakan bahan-bahan yang dipercaya untuk me-recharge kulit dan menunda penuaan.
Keduanya diformulasikan bebas dari paraben, sulfat, alkohol, dan silikon. Serta tidak memakai fragrance (Note: Stearyl Alcohol adalah fatty alcohol, bukan jenis alkohol denat yang mengeringkan kulit).
Tekstur dan Kemasan Avoskin Miraculous Retinol Series
Tonernya punya tekstur cair yang kental, seperti tekstur hydrating toner yang sangat rich. Ketika diaplikasikan di kulit, rasanya hydrating dan nggak ada sensasi tingling sama sekali. Botol toner ini terbuat dari plastik yang ringan namun kuat, dan warnanya merah oranye gelap. Mulut botolnya cukup kecil, jadi cukup oke mengontrol produknya biar nggak (( ngocrot )) kebanyakan.
Sedangkan ampoule-nya punya tekstur serumy seperti lotion ringan yang gampang menyebar di kulit. Kalau dipegang, produk ini terasa licin. Butuh waktu beberapa saat agar produknya meresap sempurna di kulit. Actosome Retinol ini sangat mild, jadi memang nggak ada rasa tingling ketika saya pertama kali menggunakan.
Kemasan ampoule ini menurut saya sih mewah ya. Terbuat dari botol kaca tebal berwarna merah gelap, dengan aplikator pipet. Packaging ini bikin produknya secure dari sinar matahari dan kontaminasi udara luar, serta mempermudah pemakaian.
Kemasan ampoule ini menurut saya sih mewah ya. Terbuat dari botol kaca tebal berwarna merah gelap, dengan aplikator pipet. Packaging ini bikin produknya secure dari sinar matahari dan kontaminasi udara luar, serta mempermudah pemakaian.
Cara Penggunaan dan Layering Avoskin Retinol
Retinol hanya boleh digunakan di malam hari, dan siangnya kita harus pakai sunscreen dengan cara yang benar (sebanyak dua jari dan reaply berkala). Retinol tidak akan bekerja di kulit bila terpapar sinar matahari. Jadi sudah jelas bila penggunaan dua produk ini ada di night skincare routine. Dan saya sih berasumsi bahwa kalian yang mau memakai dua produk ini, tentu sudah khatam basic skincare CTMP.
Baca juga: Basic Skincare CTMP
Nah, kalau sudah melakukan CTMP dan mau menyelipkan Retinol dalam skincare malam, berikut caranya:
Avoskin Miraculous Retinol Toner - Hydrating Toner - Avoskin Miraculous Retinol Ampoule - Night Cream
Saya sendiri punya ritual yang lebih panjang. Yang saya pakai di malam hari saat ini adalah:
Avoskin Miraculous Retinol Toner - Hydrating Toner - Avoskin Miraculous Retinol Ampoule - Hydrating Serum - Facial Oil - Night Cream
Baca juga: Paduan 10 Step Skincare Rutin
Mengenai layering Retinol, ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya:
Mengenai layering Retinol, ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya:
- Avoskin Retinol Toner adalah hydrating toner atau exfoliating toner?
Jawaban saya:
Bukan keduanya. Ini actives berupa Retinol, cara kerjanya beda dari AHA/ BHA, jadi nggak bisa disebut sebagai exfoliating toner. Dan kandungan Retinol-nya (walau mild) tetap berpotensi mengiritasi, jadi nggak bisa diperlakukan sebagai hydrating toner (nggak bisa dipakai dengan tehnik CSM atau 7 skin method) - Pakai Avoskin Retinol Toner sesudah atau sebelum hydrating toner?
Jawaban saya:
Ada dua aliran pemakaian actives sih. Keduanya benar, tergantung nyamannya kulitmu. Kalau saya sendiri, lebih nyaman pakai Avoskin Retinol Toner sebelum hydrating toner. Urutan pemakaian sudah saya tuliskan di atas. - Apakah boleh digabungkan dengan actives lain seperti AHA/ BHA atau Vitamin C atau Niacinamide?
Jawaban saya:
Boleh! Dengan catatan: tergantung sensitifitas kulit masing-masing orang. Selama kulitnya mampu menerima, nggak masalah kok. Namun sebaiknya tes di area kecil dulu ya. - Apakah boleh di-layer dengan Avoskin Miraculous Refining Series?
Jawaban saya:
Sebenarnya, keduanya akan saling mendukung. AHA/ BHA mengikis sel kulit mati, sementara Retinol mempercepat pembentukan sel kulit baru yang lebih sehat. Namun Retinol dan AHA/ BHA adalah ingredient yang berpotensi mengiritasi kulit. Jadi kalau saran saya sih, pakai bergantian saja. Hari ini pakai Avoskin Miraculous Refining, besoknya pakai Avoskin Retinol, diselang-seling. Tapi ya sekali lagi, semua tergantung dari sensitifitas kulit masing-masing. Silahkan dirasakan dan dicoba-coba sendiri. - Siapa yang tidak boleh pakai Avoskin Miraculous Retinol?
Jawaban saya:
- ibu hamil dan menyusui
- kamu yang belum khatam pemakaian basic skincare CTMP
- kamu yang tidak tertib memakai sunscreen
- kamu yang berusia di bawah 20 tahun (belum perlu)
Hasil Setelah Satu Bulan Pemakaian Rangkaian Avoskin Miraculous Retinol Series
Kayak yang sudah saya bilang, first impression ini rasanya sangat mild, hanya seperti memakai hydrating product. Tapi masuk satu minggu pemakaian, area sekitar mata saya perih bila digesek. Saya awalnya bingung, karena ketika tanya ke sesama pemakai, rata-rata bilang kalau Avoskin Retinol ini sangat mild dan nggak bikin iritasi sama sekali. Jadi saya coba bongkar pasang skincare saya.
Intinya sih, waktu itu saya juga memakai skincare lain yang memiliki kandungan alkohol dan fragrance yang cukup kuat. Dan sepertinya memang kulit saya nggak kuat bila pakai skincare yang mengandung bahan iritant yang kemudian ditambah dengan actives berupa Retinol. Setelah saya ganti skincare lain tersebut dengan yang lebih "bersih" ingredient-nya, perih di area mata saya berangsur hilang.
(Kesimpulan sementara: di kulit saya, Avoskin Retinol tidak cocok dipakai bebarengan skincare dengan kandungan iritant yang cukup tinggi.)
Dan kemudian, saya mulai ngerasa kalau kulit saya jadi lebih kencang. Area mata terasa lifting. Saya awalnya merasa kalau saya agak halu ya. Karena kita semua tau, Retinol nggak bekerja secepat itu. Tapi saya tambah yakin adalah ketika saya amati, memang garis halus di sekitaran mata saya agak berkurang kedalamannya. Kerasa kalau pakai under eye concealer, lebih halus hasilnya.
(Untuk catatan: Saya tentu tidak menggunakan produk Retinol di bawah mata!! Tapi yang namanya skincare, ketika digunakan di seluruh wajah dan ada area yang dilewati, pasti sedikitnya tetap akan terkena kan? Entah karena terseret waktu menggunakan skincare selanjutnya, atau sisa-sisa yang masih menempel di jari (walau sudah dijeda). Intinya nggak mungkin bisa 100% bisa menghindari, apalagi kalau skincare-nya berbentuk toner.)
(Untuk catatan: Saya tentu tidak menggunakan produk Retinol di bawah mata!! Tapi yang namanya skincare, ketika digunakan di seluruh wajah dan ada area yang dilewati, pasti sedikitnya tetap akan terkena kan? Entah karena terseret waktu menggunakan skincare selanjutnya, atau sisa-sisa yang masih menempel di jari (walau sudah dijeda). Intinya nggak mungkin bisa 100% bisa menghindari, apalagi kalau skincare-nya berbentuk toner.)
Untuk efek mencerahkan, jujur saya nggak terlalu bisa mengamati. Karena saya kan lagi #DiRumahAja dan kulit saya kayaknya udah mentok di tingkat keterangannya. Tapi bisa kelihatan di before-after, kulit saya lebih glowing, yang berarti memang permukaannya jadi lebih rata dan jadi lebih dapat memantulkan cahaya. FYI kedua foto tersebut sama-sama saya lakukan saat bangun tidur di pagi hari, dengan lighting yang sama.
Iya, saya belum mandi di foto itu.
Saya sih ngerasa ini adalah kondisi kulit terbaik yang saya capai di umur 30+. Kulit saya terlihat jelas lebih halus, permukaannya rata, lebih glowing, kencang, dan enak banget dipegang, lembut gitu. Dan akhir-akhir ini saya juga sering dapet compliment kalau pas IG story atau Video Call atau foto/ video bare face gitu. Belum ada yang buktiin liat langsung, kan lagi physikel distensying, tapi beneran kerasa banget perkembangan kulit saya. Nggak sabar pengen pamer T.T.
Kalau lagi nggak pandemi, rasanya saya pede deh, kalau harus keluar rumah bare face. Eh...ya pakai alis lah biar nggak liat tuyul.
Kesimpulan
Nggak salah kalau Retinol dibilang sebagai powerfull ingredient untuk anti-aging. Produk Retinol yang bagus seperti Avoskin Miraculous Retinol Series ini, benar-benar memberikan perubahan yang nyata di kulit saya saat dipakai secara kontinyu. Namun, memang ada beberapa catatan yang harus diperhatikan sebelum kamu memutuskan untuk memakai Retinol. Jadi kamu putuskan sendiri ya, apakah kamu sudah siap menambahkan Retinol dalam regime skincare-mu atau belum.
Avoskin Miraculous Retinol Series sendiri punya kandungan Actosome Retinol yang benar-benar mild dan minim efek samping. Jadi cocok sekali buat pemula Retinol seperti saya. Nggak perlu terlalu was-was dengan efek tingling dan iritasi di kulit, meskipun tetap harus berhati-hati tentu saja.