Vagina anda bau?
Ini kok kata pembuka saya udah ngajak gelut banget, yha? :)). Tapi bukan menuduh ya, saya cuma mau ngajak ngobrol jujur-jujuran. Buat kalian yang perempuan, pasti pernah sesekali mengalami permasalahan vagina bau. Nggak usah malu, karena ya hampir semua perempuan mengalami. Permasalahan vagina bau ini kadang berlarut-larut, karena memang informasi mengenai penyebab dan solusinya belum banyak. Kadang kita aja malu kan mau tanya atau cari tahu sendiri?
Sebenernya, vagina memang punya bau yang khas. Itu karena secara alami di vagina kita terdapat bakteri-bakteri baik yang fungsinya untuk menjaga agar vagina tetap asam, sehingga bakteri jahat nggak bisa tumbuh. Kalau boleh saya bilang, aromanya sedikit asam seperti fermentasi samar-samar.
Tekankan pada kata samar-samar ya, yang mana artinya aromanya nggak menguar kemana-mana dan sampai mengganggu. Kalau masih asam samar-samar seperti itu, menurut saya ya biarkan saja. Vagina yang normal ya baunya kayak gitu nggak bisa diapa-apain lagi. Kalau pasangan protes, ya disuruh sama cagak pring aja yang nggak punya memiw.
Tapi kalau aromanya berbeda, misalnya jadi amis atau bahkan bau busuk, atau lebih tajam menusuk, nah itu patut diwaspadai. Saya sendiri pernah mengalami kok. Ketika lepas celana dalam, saya notice suatu aroma lalu berpikir, "bau apakah itu?", dan kemudian tersadar, "aha, bau memiw saya sendiri!". Dan seketika saya sadar kalau ada yang salah. Karena walau berbau secara natural, harusnya saya nggak sampai notice begitu kalau nggak deketin hidung saya ke sana.
Penyebab Vagina Bau
Untuk mencari solusinya, kita harus tau dulu nih penyebap vagina bau apa aja:
1. Keringat
Kalau kita berkeringat, area-area lipatan tubuh memang cenderung mengeluarkan bau yang lebih menyengat. Vagina pun juga begitu. "Kok tapi baunya nggak kayak kelek pas keringetan?" Ya beda dong, Bambang. Keringat berlebih di area vagina mengandung protein yang akan diurai oleh bakteri-bakteri yang ada di area tersebut, dan menghasilkan bau yang khas. Jadi memang wajar, kalau pas habis olahraga atau berkeringat deras, vagina kita lebih bau.
2. Makanan
Perhatikan deh bau badan kita pas kita terlalu banyak konsumsi bawang-bawangan, keju, makanan pedas, dan makanan-makanan yang baunya menyengat. Pasti keringat juga baunya beda kan? Nah, itu berpengaruh juga ke bau vagina. Bukan berarti nggak boleh makan ya. Cuma ngasih tau aja nih resikonya.
3. Menstruasi dan hormon
Darah menstruasi memang punya aroma yang khas (aroma amis bercampur tembaga). Apalagi kalau sudah menumpuk lama di pembalut. Lalu kadar esterogen yang meningkat bisa bikin aroma vagina lebih tajam lho!
4. Terlalu lembap
Area vagina memang harus dijaga agar selalu kering. Bukan cuma dari keringat ya, tapi juga dari air dan lendir keputihan. Kalau area vagina dan celana dalam sudah terasa demek, ya memang harus ganti.
4. Kurang dijaga kebersihannya
Yang ini udah pada tahu lah ya. Nggak perlu vagina. Bagian tubuh apapun kalau kita jorok dan nggak pernah bebersih, ya pasti bau. Memang sih, vagina itu secara alami sudah punya mekanisme pembersihan sendiri. Tapi bukan berarti kemudian kita abai terhadap kebersihannya. Dan soal membersihkan vagina ini sebenernya adalah ilmu dasar yang harus dimiliki oleh semua perempuan, namun informasinya masih kurang banget. Padahal vagina yang kurang bersih ini resikonya bukan cuma bau, tapi juga rentan terpapar penyakit-penyakit lain, yang bisa menyebabkan gatal, keputihan berlebih, infeksi, hingga gangguan yang lebih serius pada organ reproduksi.
5. Penyakit menular seksual
Ada parasit yang bernama Trichomonas Vaginalis, yang dapat memicu bau amis dan cairan keputihan yang berwarna kuning/ hijau, dan diikuti juga oleh rasa gatal dan terbakar/ panas saat sedang berhubungan seksual atau pipis. Penularan penyakit ini adalah dengan kontak antara penis dengan vagina, atau vagina dengan vagina. Dan sadisnya nih, bisa jadi di satu orang tidak bergejala, tapi menularkan ke pasangannya. Jadi ya say no to sex yang tidak bertanggung jawab ya. Ena-ena itu harus disertai pemikiran matang dan tanggung jawab, kalau enggak akibatnya bisa sangat nggak ena.
Nah, sekarang tau ya apa saja penyebap vagina jadi lebih bau daripada biasanya. Ada yang memang wajar, seperti memang habis olahraga, sedang menstruasi, atau habis gadoin bawang sekebon. Namun ada yang perlu diwaspadai.
Tapi walau ada yang penyebabnya wajar, tetap saja bikin nggak nyaman, ya kan? Siapa sih yang nyaman kalau memiw bau?
Cara Mengatasi Bau Pada Vagina
Kalau ngomongin solusi bau vagina, saya kayaknya harus mendobrak beberapa mitos nih hehe.. Karena memang seputaran vagina ini banyak banget informasi yang simpang siur. Seperti nggak boleh pakai pakai sabun khusus, bahkan beberapa waktu yang lalu, saya nemu konten TikTok yang bilang kalau jus cranberry bikin vagina wangi semerbuck. Wadiwaw!
Ya sudah, saya akan mencoba menuliskan solusi satu persatu, sambil meluruskan beberapa hoax ya. Ini dia yang harus kita lakukan untuk mencegah bau yang berlebihan pada vagina:
1. Wajib dan semua harus tau: BERSIHKAN VAGINA DENGAN BAIK!
Setiap kali mandi, habis buang air, habis berhubungan seks, selalu bersihkan vagina dengan sebaik-baiknya. Caranya, basuh dengan air mengalir dari arah depan ke belakang. Arahnya harus dari depan ya, jangan belakang ke depan. Ini untuk menghindari kuman-kuman di area anus malah traveling ke vagina. Lalu usap lembut juga area vagina dengan jari tangan sampai bersih.
Perlu produk khusus nggak sih? Tergantung kebutuhan. Vagina pada dasarnya punya mekanisme pembersihan sendiri, jadi nggak perlu dibersihkan dengan hardcore. Kalau ada air mengalir itu udah cukup banget. Tapi kalau ada situasi tertentu, seperti misalnya sedang ada masalah vagina bau, sedang menstruasi dan ingin mengurangi aromanya, atau sedang di luar rumah dan nggak nemu air mengalir, BOLEH banget kok pakai produk khusus.
Yang nggak boleh itu pakai sembarang sabun atau tissue basah, apalagi yang mengandung pewangi dan alkohol. Nggak semua produk badan aman dipakai ke vagina. Karena vagina itu sensitif, jadi ya perlu treatment khusus. Jadi perhatikan dengan baik, produknya harus yang memang khusus untuk vagina dan jelas aman. Karena kalau asal pakai produk badan buat vagina, bisa-bisa malah pH vagina berubah dan bakteri-bakteri baik yang memang diperlukan oleh vagina ikut mati. Kondisi itu malah menimbulkan banyak masalah baru pada vagina.
Yang saya rekomendasikan untuk kalian coba, karena saya juga udah pakai sebulan terakhir ini, adalah: LAVISH Feminine Hygiene Wipes. Lavish ini adalah tissue basah khusus untuk membersihkan daerah kewanitaan. Saya suka bawa-bawa kemana-mana kalau pas groceries, ke gym, atau kalau harus meeting keluar rumah. Bahkan ya kadang saya pakai di rumah aja kalau sedang butuh perawatan "ekstra" untuk vagina.
2. Selalu jaga area vagina tetap kering
Vagina yang lembap akan jadi sarang kuman dan mudah berbau. Jadi pastikan vagina selalu kering ya. Selalu lap dengan handuk lembut/ tissue setelah membasuh vagina dengan air, baru kemudian pakai celana dalam. Jangan pas masih agak basah, langsung dipakein celana dalem. Ya bau.
Selalu mandi dan bersihkan vagina setiap habis berolahraga, atau habis beraktifitas fisik yang menyebapkan keringat berlebih. Biasanya sih di gym, saya seka dulu area vagina dengan Lavish Wipes, agar lebih segar dan nggak bau. Baru setelah sampai di rumah saya akan langsung mandi.
Pemilihan bahan dan model celana dalam juga penting banget lho. Pilih bahan yang adem, menyerap keringat, dan juga nggak terlalu ketat. Lalu rutin ganti celana dalammu. Kalau sudah terasa lembap karena keringat atau keputihan, ya wajib diganti. Nggak sudah disayang-sayang lah. Mending cucian banyak daripada memiw gatel dan bau.
3. Rutin Ganti Pembalut!
Kalau lagi menstruasi dan pakai pembalut, rajin-rajin ganti pembalut 2 jam sekali. Jangan males, apalagi sayang pembalutnya. Kan kadang suka mikir, "darah yang keluar cuma sedikit nih nggak penuh, nggak usah ganti dulu lah." Jangan ya. Nggak perlu nunggu penuh. Darah menstruasi yang menumpuk pada pembalut itu yang bikin bau dan gatal.
Setiap kali ganti, cuci area vagina atau seka dengan Lavish Wipes untuk menghilangkan sisa darah yag menempel, sekresi vagina, dan juga keringat. Baru kemudian pakai pembalut bersih. Atau kalau mau, bisa pakai menstrual cup (saya pribadi belum bisa pakai, masih ada trauma karena vaginismus).
4. Konsumsi makanan sehat
Makanan juga berpengaruh ke kesehatan tubuh secara keseluruhan, dan vagina adalah bagian dari tubuh kita. Jadi makanan sehat, tubuh sehat, vagina juga ikut sehat. Bila memang sedang bermasalah sekali dengan bau vagina, bisa dibantu juga dengan konsumsi jus cranberry, apel, kacang-kacangan, yoghurt, nanas dan lemon. Mengonsumsi makanan-makanan tersebut dengan cukup dapat membantu menyeimbangkan pH vagina dan mencegah vagina berbau tidak enak.
Ingat, menjaga agar vagina tidak berbau tidak enak ya. Bukan bikin memiw wangi apalagi semerbuck. Dikata menyan?
5. Jangan malu ke dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK)
Kalau baunya sudah nggak bisa ditolerir, atau sudah dalam jangka waktu yang sangat lama dan nggak hilang-hilang, jangan malu untuk ke dokter spesialis. Plis, jangan malu. Penyakit area vagina itu bisa berbahaya. Kalau malu-malu bisa mati. Lagian malu sama siapa sih? Dokternya kan juga memang profesinya berkutat di area kelamin. Jadi ya pasti sudah banyak mendengar soal berbagai macam penyakit kelamin.
6. Hindari hubungan seks yang tidak bertanggung jawab
Dan juga sekali lagi saya menghimbau jangan berhubungan seks sembarangan. Berhubungan seks-lah dengan bertanggung jawab, dan dengan orang yang bertanggung jawab juga. Kita harus mengenal dengan baik partner seks kita. Jadi kita tahu pasti bagaimana gaya hidupnya, kita tahu kalau dia tidak melakukan hubungan seks yang tidak bertanggung jawab dengan orang lain, dan juga kita tahu bagaimana habit pasangan kita menjaga kebersihan organ intimnya.
No frisek, bebqu!
LAVISH Feminine Hygiene Wipes
Nah, dari tadi kan saya ngomongin Lavish wipes melulu. Jadi saya akan tunjukin nih. Saya memang nge-rekomend ini karena ya saya sudah pakai sebulan ini dan merasakan manfaatnya buat vagina saya. Lavish wipes adalah tissue basah khusus untuk membersihkan vagina. Nggak kayak sabun atau tissue basah biasa yang bisa membunuh bakteri-bakteri baik pada vagina, Lavish wipes ini bisa menjaga vagina tetap di pH alaminya, yaitu 3,5 - 4,5. Jadi vagina bersih dari bakteri jahat penyebap bau dan keputihan, namun bakteri-bakteri baik seperti Lactobacilus dan Corynebacterium tetap hidup.
Keunggulannya produk ini:
- Bentuknya tissue dan dikemas per-sachet. Praktis, higienis, gampang dibawa-bawa! Nggak ada tuh cerita tissue basah mengering karena kelamaan dibuka. Trus nggak menuh-menuhin tas, karena diselipin di dompet kartu juga bisa kok.
- pH-Balanced, Dermatologits aproved, gynecologist tested, sudah ada nomor izin dari Kemenkes RI dan juga halal MUI. Jadi jaminan aman dan tentu kita pakainya juga lebih tenang.
- Tidak mengandung artificial fragrance dan alcohol! Ada aromanya sedikit yang berasal dari ekstrak alami chamomile.
- Bikin area vagina terasa bersih, nyaman, dan segar kembali.
- Di saya efektif mengurangi bau vagina, terutama saat menstruasi.
- Nggak terasa perih, dingin, atau panas berlebih di area vagina. Rasanya cuma clean and fresh!