Saya lagi suka nyobain essential oil dari berbagai brand lokal. Kenapa lokal? Ya, karena harganya masuk akal dan belinya gampang. Essential oil lokal ini biasanya punya website resmi dan official shop di marketplace, dan kalau mau beli juga nggak perlu (( member-member-an )). Secara kualitas juga banyak yang bagus kok.
Nah, kali ini saya mau ngasih review essential oil lokal yang kualitasnya bagus. Untuk membandingkan berbagai macam essential oil ini, caranya yang saya perbandingkan adalah aroma Lavender. Kenapa? Karena Lavender ini yang paliiiing kerasa deh beda aromanya antara merek satu dengan yang lainnya. Kalau aroma lain seperti Lemongrass misalnya, merk mahal ataupun murah menurut hidung saya aromanya sama. Dan lagi saya suka banget sama Lavender Essential Oil. Aromanya menenangkan dan bikin saya tidur lebih nyenyak. Jadi kalau nyobain essential oil merek baru, saya biasanya coba varian Lavender (meskipun nggak selalu).
Lavender sendiri ada bermacam-maca varietasnya ya. Dan masing-masing varietas punya kekuatan aroma yang berbeda. Tapi ya udah lah ya saya males nulis kalian pasti juga males mikir wkwkwk.. Saya juga nggak mau meng-klaim merek yang ini palsu dan yang ini asli, karena itu di luar kapasitas saya. Banyak artikel yang menuliskan cara membedakan essential oil asli dengan yang palsu, tapi menurut saya itu nggak valid. Uji keaslian begini harus dilakukan di lab.
Lalu satu permasalahan lagi, di Indonesia tuh belum ada aturan pasti soal labeling essential oil. Misal untuk melabeli therapeutic grande essential oil, mereka harus mendaftar dan mengujikan ke badan mana dan apa jaminannya kalau mereka beneran therapeutic grade. Jadi yaaa...bingung akutuh. Jadi saya di sini akan bahas soal aromanya dan selera pribadi aja ya.
Baca juga: Bikin Nyaman Suasana #DiRumahAja Dengan Essential Oil
Nah, ini dia rekomendasi Lavender Essential Oil dari brand lokal, saya urutkan dari yang paling saya suka ya:
1. Lucensse Essential Oil
Review di sini (klik)
*diedit pada tanggal 13 Desember 2020
Saya edit urutannya karena saya nemu satu essential oil lokal yang kualitasnya Lavender-nya bagus banget. Sampai sudah saya tuliskan review lengkapnya ya, karena saya memang sesuka itu. Aromanya Lavender-nya kuat, dengan komposisi manis floral dan aroma langu yang pas banget! Aromanya nikmat, efek menenangkannya juga dapet! Saya fall in love sih saya Lavender Essential Oil dari brand ini. Kayaknya akan agak susah disaingi ya.
Selain Lavender, saya juga mencoba Peppermint, Lemin, dan Citronella dari brand ini, dan benar-benar puas dengan pengalaman menggunakan Lucensse Essential Oil. Harganya juga masih relatif terjangkau ya, dengan kualitas sebagus ini. Lavender Essential Oil Lucensse harganya Rp.199.000/ 10 ml, yang berarti per-ml-nya adalah Rp.19.900.
Saya nggak akan menuliskan soal Lucensse banyak-banyak karena saya sudah bikin satu blogpost khusus untuk mereview Lucensse ya.
2. Organic Supply Co. Essential Oil
Beli di sini (klik).
Organic Supply ini pakai jenis Lavandula Angustifolia. Organic Supply meng-klaim bahwa produknya certified organic. Saya paling suka desain kemasan Organic Supply di antara merek essential oil lokal yang lain. Saya suka mereka ngasih label nama di bagian atas botol, jadi memudahkan pencarian kalau pas mau diffuse aroma tertentu, karena saya menyimpan koleksi essential oil saya di dalam satu kotak dalam keadaan berdiri. Lalu kelebihannya lagi, jenis varian essential oil yang mereka punya itu lengkap banget. Sepertinya paling lengkap deh dibandingkan merk lain.
Tapi yang bikin saya suka banget sama Organic Supply ini adalah aroma Lavender-nya kuat banget. Aromanya langu dan sedikit ada manis-manisnya. Kalau dibandingkan dengan Lavender Essential Oil Young Living, Organic Supply ini lebih manis, sementara Young Living sedikiiiittt lebih ke arah langu (entah mana yang lebih baik), walau bedanya benar-benar tipis sekali. Tapi soal kepekatan aromanya sama. Butuh sedikit banget untuk diteteskan ke diffuser, dan aromanya udah kecium. Dan kalau dibandingkan dengan essential oil dari brand lokal lainnya, Lavender Essential Oil Organic Supply ini yang paling mendekati Essential Oil Young Living.
Dari Organic Supply ini, selain Lavender saya juga mencoba aroma Peppermint, Grapefruit, Dream, dan Her, dan cukup puas sama semuanya. Untuk kekurangannya, harga Organic Supply ini relatif lebih mahal dibandingkan brand lokal lain, meski nggak semahal harga Young Living ya. Tapi kualitasnya sesuai sama harganya, jadi saya nggak mau (( sambat )). Lavender Essential Oil Organic Supply harganya Rp.155.000/ 5 ml, yang berarti per-ml-nya adalah Rp.31.000.
3. Nares Essential Oil
Satu lagi produk yang memberdayakan masyarakat dan petani lokal, yaitu Nares Essential Oil. Mereka nggak seperti Rumah Atsiri yang punya perkebunan sendiri, namun mereka mengambil bahan bakunya dari petani lokal. Kalian bisa follow aja instagram mereka, Nares ini kadang suka story-in saat mereka panen atau produksi essential oil-nya.
Oke, langsung ke Lavender Essential Oil-nya ya. Jadi sebenernya aromanya nggak terlalu pekat, namun masih enak dan tercium kalau ini Lavender. Dan ketika di-diffuse aroma Lavender-nya benar-benar enak dan menenangkan, lebih ke manis dibandingkan langu. Nares ini teksturnya cenderung cair dan tidak oily. Untuk jenis Lavender yang digunakan, saya nggak tahu karena mereka nggak mencantumkan keterangan.
Harga Lavender Essential Oil Nares ini adalah Rp.210.000/ 10 ml, atau Rp.21.000 per-ml. Saya sendiri membeli punya saya ini pas lagi program diskon dan jadi Rp.170.000 saja. Harganya tergolong tinggi di-antara essential oil lokal kebanyakan, tapi setara kok dengan kualitasnya.
Dan Nares adalah satu-satunya essential oil lokal yang saya tahu, yang meng-klaim kalau produknya food grade. Meskipun berdasarkan banyak artikel yang saya baca, dan saya yakini, essential oil tidak untuk ditelan! Young Living sekalipun sebaiknya jangan ditelan! FYI, banyak EO enthusiast di luar negri yang memrotes karena marketing Young Living yang seringkali menganjurkan penggunanya untuk mengonsumsi EO mereka dengan cara ditelan, padahal sebenarnya tidak boleh. Kalian bisa riset sendiri mengenai ini (No hate ya. Beneran lakukan risetmu, jangan cuma fanatik sama suatu merek dan lalu percaya aja sama apapun yang mereka katakan).
Kekurangannya, Nares ini cuma menyediakan 17 essential oil saja. Tapi ya lagi-lagi, dia hanya ambil dari petani lokal, jadi pasti terbatas. Dan tentunya saya berharap mereka akan melakukan penambahan jenis tanaman lagi. Go, Nares!
Tapi yang bikin saya suka banget sama Organic Supply ini adalah aroma Lavender-nya kuat banget. Aromanya langu dan sedikit ada manis-manisnya. Kalau dibandingkan dengan Lavender Essential Oil Young Living, Organic Supply ini lebih manis, sementara Young Living sedikiiiittt lebih ke arah langu (entah mana yang lebih baik), walau bedanya benar-benar tipis sekali. Tapi soal kepekatan aromanya sama. Butuh sedikit banget untuk diteteskan ke diffuser, dan aromanya udah kecium. Dan kalau dibandingkan dengan essential oil dari brand lokal lainnya, Lavender Essential Oil Organic Supply ini yang paling mendekati Essential Oil Young Living.
Dari Organic Supply ini, selain Lavender saya juga mencoba aroma Peppermint, Grapefruit, Dream, dan Her, dan cukup puas sama semuanya. Untuk kekurangannya, harga Organic Supply ini relatif lebih mahal dibandingkan brand lokal lain, meski nggak semahal harga Young Living ya. Tapi kualitasnya sesuai sama harganya, jadi saya nggak mau (( sambat )). Lavender Essential Oil Organic Supply harganya Rp.155.000/ 5 ml, yang berarti per-ml-nya adalah Rp.31.000.
3. Nares Essential Oil
Satu lagi produk yang memberdayakan masyarakat dan petani lokal, yaitu Nares Essential Oil. Mereka nggak seperti Rumah Atsiri yang punya perkebunan sendiri, namun mereka mengambil bahan bakunya dari petani lokal. Kalian bisa follow aja instagram mereka, Nares ini kadang suka story-in saat mereka panen atau produksi essential oil-nya.
Oke, langsung ke Lavender Essential Oil-nya ya. Jadi sebenernya aromanya nggak terlalu pekat, namun masih enak dan tercium kalau ini Lavender. Dan ketika di-diffuse aroma Lavender-nya benar-benar enak dan menenangkan, lebih ke manis dibandingkan langu. Nares ini teksturnya cenderung cair dan tidak oily. Untuk jenis Lavender yang digunakan, saya nggak tahu karena mereka nggak mencantumkan keterangan.
Harga Lavender Essential Oil Nares ini adalah Rp.210.000/ 10 ml, atau Rp.21.000 per-ml. Saya sendiri membeli punya saya ini pas lagi program diskon dan jadi Rp.170.000 saja. Harganya tergolong tinggi di-antara essential oil lokal kebanyakan, tapi setara kok dengan kualitasnya.
Dan Nares adalah satu-satunya essential oil lokal yang saya tahu, yang meng-klaim kalau produknya food grade. Meskipun berdasarkan banyak artikel yang saya baca, dan saya yakini, essential oil tidak untuk ditelan! Young Living sekalipun sebaiknya jangan ditelan! FYI, banyak EO enthusiast di luar negri yang memrotes karena marketing Young Living yang seringkali menganjurkan penggunanya untuk mengonsumsi EO mereka dengan cara ditelan, padahal sebenarnya tidak boleh. Kalian bisa riset sendiri mengenai ini (No hate ya. Beneran lakukan risetmu, jangan cuma fanatik sama suatu merek dan lalu percaya aja sama apapun yang mereka katakan).
Kekurangannya, Nares ini cuma menyediakan 17 essential oil saja. Tapi ya lagi-lagi, dia hanya ambil dari petani lokal, jadi pasti terbatas. Dan tentunya saya berharap mereka akan melakukan penambahan jenis tanaman lagi. Go, Nares!
4. Rumah Atsiri Indonesia Essential Oil
Sebenernya agak nggak adil membandingkan essential oil yang ini dengan yang lain, karena Essential Oil Rumah Atsiri yang saya punya ini jenisnya Lavandin, yaitu persilangan antara Lavandula Angustifolia dengan Lavandula Latifolia. Jenis Lavandin ini katanya punya aroma yang lebih kuat dari Lavender biasa, jadi sering dipakai dalam industri parfum.
Hal yang saya suka dari Rumah Atsiri adalah, mereka ini jelas banget asal tanamannya dari mana dan produksinya bagaimana. Karena selain jualan essential oil, mereka juga punya tempat pengembang-biakan tanaman dan tempat produksi, yang bisa dikunjungi untuk tujuan piknik sekaligus edukasi. Lokasinya ada di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Kalian bisa cek sendiri website-nya, karena saya nggak mau kepanjangan. Saya kepingin ke sana tapi masih terhalang pandemi :(.
Tapi jujur, Lavender Essential Oil Organic Supply masih jauh lebih pekat daripada Lavandin Essential Oil Rumah Atsiri. Lavandin Essential Oil Rumah Atsiri ini aromanya lebih tipis, cenderung langu dan terasa samar tercium aroma seperti kayu putih. Namun tetap saja aroma Lavandin Rumah Atsiri ini menyenangkan ya, cukup tercium kalau di-diffuse. Ada alasan kok saya taruh dia di nomor dua.
Harga Essential Oil Rumah Atsiri ini cukup terjangkau lho. Untuk Lavandin Essential Oil ini dibandrol dengan harga Rp.130.000/ 10ml. Jadi per-ml-nya hanya Rp.13.000 saja. Varian essential oil-nya lumayan banyak, ada 24 jenis. Kalau cari yang aneh-aneh kayak Marjoram atau Clary Sage di Rumah Atsiri jelas nggak ada. Walau nggak selengkap Organic Supply, tapi itungan mereka tanam sendiri di lahan sendiri di Indonesia, ini lumayan lengkap lho!
Nah, itu dia tiga essential oil lokal yang saat ini jadi favorit saya. Karena saya udah nemu yang saya suka, saya biasanya membeli dari tiga merk tersebut. Tapi saya juga sudah cobain beberapa Lavender Essential Oil dari merek lokal yang lain. Saya review aja sekalian ya biar nggak mubazir udah saya cobain:
5. Natuna Essential Oil
Beli di sini (klik)
Natuna ini punya varian essential oil yang sangat lengkap, bahkan lebih lengkap daripada Organic Supply, dan harganya sangat murah. Harga Lavender Essential Oil Natuna hanya Rp.58.325/ 10ml, atau Rp.6000 saja per-ml! Lavender yang digunakan adalah Lavandula Angustifolia.
Walau murah, namun aromanya cukup menyenangkan. Tipis, tapi tercium dan nggak bikin pusing. Jadi kadang merek ini jadi jujukan saya kalau sedang ingin tahu aroma varian essential oil tertentu yang belum pernah saya embus. Ya daripada langsung beli yang mahal, dan ternyata saya nggak suka aromanya? Dan Natuna Essential Oil juga meng-klaim produk mereka certified organic dan therapeutic grade.
Murah dan aromanya enak, lalu kenapa tidak favorit? Ini hubungannya sama trust aja sih. Saya nggak bisa menemukan cukup informasi mengenai Natuna Essential Oil, mengenai dari mana bahan bakunya dan dimana produksinya. Website mereka juga sama sekali nggak informatif, cuma langsung merujuk ke penjualan. Lalu mereka punya cukup banyak essential oil blend, namun tidak dijabarkan ingredient atau campuran essential oil di dalam-nya apa-apa saja. Tapi selain persoalan trust ini, Natuna Essential Oil cukup oke kok. Silahkan di coba.
Walau murah, namun aromanya cukup menyenangkan. Tipis, tapi tercium dan nggak bikin pusing. Jadi kadang merek ini jadi jujukan saya kalau sedang ingin tahu aroma varian essential oil tertentu yang belum pernah saya embus. Ya daripada langsung beli yang mahal, dan ternyata saya nggak suka aromanya? Dan Natuna Essential Oil juga meng-klaim produk mereka certified organic dan therapeutic grade.
Murah dan aromanya enak, lalu kenapa tidak favorit? Ini hubungannya sama trust aja sih. Saya nggak bisa menemukan cukup informasi mengenai Natuna Essential Oil, mengenai dari mana bahan bakunya dan dimana produksinya. Website mereka juga sama sekali nggak informatif, cuma langsung merujuk ke penjualan. Lalu mereka punya cukup banyak essential oil blend, namun tidak dijabarkan ingredient atau campuran essential oil di dalam-nya apa-apa saja. Tapi selain persoalan trust ini, Natuna Essential Oil cukup oke kok. Silahkan di coba.
Review Lengkap Natuna Essential Oil bisa dibaca di post berikut ini
6. Nusaroma Essential Oil
Yang saya punya adalah varian French Lavender, Lavandula Angustifolia. Harga French Lavender Essential Oil Nusaroma ini adalah Rp.131.500/ 10 ml, atau per-ml-nya Rp.13.000 saja. Cukup terjangkau kan? Aroma French Lavender ini juga lumayan kuat di botol, bahkan lebih kuat bila dibandingkan Lavender Essential Oil Rumah Atsiri dan Nares, walau belum sekuat aroma Lavender Essential Oil Organic Supply dan Young Living. Namun entah kenapa, ketika di-diffuse aromanya seakan tenggelam. Jadi saya ngerasa kurang aja gitu lho.
Tapi Nusaroma ini lumayan informatif penjelasan di website-nya, dan saya coba Essential Oil Cedarwood dan Roman Chamomile-nya lumayan oke. Jadi mungkin saya akan coba-coba lagi aroma lain dari merek ini.
7. Fraganic Essential Oil
Fraganic ini harganya sangat-sangat terjangkau. Harga Lavender Essential Oil Fraganic adalah Rp.56.000/ 10ml, atau Rp.5600 per-ml-nya. Namun variannya sangat-sangat terbatas ya, hanya ada 7 varian aroma essential oil. Untuk faktor trust, saya cukup percaya dengan merek ini karena informasi yang dilampirkan saat mereka mengirimkan produk kepada saya sangat-sangat jelas, dan saya pribadi juga sudah ngobrol-ngobrol dengan mereka. Mungkin kapan-kapan saya kepingin interview owner-nya, dan akan saya rangkum dalam satu post kalau beliau berkenan. Saya yakin akan banyak insight dan pengetahuan baru soal essential oil.
Namun bicara soal Lavender Essential Oil-nya, jujur saja saya kurang suka karena aromanya tidak tercium di hidung saya. Malah cenderung seperti aroma minyak kayu putih dengan sedikit aroma manis tipis-tipis saja. Namun saya menikmati aroma lain selain Lavender yang mereka punya. Tekstur Fraganic Essential Oil ini cenderung berminyak. Diffuser saya pasti licin kalau habis diffuse Fraganic Essential Oil varian apapun.
Tapi overall, saya pakai essential oil mereka untuk DIY Reed Diffuser. Karena cukup murah, jadi saya nggak sayang-sayang pakai untuk reed diffuser. Dan aroma lain selain Lavender enak-enak dan keluar lho!
Baca juga: Perawatan Rambut Rutin Untuk Rambut Kering, Rontok, dan Diwarnai
8. Darjeeling Aroma Essential Oil
Brand Darjeeling ini sebenarnya punya website yang bentukannya lumayan oke. Tapi saya agak bingung membaca keterangan-keterangannya, karena tulisannya itu seperti tulisan bahasa inggris yang di-google translate dan di-copas mentah-mentah. Jadi susunan kalimatnya aneh mohon maaf sekali jadi saya tu nggak paham baca tulisan di web mereka tapi mungkin saya yang koplo T.T.
Tapi sepenangkapan saya, mereka adalah merek lokal. Essential oil-nya supeeerrr lengkap dan supeeerrr murah. Essential oil mereka adalah yang termurah yang pernah saya temukan. Bayangkan aja, French Lavender mereka dihargai Rp.42.000/ 10ml saja, atau hanya Rp.4200 per-ml!
Namun sayangnya pengalaman saya mencoba essential oil ini kurang menyenangkan. French Lavender-nya aromanya sangat-sangat kuat dan enak ketika di botol, namun pas di-diffuse malah (( mlepek )) banget dan bikin sesak serta pusing. Aromanya seperti parfum artifisial yang sangat kuat. Suami saya sampai protes ketika saya diffuse ini, padahal saya cuma pakai 2 tetes saja untuk 180 ml air. Tapi saya ada rencana membeli lagi sih. Karena aromanya sangat kuat, jadi sepertinya akan asik sekali dipakai sebagai reed diffuser atau DIY-DIY pewangi ruangan yang lain. Namun bukan untuk keperluan ultrasonic diffuser.
Baca juga: Bedanya Diffuser Mahal Dengan Diffuser Murah
Nah, itu dia Lavender Essential Oil lokal yang pernah saya coba, saya urutkan dari yang paling saya suka sampai yang nggak saya suka. Foto Young Living Essential Oil hanya sebagai pembanding ya, karena YL memang yang paling familier saat ini. Jangan tanya yang tidak saya sebut ya, karena itu berarti saya belum coba!
Tapi seperti bisa dibaca, ketika saya nggak suka pun, sebenernya bukan berarti merek tersebut jelek. Darjeeling misalnya, saya nggak suka karena aromanya kuat sekali. Tapi untuk orang yang mencari aroma yang kuat, atau untuk kebutuhan pewangi ruangan DIY candle misalnya, mungkin Darjeeling malah jadi andalan.
Semoga postingan ini membantu, untuk kamu-kamu yang hendak mencoba essential oil lokal ya ;).
6. Nusaroma Essential Oil
Yang saya punya adalah varian French Lavender, Lavandula Angustifolia. Harga French Lavender Essential Oil Nusaroma ini adalah Rp.131.500/ 10 ml, atau per-ml-nya Rp.13.000 saja. Cukup terjangkau kan? Aroma French Lavender ini juga lumayan kuat di botol, bahkan lebih kuat bila dibandingkan Lavender Essential Oil Rumah Atsiri dan Nares, walau belum sekuat aroma Lavender Essential Oil Organic Supply dan Young Living. Namun entah kenapa, ketika di-diffuse aromanya seakan tenggelam. Jadi saya ngerasa kurang aja gitu lho.
Tapi Nusaroma ini lumayan informatif penjelasan di website-nya, dan saya coba Essential Oil Cedarwood dan Roman Chamomile-nya lumayan oke. Jadi mungkin saya akan coba-coba lagi aroma lain dari merek ini.
7. Fraganic Essential Oil
Fraganic ini harganya sangat-sangat terjangkau. Harga Lavender Essential Oil Fraganic adalah Rp.56.000/ 10ml, atau Rp.5600 per-ml-nya. Namun variannya sangat-sangat terbatas ya, hanya ada 7 varian aroma essential oil. Untuk faktor trust, saya cukup percaya dengan merek ini karena informasi yang dilampirkan saat mereka mengirimkan produk kepada saya sangat-sangat jelas, dan saya pribadi juga sudah ngobrol-ngobrol dengan mereka. Mungkin kapan-kapan saya kepingin interview owner-nya, dan akan saya rangkum dalam satu post kalau beliau berkenan. Saya yakin akan banyak insight dan pengetahuan baru soal essential oil.
Namun bicara soal Lavender Essential Oil-nya, jujur saja saya kurang suka karena aromanya tidak tercium di hidung saya. Malah cenderung seperti aroma minyak kayu putih dengan sedikit aroma manis tipis-tipis saja. Namun saya menikmati aroma lain selain Lavender yang mereka punya. Tekstur Fraganic Essential Oil ini cenderung berminyak. Diffuser saya pasti licin kalau habis diffuse Fraganic Essential Oil varian apapun.
Tapi overall, saya pakai essential oil mereka untuk DIY Reed Diffuser. Karena cukup murah, jadi saya nggak sayang-sayang pakai untuk reed diffuser. Dan aroma lain selain Lavender enak-enak dan keluar lho!
Baca juga: Perawatan Rambut Rutin Untuk Rambut Kering, Rontok, dan Diwarnai
Darjeeling saya udah habis, jadi foto saya ambil dari instgram @racunwarnawarni #DekArumEmpties |
Brand Darjeeling ini sebenarnya punya website yang bentukannya lumayan oke. Tapi saya agak bingung membaca keterangan-keterangannya, karena tulisannya itu seperti tulisan bahasa inggris yang di-google translate dan di-copas mentah-mentah. Jadi susunan kalimatnya aneh mohon maaf sekali jadi saya tu nggak paham baca tulisan di web mereka tapi mungkin saya yang koplo T.T.
Tapi sepenangkapan saya, mereka adalah merek lokal. Essential oil-nya supeeerrr lengkap dan supeeerrr murah. Essential oil mereka adalah yang termurah yang pernah saya temukan. Bayangkan aja, French Lavender mereka dihargai Rp.42.000/ 10ml saja, atau hanya Rp.4200 per-ml!
Namun sayangnya pengalaman saya mencoba essential oil ini kurang menyenangkan. French Lavender-nya aromanya sangat-sangat kuat dan enak ketika di botol, namun pas di-diffuse malah (( mlepek )) banget dan bikin sesak serta pusing. Aromanya seperti parfum artifisial yang sangat kuat. Suami saya sampai protes ketika saya diffuse ini, padahal saya cuma pakai 2 tetes saja untuk 180 ml air. Tapi saya ada rencana membeli lagi sih. Karena aromanya sangat kuat, jadi sepertinya akan asik sekali dipakai sebagai reed diffuser atau DIY-DIY pewangi ruangan yang lain. Namun bukan untuk keperluan ultrasonic diffuser.
Baca juga: Bedanya Diffuser Mahal Dengan Diffuser Murah
Nah, itu dia Lavender Essential Oil lokal yang pernah saya coba, saya urutkan dari yang paling saya suka sampai yang nggak saya suka. Foto Young Living Essential Oil hanya sebagai pembanding ya, karena YL memang yang paling familier saat ini. Jangan tanya yang tidak saya sebut ya, karena itu berarti saya belum coba!
Tapi seperti bisa dibaca, ketika saya nggak suka pun, sebenernya bukan berarti merek tersebut jelek. Darjeeling misalnya, saya nggak suka karena aromanya kuat sekali. Tapi untuk orang yang mencari aroma yang kuat, atau untuk kebutuhan pewangi ruangan DIY candle misalnya, mungkin Darjeeling malah jadi andalan.
Semoga postingan ini membantu, untuk kamu-kamu yang hendak mencoba essential oil lokal ya ;).