Bedanya Diffuser Mahal Dengan Diffuser Murah

62 comments
diffuser murah vs diffuser young living mahal
Diffuser murah vs diffuser Young Living mahal

Kalau ngomongin essential oil, tentu nggak lengkap rasanya kalau nggak ngomongin humidifierdiffuser. Kebetulan saya punya dua diffuser, yang satu diffuser murah dari Shopee dan satunya adalah diffuser Young Living  yang mahal gila. Sungguh sebuah kebetulan yang sombong, bukan?

Diffuser adalah alat yang digunakan untuk menyebarkan sesuatu ke area yang lebih luas. Seperti halnya whatsapp dan social media yang sering kali menjadi diffuser hoax wkwkwk.. Tapi diffuser yang saya maksud di sini adalah essential oil diffuser. Kegunaan atau manfaat diffuser essential oil adalah untuk menyebarkan essential oil ke udara, agar bisa kita hirup.

Jenis diffuser untuk essential oil juga ada banyak, namun yang mau saya omongin di sini adalah jenis ultrasonic diffuser. Jadi alat ini menggunakan gelombang listrik untuk memecahkan campuran minyak dan air bla bla blah gitu lah pokoknya. Intinya suatu alat yang bentuknya tabung dan ada colokan listriknya, tabungnya nanti diisi air lalu ditetesin minyak atsiri, lalu dicolokin deh ke listrik. Nanti alat tersebut akan menghasilkan uap kemebul yang wangi.

Menghirup uap essential oil dari diffuser ini dianggap sebagai cara terbaik untuk menikmati essential oil, dan punya beberapa manfaat positif. Salah satu manfaat positifnya adalah tidak ditangkap polisi. Ya daripada menghirup syabu-syabu ye kaaann. Oke langsung saja lah kita perbandingkan ya.

Baca juga: Bikin Nyaman Suasana #DiRumahAja Dengan Essential Oil


Diffuser UFO

review diffuser murah
Review diffuser murah

Pertama saya akan bahas yang murah dulu ya. Diffuser ini saya beli di Shopee dengan harga di bawah 200 ribu, kapasitas tanki airnya 500 ml. Ini link pembeliannya ya (klik).

komentar tentang diffuser

Bentuk diffuser-nya mirip kayak pesawat UFO, walau saya belum pernah melihat pesawat UFO, namun selanjutnya akan kita sebut diffuser UFO. Terima kasih, Momon. Bagus sih, dan lumayan aesthetic kalau pinter cara natanya, tapi dia bulky gede gitu. Diffuser ini tuh mirip banget bentukannya sama diffuser yang ada di paketan Natuna Essential Oil. Terus kata Adhel Bleksyuger, diffuser ini juga banyak dijadiin paketan dari beberapa merk essential oil. Cuma punya saya ini nggak ada mereknya ya.

Baca Juga Review Natuna Essential Oil di post berikut ini ya!

Material diffuser UFO lebih terasa kokoh dari diffuser Young Living. Mungkin karena bentuknya yang bentet pendek dan ceper. Jadi kalau kesenggol nggak uglak-uglik dan penutupnya nggak gampang geser. Terus si UFO ini saya pakai diffuse setiap hari, minimal 3 jam selama 2 bulan terakhir, dan masih oke sampai sekarang. Ya ada penurunan performa sedikit lah, yaitu soal suara dan tulisan-tulisan penanda tombol yang mulai memudar. Pernah dijatuhin kocheng saya dari meja ke lantai, tapi nggak ada masalah sama sekali.

Body diffuser UFO ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian tangki dan bagian tutupnya. Tutupnya modelnya nggak mengunci ya, jadi cuma kayak diletakkan di atas tangkinya saja. Tapi nggak rese kok, nggak harus dipas-pasin. Pokoknya sekali letak udah, gampang.

Pas pertama dateng, diffuser UFO ini datang bersama dengan dos tebal, manual book, remote control, adaptor, dan body tentu saja. Dosnya masih ada tapi saya mager mau ambil, manual book saya buang begitu selesai saya baca karena saya kan cerdas, lalu remote control hilang karena memang nggak pernah dipakai. Ya buat apa dah! Diffuser itu kan sekali dinyalain udah. Nggak perlu gonta-ganti chanel seperti kalau sinetron azab kesayanganmu lagi iklan. Jadi sekarang tinggal ada body dan adaptor.

harga diffuser murah

Diffuser UFO punya tiga tombol, yaitu tombol MIST (ini semacam tombol power atau on/off), tombol HIGH/LOW, dan tombol LIGHT. Ada juga lampu penanda yang ngasih petunjuk, kita sedang menyalakan timer berapa menit. Tapi kalau airnya habis, dia juga akan mati otomatis kok. Terus tombol HIGH/LOW ini saya nggak begitu paham, perasaan uapnya segitu-segitu aja dah mau high mau low nggak ada bedanya. Lampunya ada beberapa warna dan bisa gonta-ganti sendiri. Pas pertama kali dia dateng saya paling nggumun sama lampunya. Apik. Bisa buat lampu tidur.

Bagian penutup diffuser UFO ini punya lubang di salah satu sisinya, dan nggak perlu dipas-pasin ke mana gitu kok. Jadi enak banget, kalau mau mengarahkan uapnya kemana gitu, tinggal diputer aja tutupnya, nggak usah muter se-body-nya jadi nggak belibet kabelnya. Terus uap yang dihasilkan menurut saya lumayan halus, nggak bikin basah dan nggak bikin keplepekan. Kalau wangi, tergantung essential oil yang dipakai ya.

Terus nih, satu yang agak mengganggu. Ketika dia masih baru, dia nggak berbunyi sama sekali. Tapi setelah 2 bulan pemakaian, mulai deh berisik. Kedengeran suara gemericik air namun tidak aesthetic. Lebih ke blebek-blebek genges gitu deh. Sebenernya nggak kedengeran kalau dipakai siang-siang. Tapi kalau malem-malem mau tidur gitu ganggu juga ya. Jadi akhirnya diffuser ini saya pakai untuk ruang tengah, bukan kamar tidur.


Diffuser Young Living

review diffuser Young Living dessert mist
review diffuser Young Living

Kalau diffuser Young Living Dessert Mist ini saya beli dengan harga 900 ribu sekian dari instagram @vileoin_oil, bonus essential oil Lavender dan Lemon Young Living yang 5 ml-an. Saya beli di sana soalnya kebetulan dia follow saya dan dia juga punya gudang di Jogja, jadi bisa langsung gosend ke rumah begitu saya transfer. Mahal ya? Tapi waktu itu pikir saya, diffuser kan alat, bukan produk yang bakalan habis atau kadaluarsa. Jadi investasi agak mahalan nggak papa. Semacam kuas makeup yang mending investasi ke yang lebih mahal tapi halus dan awet.

Kalau secara bentuk nggak usah diraguin lah, bagus banget! Kayak lampu kristal walau sebenernya materialnya plastik. Saya sebenernya ditawarin yang Owl diffuser Young Living, yang harganya lebih murah. Tapi saya nggak suka bentuk si Owl soalnya (( kayak burung hantu )). Jadi saya beli yang Dessert Mist aja, mahalan dikit kacek 200 ribu-an, tapi bentuknya kece. Kapasitas tangki airnya adalah 180 ml. Tapi walau kapasitasnya kecil, bentuknya tetep bulky.


kelebihan diffuser young living

Diffuser Young Living ini bulky sebenernya karena desain cover-nya sih. Jadi dia punya tiga bagian body, yaitu tangki, penutup, dan bagian luar atau cover yang bikin dia cantik kayak lampu kristal. Jadi lebih ribet ya dari diffuser UFO, karena kita harus dua kali menutup. Dan bagian tutupnya ini agak rese, karena harus diletakkan dengan posisi yang pas biar airnya nggak bhocyor. Nggak kayak diffuser UFO yang mau naruh tutup sambil koprol juga bisa. Tapi yauda lah ya. Toh bentuknya lebih cantik. Cuma saya sebenernya berharap desainnya bisa dibikin cantik tapi compact gitu lho, kayak diffuser punya Organic Supply .Co atau Essenzo Essential Oil yang simpel dan elegan.

Pas saya beli diffuser Young Living, jujur awal pegang saya agak kecewa karena bahannya hampir sama kayak diffuser UFO (meskipun tentu grade plastiknya beda ya, masa ya harganya beda jauh grade-nya sama), dan bagian-bagian body-nya kalau dirangkai nggak saling mengunci. Jadi uglak-uglik ketika kesenggol, apalagi bentuknya kan meninggi gitu ya. Karena ini mahal, saya sebenarnya berharap komponen yang lebih sturdy dan lebih....terasa mahal. Paham nggak sih maksud saya? Kalau nggak paham ya udah beli aja sendiri biar paham.

Terus untuk kelengkapannya, diffuser ini terdiri dari dos tebal warna merah yang bagus banget tapi saya mager mau ambilnya, manual book, adaptor, dan body. Nggak ada remote control-nya. Lubang atau corong uapnya ada di bagian atas, jadi ya uapnya nggak bisa diarahkan kemana kita suka, hanya ke atas.

harga diffuser young living

Diffuser Young Living cuma punya dua tombol, yaitu tombol MIST dan LAMP. Uapnya bisa diatur, pencet sekali itu berarti uapnya kenceng dan tahan sekitar 5 jam. Pencet dua kali uapnya lebih lembut dan tahan 7 jam. Pencet tiga kali tahan 10 jam. Pencet empat kali alatnya mati. Cuma dia nggak ada penanda untuk memperlihatkan kita sudah pejet tombolnya berapa kali, kayak yang di diffuser UFO. Jadi harus diingat-ingat sendiri kita udah pejet tombol MIST berapa kali. Kalau air dalam tangki habis, diffuser otomatis mati. Lampunya juga ada banyak warna dan penampakan lampunya lebih cantik dari diffuser UFO.

Kualitas uap yang dihasilkan diffuser Young Living lebih halus daripada diffuser UFO. Uapnya nyaris nggak terlihat gitu lho, kalau diffuser UFO uapnya sangat terlihat. Tapi sebenernya saya nggak bisa merasakan bedanya. Walau uapnya terlihat tebal, tapi diffuser UFO nggak mlepek dan nggak berair kok, area dekat diffuser juga nggak basah. Kualitas wangi essential oil (bila pakai essential oil yang sama) yang dihasilkan dari kedua diffuser juga sama kekuatan aromanya.

Selain uap yang dihasilkan halus, suaranya juga halus bahkan nyaris nggak terdengar. Jadi kerasa high-end-nya ya. Uapnya nyaris nggak kelihatan dan suaranya pun sangat halus. Pokoknya halus-halus-halus.

Lampu diffuser Young Living vs diffuser murah

Sisi Marketing Young Living yang Mungkin Bisa Dijadikan Bahan Pertimbangan Beli Diffuser

Nah, satu lagi cerita yang mungkin bisa dijadikan bahan pertimbangan membeli diffuser ya. Jadi, saya membeli diffuser Young Living Indonesia tanpa melihat review sama sekali. Saya cuma percayanya, barang elektronik kalau mahal seharusnya lebih bagus (dan iya kok, lebih halus dan desainnya lebih cantik). Baru setelah saya punya barangnya, saya lihat-lihat review yang beredar. Dan semua review mengatakan: "diffuser Young Living dirancang khusus untuk Young Living essential oil. Diffuser Young Living harus dipakai bersama Young Living Oil, kalau pakai oil merek lain bakalan rusak." Dan saya sempet kecewa sih, soalnya saya nggak minat pakai essential oil Young Living doang. Meskipun saya mencoba juga essential oil Young Living, namun saya lebih tertarik mengeksplore essential oil terbaik dari brand lokal.

Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, Young Living ini produk utamanya adalah essential oil, diffuser cuma produk pendukung yang diharapkan mampu mendukung penjualan essential oil-nya. Jadi ya wajar kalau marketing-nya berusaha mendorong kita untuk beli oil-nya. Lalu Young Living kan MLM jadi yaaaa begitu itu lah wkwk..

Dan syukurnya, banyak follower saya di instagram @racunwarnawarni yang bilang kalau mereka pakai diffuser Young Living untuk diffuse oil dari merek-merek lain, dan diffuser-nya tetap bekerja dengan baik dan tahan lama. Bahkan ada yang sampai lebih dari 2 tahun masih oke.

Jadi ya sudah, saya sih tetep hajar aja pakai essential oil lokal yang saya punya. Tapi kalau kamu orangnya gampang terpengaruh sama marketing begitu, tapi belum mau terikat sama satu merek essential oil, ya mendingan beli diffuser yang nggak terikat merek essential oil tertentu. Di marketplace banyak kok. Yang banyak direkomendasikan oleh follower instagram saya adalah diffuser Vivi Ultransmit dan Crane.

bagian dalam diffuser essential oil
Bagian dalam tangki air diffuser, barangkali ada yang pengen tau.

Oh iya, baik diffuser UFO maupun diffuser Young Living, keduanya made in China.


Kesimpulan

Baik diffuser Young Living yang mahal maupun diffuser murah, sama-sama berfungsi dengan baik dalam menyebarkan aroma essential oil, namun ada beberapa perbedaan yang baca sendiri lah ya jan males. Intinya kalau ada duit, beli yang mahal lebih puas dari sisi desain dan uapnya yang kelihatan halus. Tapi kalau nggak ada duit, yang murah juga cukup oke dan sama performanya dalam menyebarkan wangi essential oil kok. Terus dua-duanya sama-sama aman, asalkan tidak dipakai untuk men-diffuse Detol.

Tapi ya, menurutku seandainya mau beli diffuser murah, saran saya belilah yang ada mereknya. Murah nggak papa, tapi jelas begitu lho buatan mana. Jadi kalau ada apa-apapun gampang kalau mau protes.

Semoga tulisan ini bisa membantu untuk kamu-kamu yang sedang memutuskan untuk beli diffuser. Salam people power dari saya manusia reptil dari gerbang pizza yang sedang bekerja sama dengan Bill Gates membikin vaksin berbentuk chip.

Review Avoskin Retinol Toner dan Ampoule, Hasil Satu Bulan Pemakaian

80 comments
avoskin miraculous retinol toner & retinol ampoule review

Halo manteman,
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan ya ;). Masih betah kan #DiRumahAja? Saya sih betah banget. Dan mumpung di rumah aja, ini waktunya saya merawat kulit secara maksimal. Dan beruntungnya saya tuh, Avoskin pas ngeluarin Avoskin Miraculous Retinol Toner dan Avoskin Miraculous Retinol Ampoule. Jadi saya bisa nyobain efek Retinol dengan maksimal, karena pas di rumah aja jadi kulit nggak begitu ekstrem terpapar sinar matahari.

Baca juga: Review Avoskin Miraculous Refining Toner, Acid Toner Lokal Dengan AHA BHA PHA

Saya ini juga termasuk newbie dalam pemakaian Retinol. Baru akhir-akhir ini kepikiran untuk secara (( serius )) menambahkan Retinol dalam regime skincare saya, karena faktor usia yang udah kepala 3. Sebenernya agak terlambat sih, karena Retinol boleh dipakai sejak usia 20 tahun. Katanya kalau rutin pakai Retinol sejak 20 tahun, kita bisa semakin memperlambat tanda-tanda penuaan. Pengen gitu lho saya tu, usia 50 tahun tapi masih kinyis-kinyis seperti Shopia Latjuba.

Nah, tanggal 25 April kemarin adalah tepat satu bulan saya sudah menambahkan Retinol dalam night skincare routine saya. Jadi sekarang, saya mau berbagi pengalaman saya pakai Avoskin Miraculous Retinol series ini, mulai dari apa saja kandungannya, bagaimana cara pemakaiannya, boleh atau tidak digabung dengan actives ingredient lain, harga, sampai dengan bagaimana hasil atau before-after #1MonthUsingRetinol.

Post ini bakalan panjang karena saya sekalian ngomongin Retinol, bukan cuma review Avoskin thok. Mohon bantuannya untuk MEMBACA DULU SEBELUM BERTANYA ya. Karena saya tidak akan menjawab pertanyaan yang jawabannya sudah saya tulis panjang lebar di tulisan ini. Dan mohon batuannya juga untuk TIDAK BERKONSULTASI, karena saya bukan dokter. Terima kasih, my lov.


Apa itu Retinol?

retinol series avoskin
Seberapa penting sih Retinol?
Sebelum masuk ke pembahasan produk, mari kita berkenalan dulu dengan Retinol. Retinol adalah turunan alami dari Vitamin A. Retinol sudah lama dianggap sebagai powerfull ingredient untuk anti-aging. Cara kerjanya adalah dengan mempercepat regenerasi sel kulit, meningkatkan pertumbuhan sel baru yang sehat. Pemakaian dengan dosis yang tepat akan memberikan beberapa manfaat age delay pada kulit, seperti:
  • Meningkatkan elastisitas dan tekstur kulit
  • Meminimalkan garis halus dan kerutan
  • Menghilangkan kekusaman 
  • Mencegah jerawat, komedo, dan penyumbatan pori
Tapi, pemakaian Retinol ini seringkali disertai dengan beberapa catatan. Ya karena seperti yang sudah saya bilang di atas, Retinol ini cukup powerfull. Efeknya di kulit dahsyat, namun kalau nggak hati-hati, efek sampingnya juga nyata. Buat yang punya kulit sensitif, tentu harus super picky dan hati-hati banget kalau memutuskan memakai Retinol. Salah-salah malah kulitnya sensitized.

FYI, saya pernah goblo dan iritasi gara-gara Retinol dulu. Jadi waktu masih remaja (( walau sekarang juga masih remaja )), saya pernah pakai Tretinoin untuk menghilangkan Jerawat. Berhasil? Iya, berhasil. Jerawat hilang, tapi kulit saya jadi sensitif PARAH! Kena matahari perih. Kegesek dikit perih. Nggak punya duit perih. Setelah saya rada pinteran, barulah saya tahu kalau Tretinoin dan Retinoid itu berbeda, walau sama-sama turunan vitamin A. Tretinoin adalah konsentrasi asam retinoat murni, sementara Retinol baru akan berubah menjadi asam retinoat secara bertahap setelah diaplikasikan ke kulit.

Pendek kata, Retinol adalah bentuk turunan vitamin A yang lebih mild. Tretinoin sebenarnya hanya boleh dipakai atas pengawasan dokter, dan tidak diperuntukan sebagai daily skincare jangka panjang. Iya. Saya pernah goblo.

avoskin retinol toner & avoskin retinol ampoule review
Produk Retinol bagus dari brand lokal
Beruntungnya hidup di zaman now, sudah banyak sekali pilihan skincare OTC, yang jelas aman dan penggunaannya tidak perlu di bawah pengawasan dokter, seperti rangkaian Avoskin Miraculous Retinol ini. Dan untuk lebih yakin aman lagi, Avoskin memakai jenis Actosome Retinol, yaitu jenis Retinol yang paling stabil. Makanya Actosome Retinol ini efek sampingnya 50% lebih rendah daripada jenis Retinol lain, tapi efektifitasnya di kulit tetap baik. Dan di Indonesia belum ada lho produk yang pakai Actosome Retinol. Actosome Retinol ini biasanya cuma bisa kita temui di produk-produk high-end luar.

Ini menurut saya bagus banget buat pemula kayak saya, yang baru berniat masukin Retinol dalam rutinitas skincare harian jangka panjang. Formulanya ini meminimalisir resiko tingling, purging, atau iritasi.


Ingredient Avoskin Miraculous Retinol
Bahan-bahan Yang Terkandung Dalam Avoskin Miraculous Retinol Toner
Ingredient Avoskin Miraculous Retinol Toner
Kedua produk ini memiliki ingredient hero Actosome Retinol, yang mengandung 0,09% Retinol aktif. Ampoulnya memiliki kandungan 3% Actosome Retinol, dan tonernya 1% Actosome Retinol. Ampoule tentu mempunyai konsentrasi kandungan Retinol yang lebih tinggi. Tapi bukan berarti kita bisa mengabaikan tonernya ya. Karena toner teksturnya lebih encer, ditaruh di slot pemakaian awal, dan lebih cepat meresap ke kulit, jadi toner juga efektif kerjanya.

Oh iya, saya belum pernah nemu produk lokal yang punya Retinol toner selain Avoskin. Kalau produk luar, ada Pixi Retinol Tonic yang saya sendiri belum pernah mencoba.

Selain Retinol, Avoskin Miraculous Retinol Toner ini mengandung 3% Niacimanide, whichis sedikit membantu mencerahkan kulit, dan Niacinamide juga mempunyai fungsi anti-aging. Lalu juga ada ekstrak Pomegranate, Tocopherol (Vitamin E), ekstrak Oat Meal, dan juga Peptide yang punya khasiat anti-aging.

Bahan-bahan Yang Terkandung Dalam Avoskin Retinol Ampoule
Ingredient Avoskin Miraculous Retinol Ampoule
Kalau Avoskin Miraculous Retinol Ampoule, selain kandungan Retinol-nya lebih tinggi, juga menambahkan kandungan Vitamin E, ekstrak Oat Meal, Peptide, lalu juga ada ektrak Pomegranate dan Greentea, yang merupakan bahan-bahan yang dipercaya untuk me-recharge kulit dan menunda penuaan. 

Keduanya diformulasikan bebas dari paraben, sulfat, alkohol, dan silikon. Serta tidak memakai fragrance (Note: Stearyl Alcohol adalah fatty alcohol, bukan jenis alkohol denat yang mengeringkan kulit).


Tekstur dan Kemasan Avoskin Miraculous Retinol Series

review Packaging avoskin miraculous retinol toner

Tonernya punya tekstur cair yang kental, seperti tekstur hydrating toner yang sangat rich. Ketika diaplikasikan di kulit, rasanya hydrating dan nggak ada sensasi tingling sama sekali. Botol toner ini terbuat dari plastik yang ringan namun kuat, dan warnanya merah oranye gelap. Mulut botolnya cukup kecil, jadi cukup oke mengontrol produknya biar nggak (( ngocrot )) kebanyakan.

review tekstur Avoskin Miraculous Retinol Ampoule

Sedangkan ampoule-nya punya tekstur serumy seperti lotion ringan yang gampang menyebar di kulit. Kalau dipegang, produk ini terasa licin. Butuh waktu beberapa saat agar produknya meresap sempurna di kulit. Actosome Retinol ini sangat mild, jadi memang nggak ada rasa tingling ketika saya pertama kali menggunakan.

Kemasan ampoule ini menurut saya sih mewah ya. Terbuat dari botol kaca tebal berwarna merah gelap, dengan aplikator pipet. Packaging ini bikin produknya secure dari sinar matahari dan kontaminasi udara luar, serta mempermudah pemakaian.


Cara Penggunaan dan Layering Avoskin Retinol

Retinol hanya boleh digunakan di malam hari, dan siangnya kita harus pakai sunscreen dengan cara yang benar (sebanyak dua jari dan reaply berkala). Retinol tidak akan bekerja di kulit bila terpapar sinar matahari. Jadi sudah jelas bila penggunaan dua produk ini ada di night skincare routine. Dan saya sih berasumsi bahwa kalian yang mau memakai dua produk ini, tentu sudah khatam basic skincare CTMP.


Cara Penggunaan Avoskin Miraculous Retinol Toner dan Avoskin Miraculous Toner yang Baik dan Benar

Nah, kalau sudah melakukan CTMP dan mau menyelipkan Retinol dalam skincare malam, berikut caranya:

Avoskin Miraculous Retinol Toner - Hydrating Toner - Avoskin Miraculous Retinol Ampoule - Night Cream


Saya sendiri punya ritual yang lebih panjang. Yang saya pakai di malam hari saat ini adalah:

Avoskin Miraculous Retinol Toner - Hydrating Toner - Avoskin Miraculous Retinol Ampoule - Hydrating Serum - Facial Oil - Night Cream

Baca juga: Paduan 10 Step Skincare Rutin

avoskin Miraculous retinol ampoule review

Mengenai layering Retinol, ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya:
  1. Avoskin Retinol Toner adalah hydrating toner atau exfoliating toner?
    Jawaban saya:
    Bukan keduanya. Ini actives berupa Retinol, cara kerjanya beda dari AHA/ BHA, jadi nggak bisa disebut sebagai exfoliating toner. Dan kandungan Retinol-nya (walau mild) tetap berpotensi mengiritasi, jadi nggak bisa diperlakukan sebagai hydrating toner (nggak bisa dipakai dengan tehnik CSM atau 7 skin method)

  2. Pakai Avoskin Retinol Toner sesudah atau sebelum hydrating toner?
    Jawaban saya:
    Ada dua aliran pemakaian actives sih. Keduanya benar, tergantung nyamannya kulitmu. Kalau saya sendiri, lebih nyaman pakai Avoskin Retinol Toner sebelum hydrating toner. Urutan pemakaian sudah saya tuliskan di atas.

  3. Apakah boleh digabungkan dengan actives lain seperti AHA/ BHA atau Vitamin C atau Niacinamide?
    Jawaban saya:
    Boleh! Dengan catatan: tergantung sensitifitas kulit masing-masing orang. Selama kulitnya mampu menerima, nggak masalah kok. Namun sebaiknya tes di area kecil dulu ya.

  4. Apakah boleh di-layer dengan Avoskin Miraculous Refining Series?
    Jawaban saya:
    Sebenarnya, keduanya akan saling mendukung. AHA/ BHA mengikis sel kulit mati, sementara Retinol mempercepat pembentukan sel kulit baru yang lebih sehat. Namun Retinol dan AHA/ BHA adalah ingredient yang berpotensi mengiritasi kulit. Jadi kalau saran saya sih, pakai bergantian saja. Hari ini pakai Avoskin Miraculous Refining, besoknya pakai Avoskin Retinol, diselang-seling. Tapi ya sekali lagi, semua tergantung dari sensitifitas kulit masing-masing. Silahkan dirasakan dan dicoba-coba sendiri.

  5. Siapa yang tidak boleh pakai Avoskin Miraculous Retinol?
    Jawaban saya:
    - ibu hamil dan menyusui
    - kamu yang belum khatam pemakaian basic skincare CTMP
    - kamu yang tidak tertib memakai sunscreen
    - kamu yang berusia di bawah 20 tahun (belum perlu)

Hasil Setelah Satu Bulan Pemakaian Rangkaian Avoskin Miraculous Retinol Series

Kayak yang sudah saya bilang, first impression ini rasanya sangat mild, hanya seperti memakai hydrating product. Tapi masuk satu minggu pemakaian, area sekitar mata saya perih bila digesek. Saya awalnya bingung, karena ketika tanya ke sesama pemakai, rata-rata bilang kalau Avoskin Retinol ini sangat mild dan nggak bikin iritasi sama sekali. Jadi saya coba bongkar pasang skincare saya.

Intinya sih, waktu itu saya juga memakai skincare lain yang memiliki kandungan alkohol dan fragrance yang cukup kuat. Dan sepertinya memang kulit saya nggak kuat bila pakai skincare yang mengandung bahan iritant yang kemudian ditambah dengan actives berupa Retinol. Setelah saya ganti skincare lain tersebut dengan yang lebih "bersih" ingredient-nya, perih di area mata saya berangsur hilang.

(Kesimpulan sementara: di kulit saya, Avoskin Retinol tidak cocok dipakai bebarengan skincare dengan kandungan iritant yang cukup tinggi.)

before-after testimoni hasil penggunaan avoskin miraculous retinol toner dan ampoule selama satu bulan
Satu bulan penggunaan Avoskin Retinol
Dan kemudian, saya mulai ngerasa kalau kulit saya jadi lebih kencang. Area mata terasa lifting. Saya awalnya merasa kalau saya agak halu ya. Karena kita semua tau, Retinol nggak bekerja secepat itu. Tapi saya tambah yakin adalah ketika saya amati, memang garis halus di sekitaran mata saya agak berkurang kedalamannya. Kerasa kalau pakai under eye concealer, lebih halus hasilnya.

(Untuk catatan: Saya tentu tidak menggunakan produk Retinol di bawah mata!! Tapi yang namanya skincare, ketika digunakan di seluruh wajah dan ada area yang dilewati, pasti sedikitnya tetap akan terkena kan? Entah karena terseret waktu menggunakan skincare selanjutnya, atau sisa-sisa yang masih menempel di jari (walau sudah dijeda). Intinya nggak mungkin bisa 100% bisa menghindari, apalagi kalau skincare-nya berbentuk toner.)

Untuk efek mencerahkan, jujur saya nggak terlalu bisa mengamati. Karena saya kan lagi #DiRumahAja dan kulit saya kayaknya udah mentok di tingkat keterangannya. Tapi bisa kelihatan di before-after, kulit saya lebih glowing, yang berarti memang permukaannya jadi lebih rata dan jadi lebih dapat memantulkan cahaya. FYI kedua foto tersebut sama-sama saya lakukan saat bangun tidur di pagi hari, dengan lighting yang sama. 

Iya, saya belum mandi di foto itu. 

Hasil penggunaan avoskin miraculous retinol series selama sebulan

Saya sih ngerasa ini adalah kondisi kulit terbaik yang saya capai di umur 30+. Kulit saya terlihat jelas lebih halus, permukaannya rata, lebih glowing, kencang, dan enak banget dipegang, lembut gitu. Dan akhir-akhir ini saya juga sering dapet compliment kalau pas IG story atau Video Call atau foto/ video bare face gitu. Belum ada yang buktiin liat langsung, kan lagi physikel distensying, tapi beneran kerasa banget perkembangan kulit saya. Nggak sabar pengen pamer T.T.

Kalau lagi nggak pandemi, rasanya saya pede deh, kalau harus keluar rumah bare face. Eh...ya pakai alis lah biar nggak liat tuyul.


Kesimpulan

review avoskin miraculous retinol series

Nggak salah kalau Retinol dibilang sebagai powerfull ingredient untuk anti-aging. Produk Retinol yang bagus seperti Avoskin Miraculous Retinol Series ini, benar-benar memberikan perubahan yang nyata di kulit saya saat dipakai secara kontinyu. Namun, memang ada beberapa catatan yang harus diperhatikan sebelum kamu memutuskan untuk memakai Retinol. Jadi kamu putuskan sendiri ya, apakah kamu sudah siap menambahkan Retinol dalam regime skincare-mu atau belum.

Avoskin Miraculous Retinol Series sendiri punya kandungan Actosome Retinol yang benar-benar mild dan minim efek samping. Jadi cocok sekali buat pemula Retinol seperti saya. Nggak perlu terlalu was-was dengan efek tingling dan iritasi di kulit, meskipun tetap harus berhati-hati tentu saja.

Harga Avoskin Miraculous Retinol Toner & Avoskin Miraculous Retinol Ampoule

Harganya affordable kalau dibandingkan dengan jajaran ingredient dan performanya di kulit saya. Rp.196.900 /100 ml untuk tonernya, dan Rp.251.900/ 30 ml untuk ampoule-nya. Untuk info lengkap soal pembeliannya silahkan follow instagram @avoskinbeauty atau kunjungi website AvoskinBeauty.

Bikin Nyaman Suasana #DiRumahAja Dengan Essential Oil

8 comments

Gimana kabarnya sebulan lebih #DiRumahAja, guis? Sehat, kan? Rekening juga sehat? Semoga teman-teman semua masih sehat-sehat dan waras utegnya ya.

Jujur saja, walau saya basic-nya adalah anak rumahan dan nggak begitu suka kumpul sama manusia, tapi tetap ada sekelumit rasa seakan terpenjara juga dengan keadaan sekarang. Memang beda ya rasanya, rebahan atas inisiatif sendiri dengan rebahan yang diharuskan pemerintah. Diharus-haruskan memang menyebalkan. Wuih...saya baru sadar saya ini anak rumahan tapi rebel. Kewl juga ya.

Dan yang lebih bikin frustasi sebenarnya adalah ketidak-jelasan situasi ini. Kita beneran nggak tahu sampai kapan kita harus hidup dalam ketakutan seperti ini. Nggak ada yang bisa menjamin, kapan anti virusnya jadi dan bisa diedarkan.

Tapi sepertinya kok sudah bukan zamannya (( nggresulo )) ya. Soalnya walau kita mau ngajak orang sekelurahan untuk sombat-sambat via zoom juga nyatanya virusnya tetep ada. Sambat tidak mengubah keadaan. Jadi sudah cukup sambatannya. Mending sekarang cari aktivitas yang menyenangkan, yang bisa dilakukan di rumah aja.

Saya sendiri saat ini lagi punya hobi baru, yaitu nyobain Essential Oil (EO). Dan sebelum kalian close blogpost ini, karena kalian pikir saya seperti mbah-mbah mainannya EO, plis deh, ini ASIK BANGET. Dan essential oil itu bukan lengo klenthik ya, guis! Jadi tidak mbah-mbah yha! Saya akan kasih beberapa alasan kenapa EO ini mengasikan ya. Siapa tau ada yang berminat tiru-tiru, jadi saya punya banyak temen buat ngomongin EO.

Beli diffuser essential oil di sini (klik)


1. Aromanya Murni dan Sangat Enak

EO ini berasal dari ekstraksi tumbuhan. Misalnya saja, EO Lavender, dihasilkan dari bunga Lavender asli. Jadi aromanya adalah 100% aroma Lavender. Sementara kalau parfum atau wewangian yang dijual di pasaran, biasanya adalah campuran dari berbagai macam aroma. Contohnya misalnya saja produk parfum The Body Shop Vanilla EDT. Aroma yang paling dominan memang Vanilla. Namun aromanya tidak 100% Vanilla. Ada campuran aroma lain seperti Apricot, Peach, Plum, Lemon, Tuberose, Orange-blossom, Jasmine, Ylang-ylang, Lilly of the valey, sampai Sandalwood, Amber dan Musk. Ya ada juga sih EO blended. Tapi sejauh ini saya lebih suka yang pure.

Baca juga: Review Ariel Impulse Home EDP

Dan buat saya yang suka wewangian, rasanya mengasyikan sih ngonceki satu demi satu aroma-aroma yang menyusun sebuah parfum. Saya suka mencampur-campurkan berbagai macam EO untuk mendapatkan aroma saya sendiri.

Lalu ketika saya bilang aromanya sangat enak, maksud saya adalah BENER-BENER ENAK. Nyaman, menenangkan, dan bisa ngilangin stres. Nggak bisa dibandingin sama aroma pewangi ruangan dan bahkan aroma parfum mahal. Suami saya kadang suka pakai pewangi mobil aroma Lemon, dan saya benci banget aromanya. Bikin pusing dan ngingetin saya sama kamar mandi mall. Tapi pas ngerasain aroma essential oil Lemon, wagela sih, saya suka banget. Enak ya ternyata aroma Lemon?



2. Bikin Suasana Rumah Lebih Menyenangkan

Aroma itu bikin suasana suatu tempat jadi beda, khas, dan ngangenin. Contohnya, saya suka sekali nongkrong di coffee shop. Kalau saya ingat-ingat, aroma tempat tersebut adalah aroma kopi yang creamy dengan sedikit sentuhan rempah-rempah. Kalau kangen, saya bisa gofood kopinya, lalu diffuse essential oil Coffee, Vanilla, Clove, Cinamon dan Ginger, lalu video call dan ngobrol-ngobrol intim sama teman. Lumayan ngobatin kerinduan untuk nongrong sama temen di warung kopi hehe...

Tapi saat ini saya sih paling suka aroma Lavender-Roman Chamomille untuk kamar tidur, Lemongrass untuk ruang tamu dan ruang keluarga, Lavender-Cedarwood untuk ruang kerja. Iya, aroma ruangan di rumah saya memang saya bikin beda-beda. Biar nggak mbosenin aja suasananya. Jadi pergi dari ruang TV ke ruang kerja itu rasanya udah kayak pergi ke dunia lain wkwk.


3. Membawa Aroma Luar Ke Dalam Rumah

Salah satu contohnya adalah coffee shop tadi. Kalau kita kangen banget sama coffee shop, bisa kok bikin rumah kita aromanya kayak warung kopi. Kalau suka aroma hutan, kita bisa campurkan Sweet Orange, Lemon, Frankincese, dan Eucalyptus. Suka aroma laut? Taman bunga? Dan tempat-tempat lainnya? Tinggal cari aja resep diffuser blend di Pinterest, lalu bongkar pasang dan sesuaikan sendiri dengan seleramu.


4. Bisa Bikin Macem-Macem DIY

Saya sebenernya bukan anak DIY. Saya lebih suka beli barang jadi dibanding DIY. Saya mah anaknya konsumtif wkwk. Tapi sejak mainan EO, saya jadi lumayan suka bikin beberapa produk sendiri pakai EO. Soalnya rasanya sayang kalau EO cuma untuk di-diffuse tok. EO aromanya enak-enak dan sangat kuat. Beberapa tetes aja udah cukup banget untuk bikin produk yang wanginya khas.

DIY ini misalnya parfum roller ball, linen spray, pembersih dapur, reed diffuser, pewangi ruangan, body oil, hair oil, dan lain-lain. Atau sesimpel campurin beberapa aroma EO yang kita suka ke body lotion atau sabun mandi unscented, dan voila, kita bisa punya body product dengan aroma yang khas kita banget.


5. Efek Aromatherapy

Pasti udah pada tahu kan, EO ini sering banget digadang-gadang punya manfaat untuk kesehatan. Kalau boleh jujur, saya nggak sepenuhnya percaya kok. Ya ada percayanya, tapi ada juga yang saya merasa bahwa itu cuma efek placebo.

Sejauh yang saya percaya, aroma yang kita suka akan bikin kita rileks dan nyaman. Kondisi nyaman ini tentu akan bisa bikin tidur lebih nyenyak, membangkitkan mood untuk melakukan aktifitas, bikin kita lebih hepi, dan lain-lain. Tidur yang berkualitas dan susana hati yang enak, tentu berpengaruh terhadap kesehatan kita. Nah, itu yang saya percaya.

Tapi kalau EO bisa membunuh virus, secara langsung meningkatkan imun tubuh, menunjang performa hohohihe, menghilangkan kram perut karena menstruasi, meningkatkan kerja otak, dan yang begitu-begitu saya sih nggak percaya ya. Tapi kalau kamu percaya, boleh banget dicoba. Nggak ada bahayanya kok.

Eh ada ding. Ada yang bahaya kalau sampai mendewakan EO dan kemudia menganggap bahwa EO adalah obat, dan kemudian jadi anti sama obat beneran dan tindakan medis. Atau saking percaya EO bisa bunuh virus, lalu bikin DIY hand sanitizer yang nggak sesuai standar WHO. Nah, ini sih udah nggak sehat dan berbahaya. Saya harap sih suka ya suka aja, tapi nggak usah sampai mendewakan dan mengada-adakan khasiatnya.



6. Mendukung Usaha Lokal

Bukan rahasia umum lagi kalau banyak usaha lokal yang megap-megap gara-gara korontol. Kita bisa lho sedikit membantu perekonomian negara ini, dengan menggunakan produk-produk buatan lokal. Salah satunya ya EO ini. Indonesia kan kaya sekali alamnya. Varietas tanamannya banyak dan subur-subur. Jadi seharusnya, kualitas EO yang dihasilkan dari tanaman lokal yang dibudidayakan oleh petani lokal kita juga bagus-bagus. Sayangnya terkadang marketingnya memang masih kurang ya.

Tapi serius, saya udah nyoba beberapa EO lokal dan itu bagus-bagus kok, dan harganya juga sangat masuk akal. Kapan-kapan saya akan bikin perbandingan beberapa EO lokal ya.

Baca Juga: Review Lucensse, luxury essential oil lokal

Kamu tertarik juga nggak nih nyobain Essential Oil? Kalau banyak yang tertarik, nanti saya bikin lagi beberapa blogpost soal essential oil ;).

Review Scarlett Brightening Shower Scrub, Body Lotion, dan Body Scrub

52 comments
review scarlett brightening shower scrub body lotion

Pasti banyak yang penasaran kan sama rangkaian body product Scarlett by Felicya Angelista? Rangkaian body care yang memang dibuat untuk fragrance dan brightening ini memang wira-wiri melulu di instagram. Saya pun beberapa kali melihat teman-teman saya sendiri pakai ini.

Buat yang baru pertama kali mendengar, Scarlett ini adalah brand lokal, aman dan sudah teregristrasi BPOM. Sejauh ini, Scarlett punya rangkaian body product yang semuanya mengandung Glutathione dan Vitamin E, yang berfungsi untuk mencerahkan dan merawat kulit tubuh. Saya sendiri udah beberapa bulan terakhir ini pakai shower scrub dan juga body lotion-nya. Kalau scrub-nya, baru beberapa  minggu ini saya rutinin lagi.

Menurut saya, keunggulan rangkaian Scarlett Brightening ini adalah wanginya yang mewah. Semerbak, tapi nggak norak. Rasanya malah refreshing banget setiap mandi dan pakai produk-produk dengan wangi seenak ini. Ada tiga produknya yang udah saya cobain:


Scarlett Brightening Shower Scrub


review scarlett brightening shower scrub pomegranate

Produk pertama yang akan saya bahas adalah produk favorit saya, yaitu sabun mandinya atau Scarlett Brightening Shower Scrub. Untuk sabun mandi ini, saya bahkan sampai udah lupa berapa kali saya repurchase. Soalnya saya memang suka sekali dengan tekstur dan aromanya. Rasanya refreshing mandi pakai sabun dengan aroma yang menyegarkan seperti ini.

Untuk aromanya, ada tiga macam, yaitu Mango, Pomegranate, dan Cucumber. Kalau ditanya favorit, saya bingung memilih antara Cucumber atau Pomegranate. Dua-duanya enak banget. Pomegranate ini punya aroma yang manis dan lebih kuat. Kalau pakai Pomegranate, kamar mandi rasanya semerbak. Jadi saya suka pakai di pagi hari untuk recharge energy. Nah, kalau Cucumber ini lebih calm aromanya. Aromanya segar dan timuuunn banget. Tipikal aroma yang ngasih kesan fresh dan clean.

Cuma untuk sabunnya, seperti pada umumnya sabun mandi ya, wanginya nggak begitu tahan lama di badan. Tapi wanginya itu semerbak dan lumayan tertinggal lama di kamar mandi, bikin kamar mandi saya seolah punya aroma khas yang enak banget, jadi suasana mandi juga lebih menyenangkan.

review tekstur dan aroma scarlett brightening shower scub

Sabun ini masih mengandung SLS. Namun secara keseluruhan formula, dia nggak bikin kulit saya kering. Brightening agent dari produk ini adalah Glutathione. To be honest, saya sebenarnya kurang percaya dengan klaim brightening dari produk sabun apapun. Karena sabun hanya menempel sebentar di kulit, kemudian dibilas. 

Namun untuk Scarlett Brightening Shower Scrub ini dia dilengkapi dengan beads lembut, yang berfungsi sebagai physical exfoliator. Tentu microbeads ini akan membantu mengikis sel kulit mati secara gentle, sehingga kulit lebih bersih dan bisa menerima nutrisi dari produk-produk selanjutnya.

Selain wanginya enak, saya juga suka sekali dengan tekstur sabun ini. Busanya lumayan banyak, mudah dibilas, tapi juga nggak kesat dan nggak bikin kulit kering. Pas dan sangat nyaman di kulit.

Harga: Rp 75 000/ 300 ml


Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion


review scarlett brightening body lotion charming

Kalau kamu suka wewangian yang aromanya mewah dan tahan lama, percaya deh, kamu harus cobain Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion! Wanginya enak-enak dan beneran awet banget seharian. Teman-teman saya banyak yang suka aroma Romansa. Saya juga suka Romansa, tipikal aroma floral yang kuat tapi enak banget.

Tapi saya lagi tergila-gila banget sih sama aroma Charming, yang botol ungu. Dari deskripsi di akun official-nya, ini aromanya seperti Baccarat Rouge 540 Eau De Parfume. Saya belum pernah memakai parfum itu, tapi Scarlett Charming ini sendiri aromanya ENAK BANGET. Lembut, tapi heavenly dan bikin mood bagus seharian. Dan aromanya juga awet. Saya pakai pagi, sore saya masih bisa cium aromanya yang seolah-olah ngikutin saya kemana-mana. Saya beneran kecanduan T.T.

secure packaging scarlett brightening body lotion charming

Lotion ini dikemas dalam botol pump, yang juga dilengkapi dengan pengunci. Jadi misalkan mau dibawa-bawa, tinggal dikunci aja biar produknya nggak kepencet-pencet pas di tas. Tapi saya pribadi sih lebih suka mendepot ke botol travel size yang lebih kecil kalau untuk dibawa traveling. Lebih ringkes.

tekstur dan aroma scarlett brightening body lotion charming
hasil scarlett brightening
kiri: tidak pakai Scarlett Lotion - kanan: pakai Scarlett Lotion

Oh iya, ada yang tanya di DM instagram @racunwarnawarni, apakah Scarlett aman karena dia ada efek mencerahkan instan? Guis, efek mencerahkan instan disini maksudnya adalah efek makeup atau tone up. Seperti kalau pakai foundation deh, kalau kita mandi akan hilang kan efeknya? Efek tone up ini saya lumayan suka, karena bisa untuk meratakan warna kulit kalau pas pakai baju yang agak terbuka. Selain ada efek tone up, ingredient lotion ini juga dilengkapi dengan Glutathione, yang tentu ada manfaat brightening bila dipakai jangka panjang. 

Tekstur lotion-nya, menurut saya cenderung creamy, namun tergolong mudah dibaur dan cepat meresap untuk ukuran creamy lotion dengan tone up effect. Setelah meresap sempurna, rasanya nggak lengket.

Saya pakai lotion ini di siang hari saja. Karena menurut saya memang ini tipe lotion yang perfect untuk pemakaian siang. Teksturnya ringan, nggak lengket, ada efek tone up yang mempercantik kulit, dan bikin badan harum seharian. Kalau untuk malam, saya lebih suka memakai body butter yang teksturnya lebih lengket dan biasanya tanpa aroma.

Harga: Rp 75 000/ 300 ml


Scarlett Body Scrub


review scarlett brightening body scrub romansa

Saya termasuk orang yang males scrubing badan hehe. Jangan ditiru ya. Soalnya kalau mau mencerahkan kulit, eksfoliasi itu penting banget dan bener-bener bisa mempercepat proses pencerahan kulit. Karena percuma saja kalau kulit dioles krim pencerah terus, tapi sel kulit mati masih menumpuk. Produk pencerahnya nggak akan bekerja dengan baik karena terhalang kotoran yang menumpuk.

Saya sendiri baru mencoba rutinin pakai body scrub ini beberapa minggu terakhir saja. Pakai Scarlett Shower Scrub dan Scarlette Body Lotion aja menurut saya udah cukup ngaruh untuk mencerahkan badan sih, karena Shower Scrub-nya juga sudah dilengkapi dengan microbeads yang juga berfungsi mengeksfoliasi kulit. Tapi seharusnya sih, kalau ditambah pakai body scrub ini seminggu sekali, hasilnya akan lebih maksimal.

review tekstur dan aroma scarlett body scrub romansa

Untuk body scrub, Scarlett punya dua pilihan aroma, yaitu Romansa dan Pomegranate. Tapi saya baru coba yang Romansa. Aromanya enak, persis seperti body lotion-nya yang Romansa, namun nggak terlalu kuat. Tekstur beads-nya kecil-kecil dan lebih terasa kalau dibandingkan dengan tekstur beads shower scrub-nya. Jadi efek eksfoliasinya pun lebih mantab.

Scrub ini menurut saya bisa di-adjust tingkat kekasarannya, sesuai selera. Ada tiga cara pakai scrub ini:
  1. Oles pada kulit yang belum dibasahi air, lalu diamkan beberapa menit. Setelah itu, baru gosok scrub-nya. Scrub akan meluruh dari badan bersama dengan daki-daki kita. Ini adalah cara yang bisa maksimal membersihkan kulit, dan sering dipakai di tempat-tempat spa.
  2. Langsung gosok pada kulit yang dibasahi air, lalu bilas dengan air sampai bersih. Ini cara yang lebih cepat untuk menikmati sensasi bersih dari scrub-nya. Suami saya suka pakai dengan cara ini.
  3. Gosokan pada kulit yang sudah dibasahi air. Nah, cara terakhir ini cocok untuk saya yang punya kulit sensitif. Kalau dipakai di badan yang sudah dibasahi, scrub-nya jadi terasa lebih lembut lagi.

Karena ini kemasannya jar dan biasanya diletakkan di kamar mandi, saya harus memperingatkan untuk berhati-hati dalam menyimpan ya. Selalu tutup dengan benar setelah pemakaian, agar produknya nggak rusak. Makanya saya tetap pertahankan pembatas warna silver-nya itu, nggak saya copot semua. Agar penyimpanannya bisa lebih rapat dan secure.

Harga: Rp 75 000


 scarlett whitening

Overall saya sangat menikmati pakai produk-produk Scarlett. Saya memang tipe yang suka dengan wewangian. Produk body care dengan aroma yang mewah, bener-bener bisa nge-boost mood saya seharian. Dari keseluruhan produk Scarlett, all time favorit saya adalah Scarlett Pomegranate Brightening Shower Scrub. Tapi saat ini, saya sedang sukaaa banget dengan Scarlett Charming Fragrance Brightening Body Lotion. Aromanya bener-bener enak dan awet seharian.

Baca Juga: Review Serum Scarlett Whitening

Kalau tertarik dengan produk-produk ini, kunjungi instagram @scarlett_whitening untuk cara order dan info produk lebih lengkapnya ya. Oh iya, kalau belanja di Scarlett ini, nanti paket datengnya dibungkus bubble warp tebal dan juga dilengkapi kardus tebal yang reusable. Jadi paketmu bakalan aman sampai ke rumah.