Gimana kabarnya sebulan lebih #DiRumahAja, guis? Sehat, kan? Rekening juga sehat? Semoga teman-teman semua masih sehat-sehat dan waras utegnya ya.
Jujur saja, walau saya basic-nya adalah anak rumahan dan nggak begitu suka kumpul sama manusia, tapi tetap ada sekelumit rasa seakan terpenjara juga dengan keadaan sekarang. Memang beda ya rasanya, rebahan atas inisiatif sendiri dengan rebahan yang diharuskan pemerintah. Diharus-haruskan memang menyebalkan. Wuih...saya baru sadar saya ini anak rumahan tapi rebel. Kewl juga ya.
Dan yang lebih bikin frustasi sebenarnya adalah ketidak-jelasan situasi ini. Kita beneran nggak tahu sampai kapan kita harus hidup dalam ketakutan seperti ini. Nggak ada yang bisa menjamin, kapan anti virusnya jadi dan bisa diedarkan.
Tapi sepertinya kok sudah bukan zamannya (( nggresulo )) ya. Soalnya walau kita mau ngajak orang sekelurahan untuk sombat-sambat via zoom juga nyatanya virusnya tetep ada. Sambat tidak mengubah keadaan. Jadi sudah cukup sambatannya. Mending sekarang cari aktivitas yang menyenangkan, yang bisa dilakukan di rumah aja.
Saya sendiri saat ini lagi punya hobi baru, yaitu nyobain Essential Oil (EO). Dan sebelum kalian close blogpost ini, karena kalian pikir saya seperti mbah-mbah mainannya EO, plis deh, ini ASIK BANGET. Dan essential oil itu bukan lengo klenthik ya, guis! Jadi tidak mbah-mbah yha! Saya akan kasih beberapa alasan kenapa EO ini mengasikan ya. Siapa tau ada yang berminat tiru-tiru, jadi saya punya banyak temen buat ngomongin EO.
Beli diffuser essential oil di sini (klik)
1. Aromanya Murni dan Sangat Enak
EO ini berasal dari ekstraksi tumbuhan. Misalnya saja, EO Lavender, dihasilkan dari bunga Lavender asli. Jadi aromanya adalah 100% aroma Lavender. Sementara kalau parfum atau wewangian yang dijual di pasaran, biasanya adalah campuran dari berbagai macam aroma. Contohnya misalnya saja produk parfum The Body Shop Vanilla EDT. Aroma yang paling dominan memang Vanilla. Namun aromanya tidak 100% Vanilla. Ada campuran aroma lain seperti Apricot, Peach, Plum, Lemon, Tuberose, Orange-blossom, Jasmine, Ylang-ylang, Lilly of the valey, sampai Sandalwood, Amber dan Musk. Ya ada juga sih EO blended. Tapi sejauh ini saya lebih suka yang pure.
Baca juga: Review Ariel Impulse Home EDP
Dan buat saya yang suka wewangian, rasanya mengasyikan sih ngonceki satu demi satu aroma-aroma yang menyusun sebuah parfum. Saya suka mencampur-campurkan berbagai macam EO untuk mendapatkan aroma saya sendiri.
Lalu ketika saya bilang aromanya sangat enak, maksud saya adalah BENER-BENER ENAK. Nyaman, menenangkan, dan bisa ngilangin stres. Nggak bisa dibandingin sama aroma pewangi ruangan dan bahkan aroma parfum mahal. Suami saya kadang suka pakai pewangi mobil aroma Lemon, dan saya benci banget aromanya. Bikin pusing dan ngingetin saya sama kamar mandi mall. Tapi pas ngerasain aroma essential oil Lemon, wagela sih, saya suka banget. Enak ya ternyata aroma Lemon?
2. Bikin Suasana Rumah Lebih Menyenangkan
Aroma itu bikin suasana suatu tempat jadi beda, khas, dan ngangenin. Contohnya, saya suka sekali nongkrong di coffee shop. Kalau saya ingat-ingat, aroma tempat tersebut adalah aroma kopi yang creamy dengan sedikit sentuhan rempah-rempah. Kalau kangen, saya bisa gofood kopinya, lalu diffuse essential oil Coffee, Vanilla, Clove, Cinamon dan Ginger, lalu video call dan ngobrol-ngobrol intim sama teman. Lumayan ngobatin kerinduan untuk nongrong sama temen di warung kopi hehe...
Tapi saat ini saya sih paling suka aroma Lavender-Roman Chamomille untuk kamar tidur, Lemongrass untuk ruang tamu dan ruang keluarga, Lavender-Cedarwood untuk ruang kerja. Iya, aroma ruangan di rumah saya memang saya bikin beda-beda. Biar nggak mbosenin aja suasananya. Jadi pergi dari ruang TV ke ruang kerja itu rasanya udah kayak pergi ke dunia lain wkwk.
3. Membawa Aroma Luar Ke Dalam Rumah
Salah satu contohnya adalah coffee shop tadi. Kalau kita kangen banget sama coffee shop, bisa kok bikin rumah kita aromanya kayak warung kopi. Kalau suka aroma hutan, kita bisa campurkan Sweet Orange, Lemon, Frankincese, dan Eucalyptus. Suka aroma laut? Taman bunga? Dan tempat-tempat lainnya? Tinggal cari aja resep diffuser blend di Pinterest, lalu bongkar pasang dan sesuaikan sendiri dengan seleramu.
4. Bisa Bikin Macem-Macem DIY
Saya sebenernya bukan anak DIY. Saya lebih suka beli barang jadi dibanding DIY. Saya mah anaknya konsumtif wkwk. Tapi sejak mainan EO, saya jadi lumayan suka bikin beberapa produk sendiri pakai EO. Soalnya rasanya sayang kalau EO cuma untuk di-diffuse tok. EO aromanya enak-enak dan sangat kuat. Beberapa tetes aja udah cukup banget untuk bikin produk yang wanginya khas.
DIY ini misalnya parfum roller ball, linen spray, pembersih dapur, reed diffuser, pewangi ruangan, body oil, hair oil, dan lain-lain. Atau sesimpel campurin beberapa aroma EO yang kita suka ke body lotion atau sabun mandi unscented, dan voila, kita bisa punya body product dengan aroma yang khas kita banget.
5. Efek Aromatherapy
Pasti udah pada tahu kan, EO ini sering banget digadang-gadang punya manfaat untuk kesehatan. Kalau boleh jujur, saya nggak sepenuhnya percaya kok. Ya ada percayanya, tapi ada juga yang saya merasa bahwa itu cuma efek placebo.
Sejauh yang saya percaya, aroma yang kita suka akan bikin kita rileks dan nyaman. Kondisi nyaman ini tentu akan bisa bikin tidur lebih nyenyak, membangkitkan mood untuk melakukan aktifitas, bikin kita lebih hepi, dan lain-lain. Tidur yang berkualitas dan susana hati yang enak, tentu berpengaruh terhadap kesehatan kita. Nah, itu yang saya percaya.
Tapi kalau EO bisa membunuh virus, secara langsung meningkatkan imun tubuh, menunjang performa hohohihe, menghilangkan kram perut karena menstruasi, meningkatkan kerja otak, dan yang begitu-begitu saya sih nggak percaya ya. Tapi kalau kamu percaya, boleh banget dicoba. Nggak ada bahayanya kok.
Eh ada ding. Ada yang bahaya kalau sampai mendewakan EO dan kemudia menganggap bahwa EO adalah obat, dan kemudian jadi anti sama obat beneran dan tindakan medis. Atau saking percaya EO bisa bunuh virus, lalu bikin DIY hand sanitizer yang nggak sesuai standar WHO. Nah, ini sih udah nggak sehat dan berbahaya. Saya harap sih suka ya suka aja, tapi nggak usah sampai mendewakan dan mengada-adakan khasiatnya.
6. Mendukung Usaha Lokal
Bukan rahasia umum lagi kalau banyak usaha lokal yang megap-megap gara-gara korontol. Kita bisa lho sedikit membantu perekonomian negara ini, dengan menggunakan produk-produk buatan lokal. Salah satunya ya EO ini. Indonesia kan kaya sekali alamnya. Varietas tanamannya banyak dan subur-subur. Jadi seharusnya, kualitas EO yang dihasilkan dari tanaman lokal yang dibudidayakan oleh petani lokal kita juga bagus-bagus. Sayangnya terkadang marketingnya memang masih kurang ya.
Tapi serius, saya udah nyoba beberapa EO lokal dan itu bagus-bagus kok, dan harganya juga sangat masuk akal. Kapan-kapan saya akan bikin perbandingan beberapa EO lokal ya.
Baca Juga: Review Lucensse, luxury essential oil lokal
Kamu tertarik juga nggak nih nyobain Essential Oil? Kalau banyak yang tertarik, nanti saya bikin lagi beberapa blogpost soal essential oil ;).
1. Aromanya Murni dan Sangat Enak
EO ini berasal dari ekstraksi tumbuhan. Misalnya saja, EO Lavender, dihasilkan dari bunga Lavender asli. Jadi aromanya adalah 100% aroma Lavender. Sementara kalau parfum atau wewangian yang dijual di pasaran, biasanya adalah campuran dari berbagai macam aroma. Contohnya misalnya saja produk parfum The Body Shop Vanilla EDT. Aroma yang paling dominan memang Vanilla. Namun aromanya tidak 100% Vanilla. Ada campuran aroma lain seperti Apricot, Peach, Plum, Lemon, Tuberose, Orange-blossom, Jasmine, Ylang-ylang, Lilly of the valey, sampai Sandalwood, Amber dan Musk. Ya ada juga sih EO blended. Tapi sejauh ini saya lebih suka yang pure.
Baca juga: Review Ariel Impulse Home EDP
Dan buat saya yang suka wewangian, rasanya mengasyikan sih ngonceki satu demi satu aroma-aroma yang menyusun sebuah parfum. Saya suka mencampur-campurkan berbagai macam EO untuk mendapatkan aroma saya sendiri.
Lalu ketika saya bilang aromanya sangat enak, maksud saya adalah BENER-BENER ENAK. Nyaman, menenangkan, dan bisa ngilangin stres. Nggak bisa dibandingin sama aroma pewangi ruangan dan bahkan aroma parfum mahal. Suami saya kadang suka pakai pewangi mobil aroma Lemon, dan saya benci banget aromanya. Bikin pusing dan ngingetin saya sama kamar mandi mall. Tapi pas ngerasain aroma essential oil Lemon, wagela sih, saya suka banget. Enak ya ternyata aroma Lemon?
2. Bikin Suasana Rumah Lebih Menyenangkan
Aroma itu bikin suasana suatu tempat jadi beda, khas, dan ngangenin. Contohnya, saya suka sekali nongkrong di coffee shop. Kalau saya ingat-ingat, aroma tempat tersebut adalah aroma kopi yang creamy dengan sedikit sentuhan rempah-rempah. Kalau kangen, saya bisa gofood kopinya, lalu diffuse essential oil Coffee, Vanilla, Clove, Cinamon dan Ginger, lalu video call dan ngobrol-ngobrol intim sama teman. Lumayan ngobatin kerinduan untuk nongrong sama temen di warung kopi hehe...
Tapi saat ini saya sih paling suka aroma Lavender-Roman Chamomille untuk kamar tidur, Lemongrass untuk ruang tamu dan ruang keluarga, Lavender-Cedarwood untuk ruang kerja. Iya, aroma ruangan di rumah saya memang saya bikin beda-beda. Biar nggak mbosenin aja suasananya. Jadi pergi dari ruang TV ke ruang kerja itu rasanya udah kayak pergi ke dunia lain wkwk.
3. Membawa Aroma Luar Ke Dalam Rumah
Salah satu contohnya adalah coffee shop tadi. Kalau kita kangen banget sama coffee shop, bisa kok bikin rumah kita aromanya kayak warung kopi. Kalau suka aroma hutan, kita bisa campurkan Sweet Orange, Lemon, Frankincese, dan Eucalyptus. Suka aroma laut? Taman bunga? Dan tempat-tempat lainnya? Tinggal cari aja resep diffuser blend di Pinterest, lalu bongkar pasang dan sesuaikan sendiri dengan seleramu.
4. Bisa Bikin Macem-Macem DIY
Saya sebenernya bukan anak DIY. Saya lebih suka beli barang jadi dibanding DIY. Saya mah anaknya konsumtif wkwk. Tapi sejak mainan EO, saya jadi lumayan suka bikin beberapa produk sendiri pakai EO. Soalnya rasanya sayang kalau EO cuma untuk di-diffuse tok. EO aromanya enak-enak dan sangat kuat. Beberapa tetes aja udah cukup banget untuk bikin produk yang wanginya khas.
DIY ini misalnya parfum roller ball, linen spray, pembersih dapur, reed diffuser, pewangi ruangan, body oil, hair oil, dan lain-lain. Atau sesimpel campurin beberapa aroma EO yang kita suka ke body lotion atau sabun mandi unscented, dan voila, kita bisa punya body product dengan aroma yang khas kita banget.
5. Efek Aromatherapy
Pasti udah pada tahu kan, EO ini sering banget digadang-gadang punya manfaat untuk kesehatan. Kalau boleh jujur, saya nggak sepenuhnya percaya kok. Ya ada percayanya, tapi ada juga yang saya merasa bahwa itu cuma efek placebo.
Sejauh yang saya percaya, aroma yang kita suka akan bikin kita rileks dan nyaman. Kondisi nyaman ini tentu akan bisa bikin tidur lebih nyenyak, membangkitkan mood untuk melakukan aktifitas, bikin kita lebih hepi, dan lain-lain. Tidur yang berkualitas dan susana hati yang enak, tentu berpengaruh terhadap kesehatan kita. Nah, itu yang saya percaya.
Tapi kalau EO bisa membunuh virus, secara langsung meningkatkan imun tubuh, menunjang performa hohohihe, menghilangkan kram perut karena menstruasi, meningkatkan kerja otak, dan yang begitu-begitu saya sih nggak percaya ya. Tapi kalau kamu percaya, boleh banget dicoba. Nggak ada bahayanya kok.
Eh ada ding. Ada yang bahaya kalau sampai mendewakan EO dan kemudia menganggap bahwa EO adalah obat, dan kemudian jadi anti sama obat beneran dan tindakan medis. Atau saking percaya EO bisa bunuh virus, lalu bikin DIY hand sanitizer yang nggak sesuai standar WHO. Nah, ini sih udah nggak sehat dan berbahaya. Saya harap sih suka ya suka aja, tapi nggak usah sampai mendewakan dan mengada-adakan khasiatnya.
Bukan rahasia umum lagi kalau banyak usaha lokal yang megap-megap gara-gara korontol. Kita bisa lho sedikit membantu perekonomian negara ini, dengan menggunakan produk-produk buatan lokal. Salah satunya ya EO ini. Indonesia kan kaya sekali alamnya. Varietas tanamannya banyak dan subur-subur. Jadi seharusnya, kualitas EO yang dihasilkan dari tanaman lokal yang dibudidayakan oleh petani lokal kita juga bagus-bagus. Sayangnya terkadang marketingnya memang masih kurang ya.
Tapi serius, saya udah nyoba beberapa EO lokal dan itu bagus-bagus kok, dan harganya juga sangat masuk akal. Kapan-kapan saya akan bikin perbandingan beberapa EO lokal ya.
Baca Juga: Review Lucensse, luxury essential oil lokal
Kamu tertarik juga nggak nih nyobain Essential Oil? Kalau banyak yang tertarik, nanti saya bikin lagi beberapa blogpost soal essential oil ;).