Lacoco ini adalah salah satu skincare lokal yang bikin saya menjerit, "KEMANA AJA AKUTUUU BARU NYOBAIN SEKARANG?" Ya nggak literally menjerit ah, ini kehidupan nyata bukan sinetron :D. Tapi ngerti kan, feeling udah ngelihat suatu produk sliwar-sliwer di instagram, lalu kerabat serta handai taulan udah pada pakai dan bilang bagus, dan kita masih nggak nyobain juga. Dan saat akhirnya nyobain, ternyata ya memang sebagus itu T.T.
Memang saya suka banget sama produk Lacoco ini. Satu bulan nyobain ini adalah satu bulan yang menyenangkan untuk kulit saya. Sebenernya ini bukan pertama kalinya saya pakai Lacoco. Sebelumnya saya pernah review juga bodycare dari Lacoco. Tapi untuk produk perawatan wajahnya, baru kali ini saya coba.
Baca juga: Review Lacoco Bust Fit dan Cara Merawat Payudara
Karena saya sudah cobain kedua produk ini selama satu bulan, dan saya suka dengan hasilnya, maka inilah saatnya saya akan me-review. Biar kalian tau kalau saya habis nyobain produk bagus.
Lacoco Watermelon Glow Mask
Ini pertama kalinya saya nyobain sleeping mask dari brand lokal. Jujur saja, sejauh saya mencoba sebelum ketemu Lacoco, saya belum pernah menemukan sleeping mask yang saya suka. Padahal saya juga nyobain sleeping mask dari high-end brand yang memang terkenal banget sama sleeping mask-nya itu, dan buat saya produk mereka B aja. Tapi Lacoco Watermelon Sleeping Mask ini beda sih. Dia ngasih efek bagus di kulit saya bahkan sejak pertama kali pemakaian. Dan saya bisa bilang saya fall in love deh sama Lacoco Watermelon Sleeping Mask ini.
Lacoco Watermelon Glow Mask ini tidak mengandung paraben dan alkohol. Jadi kalau kulitmu sensitif atau sedang menghindari dua kandungan tersebut, sleeping mask ini bisa dijadikan pilihan.
Dan kandungan-kandungan jagoannya adalah:
- Citrullus Lanatus Fruit ExtractAtau ekstrak watermelon. Kita sudah tau kan kalau semangka memiliki kandungan air yang sangat tinggi. Kandungan ini akan membantu menghidrasi kulit kita. Vitamin yang terkandung dalam buah semangka juga berfungsi sebagai antioksidan dan dapat mencerahkan kulit
- Musa Sapientum Fruit EkstractAtau banana extract. Pisang kaya akan vitamin C, A, B dan berbagai macam kandungan mineral yang baik untuk kulit.
- Oenothera Biennis Flower ExtractAtau kita kenal dengan nama Evening Primrose, yang berkhasiat menenangkan kulit dan meredakan iritasi
- Polyglutamic Acid (PGA)Jujur saya baru mendengar mengenai kandungan ini, dan langsung mencari tahu apa itu Polyglutamic Acid. Polyglutamic Acid atau PGA adalah protein alami yang berfungsi untuk meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi garis-garis halus, meminimalkan pigmentasi, dan melembapkan kulit. PGA ini berfungsi memberikan hidrasi, sekaligus mampu mengunci hidrasi tersebut di dalam kulit kita 5 kali lebih efektif dari kandungan Hyaluronic Acid.
Lalu saya juga melihat ada kandungan Lactid Acid yang bagus digunakan sebagai anti-aging.
Desain kemasannya menurut saya sih simpel dan biasa saja, nggak ada yang spesial. Tapi kalau secara fungsi nggak ada yang bisa dikeluhkan. Saya suka sekali skincare bertekstur cream yang dikemas dalam kemasan tube dengan mulut botol yang kecil. Produknya terlindung dengan baik, nggak perlu dicolek-colek, dan mulut botol yang kecil mempermudah kita dalam menakar produk yang akan dikeluarkan.
Kemasan produk ini terbuat dari plastik tebal, jadi ringan dan praktis. Nggak perlu khawatir produknya pecah kalau terjatuh.
Lalu, banyak yang bilang aroma produk ini adalah fruity. Tapi menurut saya kok lebih condong ke floral ya? Apa hidung saya yang slewah? Tapi yang penting aromanya lembut dan enak banget!
Tekstur produk ini adalah cream semi gel, jadi krim tapi ringan gitu lho. Untuk penyerapannya, khas produk dengan tekstur gel ya, agak butuh waktu untuk menyerap, tapi rasanya nyaman, adem dan enak dikulit. Gampang banget di-spread ke seluruh permukaan wajah, jadi nggak effort lah pas pakai.
Namun walau teksturnya cenderung gel, produk ini rasanya cukup oclusive di kulit saya. Biasanya kalau pakai produk dengan tekstur gel, saya harus tumpuk lagi dengan cream yang oclusive, agar kulit saya awet lembapnya. Nah, ini enggak! Saya sering kok cuma pakai hydrating toner terus tumpuk Lacoco Watermelon Glow Mask pagi harinya, dan rasanya kulit tetap lembap sampai pagi.
Untuk pemakaiannya, saya sih pakai setiap hari sebagai pengganti night cream. Kalau kamu penganut CTMP, produk ini bisa langsung dipakai setelah hydrating toner. Tapi kalau mau pakai skincare layer-layer, pokoknya step terakhir lah ya. Sebagai pengunci semua nutrisi yang sudah kita oleskan sebelumnya.
Untuk pemakaiannya, saya sih pakai setiap hari sebagai pengganti night cream. Kalau kamu penganut CTMP, produk ini bisa langsung dipakai setelah hydrating toner. Tapi kalau mau pakai skincare layer-layer, pokoknya step terakhir lah ya. Sebagai pengunci semua nutrisi yang sudah kita oleskan sebelumnya.
Baca juga: Basic Skincare CTMP
Sebelum - Setelah 1 bulan pemakaian |
Foto di atas sama-sama saya ambil pagi hari setelah cuci muka, dengan lighting yang sama persis. Saya ngga tahu di kamera terlihat jelas nggak sih? Tapi kulit saya memang terasa lebih lembap, sehat, dan glowing. Lebih enak dilihat.
Harus saya akui saya lumayan takjub sama hasilnya, soalnya saya awalnya nggak berekspektasi apa-apa. Saya tahu kalau produk ini tentu akan melembapkan kulit, tapi saya nggak mengira dia juga mampu menambah water konten dan juga mencerahkan kulit. Apalagi di dalam produk ini nggak ada ingredient populer untuk mencerahkan kulit semacam Niacinamide atau Arbutin. Mungkin karena saya masih asing sama kandungan PGA ya. Jadi saya nggak terlalu berekspektasi kalau efek mencerahkannya beneran kerasa.
Saya sudah bilang kan di atas, kalau produk ini langsung kelihatan hasilnya saat pertama kali pemakaian? Pas saya pakai pertama kali, paginya kulit saya langsung kelihatan lebih bright, glowing, dan kenyal. Makeup juga menempel dengan lebih baik. Semakin lama dipakai, rasanya semakin menyenangkan. Kulit saya jadi terasa bertambah sehat dan glowing dari hari ke hari.
Kekurangannya, sleeping mask ini belum bisa memudarkan noda-noda bekas jerawat saya. Mungkin akan kelihatan kalau dipakai lebih lama lagi atau kalau sudah habis sebotol ya. Tapi mungkin juga nggak bisa, karena jenis bekas jerawat saya adalah PIE, yang memang belum ada skincare yang bisa menghilangkan. Sepertinya harus dengan tindakan laser.
Produk ini dibandrol dengan harga Rp 225 000. Untuk kualitas dan juga ukuran produk yang cukup besar (75 ml), menurut saya sih worth it ya.
Lacoco Intensive Treatment Eye Serum
Produk kedua adalah Lacoco Intensive Treatment Eye Serum. Kebetulan saya memang udah lama banget nggak pakai perawatan area mata apapun. Dan area mata saya udah nggak karuan beud seperti perasaanmu pas denger lagu Lord Didi Kempot. Berkantung, dark circle, dan kering sampai concealer pun nggak mau nempel. Padahal sebenernya kalau concern-nya ke aging, harusnya area mata adalah yang dapet perhatian khusus, karena area mata adalah area yang paling cepet kelihatan menua.
Bisa dicek di ingredient list-nya, produk ini termasuk produk dengan minimal ingredient. Dia paraben free, alcohol free, sulfate free, dan silicon free. Jujur, saya lumayan tertarik karena jarang sekali ada produk lokal yang punya minimal ingredient.
Ingredient yang menarik dalam produk ini adalah:
Bisa dicek di ingredient list-nya, produk ini termasuk produk dengan minimal ingredient. Dia paraben free, alcohol free, sulfate free, dan silicon free. Jujur, saya lumayan tertarik karena jarang sekali ada produk lokal yang punya minimal ingredient.
Ingredient yang menarik dalam produk ini adalah:
- Pyrus Malus Fruit Extact
Atau ektrak buah apel, yang kaya akan kandungan vitamin A, C dan antioksidan. Ekstrak apel dapat membantu menyamarkan kantung mata, mata lelah, dan dark circle. - Aloe Barbadensis Leaf Juice
Kita semua tau, aloe vera sangat ampuh untuk menenangkan dan menghidrasi kulit. - Palmitoyl Hexapeptide
Nah, ini nih yang paling bikin saya tertarik! Peptide adalah powerfull ingredient untuk aging dan wrinkle yang sedang naik daun. Banyak banget skincare luar dan bahkan high end, yang sudah memanfaatkan peptide sebagai ingredient utama untuk anti aging. Tapi kalau di skincare lokal, saya baru nemu di Lacoco ini. Keberadaan peptide di sini tentu akan membantu mengurangi kedalaman keriput, mengencangkan kulit, memperbaiki elastisitas kulit, dan mencegah timbulnya garis-garis halus.
Sama seperti sleeping mask-nya, kemasannya bagus sekali secara fungsi. Ringan, ringkas, dan kuat. Saya apresiasi banget sama produk-produk Lacoco yang bener-bener mikirin higienitas produk dari sisi kemasannya. Jadi mereka nggak pakai jar, tapi pakai botol dengan pump, yang bikin produknya aman dan terlindung dari udara luar.
Tapi secara estetika, jujur sih saya nggak suka botolnya ya. Nggak bisa dibilang eye catching, tapi nggak elegan juga. Permukaan kemasan yang gilap-gilap juga bikin produknya agak susah difoto (oke, ini mah blogger problems wkwkwk). Tapi saya sebenernya nggak terlalu banci packaging kok. Sejauh mampu melindungi produk dengan baik, travel friendly, dan nggak harus dicolek-colek, saya mah nggak akan banyak protes.
Untuk aromanya, awalnya saya mengira produk ini unscented saking nggak kecium apa-apa selama saya pakai. Tapi setelah saya endus dengan seksama, baru ketahuan ada aroma floral yang samar-samar banget, nyaris nggak kecium.
Tekstur produknya liquid dan sedikit gel-ish. Jadi cair, tapi ada kentul-kentulnya dikit. Pas dipakai rasanya enak banget ya di kulit. Adem gitu pas dioles, dan nyerepnya cepet, tapi ninggalin kelembapan di permukaan kulit. Beda sama Watermelon Glow Mask-nya, eye serum-nya ini nggak kerasa oclusive. Jadi memang perlu di-seal lagi pakai cream. Untuk urutan pemakaian atau slot-nya, silahkan cek ke postingan saya mengenai paduan 10 step skincare ya.
Baca juga: Paduan 10 Step Skincare Rutin
Atas: Sebelum Bawah: Setelah 1 bulan pemakaian |
First impression pas pakai produk ini, saya ngerasa area sekitar mata saya nyaman banget, adem, dan lembap. Mata njendol gitu otomatis berkurang dan concealer jadi lebih nempel.
Tapi hasilnya baru beneran kelihatan setelah satu bulan pemakaian. Coba deh perhatikan baik-baik, area bawah mata saya:
- Garis-garisnya berkurang kedalamannya
- Warna gelap di beberapa area masih ada, tapi agak memudar.
Dan tau nggak sih, kalau area mata lebih cerah dan halus, itu ngaruh banget lho ke keseluruhan look. Penampilan jadi terlihat lebih seger gitu, walau tanpa makeup. Serius! Saya nyesel udah abai sama perawatan area mata beberapa bulan belakangan ini huhu...
Poin plus-nya lagi, produk ini ngggak menimbulkan perih di area kulit sekitaran mata, dan nggak bikin mata pedas atau berair. Jadi nyaman banget. Terus setelah sebulan penggunaan, juga nggak bikin milia saya numbuh. Beberapa eye treatment bikin milia saya muncul soalnya. Itulah juga alasannya saya agak malas pakai eye treatment.
Dan jujur saya bingung banget kalau ditanya kekurangannya. Saya puas banget lho pakai produk ini. Produknya nyaman banget dipakai, dan bisa dilihat sendiri kan foto before-after area mata saya yang menampilkan perubahan signifikan? Paling ya saya nggak suka sama warna kemasannya yang silver dan mengkilat ini. Tapi kayaknya bukan persoalan besar.
Produk dengan hasil nyata ini harganya adalah Rp 180 000/ 15 ml. Dan saya jelas bakalan beli lagi lah kalau ini habis!
Nggak salah sih kalau Lacoco ini dibilang sebagai skincare lokal premium. Karena memang secara kualitas juga premium. Saya sih puas banget pakai kedua produk ini yak. Keduanya ngasih hasil yang kelihatan dalam satu bulan pemakaian. Dan bukan cuma itu, teksture wise juga dipikirin banget. Jadi pas skincare-an tuh rasanya nyaman dan asik. Nagih.
Untuk yang tertarik dengan produk-produk Lacoco juga, bisa intip website lacoco dan instagram @lacoco.id ya ;).