Udah lama ya saya nggak lip swatch? Kayaknya banyak yang kangen, soalnya lip swatch adalah blogpost yang pastinya banyak foto FOTD saya dalam berbagai pose uwu. Nah, kebetulan saya udah berhasil ngumpulin semua shades BLP Lip Coat. Jadi saya mau bikin full review dan swatch.
Baca juga: Review BLP Lipstick - All Varian
Saya termasuk yang telat banget nyobain BLP Lip Coat. Dan ketika pertama kali nyobain salah satu shade-nya, kayaknya saya lagi apes karena teksturnya kurang begitu bagus. Tapi selang lama kemudian, saya lupa awalnya bagaimana, tapi BLP mulai ngirimin beberapa shade lain untuk saya coba, dan saya malah jadi jatuh cinta sama BLP Lip Coat ini. Beneran deh, kayaknya ini jadi go to lipstick saya. Kalau lagi males mikir pakai listik apa, pasti ambilnya BLP Lip Coat atau Lip Bullet. Udah jaminan pasti warnanya bagus dan teksturnya nyaman seharian. Saya kayaknya memang beneran apes pas pertama kali coba dan dapet tekstur yang nggak begitu enak. Karena shade-shade selanjutnya (baik yang dikasih BLP maupun yang saya beli sendiri) bagus-bagus semua.
Alasan kenapa awalnya saya nggak suka, tak ceritain sambil review aja ya. Biar lengkap.
Kemasan BLP Lip Coat ini simpel, nggak neko-neko, tapi materialnya bagus dan sturdy. Jadi kesannya memang mahal. Puas gitu lho punya produk ini, berasa punya produk high end. Saya anaknya gampang tergoda sama packaging yang bagus. Tapi selera saya memang packaging yang simpel dan elegan gini. Nggak terlalu suka yang rame dan playfull. Jadi memang packaging produk-produknya BLP itu sesuai kepribadian saya yang elegan. Nggak usah protes.
Kuas aplikatornya doe foot, empuk gitu. Bisa pick up produk dengan baik dan bisa meratakan warna di bibir dengan nyaman. Bisa dipakai menggambari lambe dengan presisi juga, jadi gampang kalau mau bikin overdrawn lips yang lagi ngetren itu. Ini jenis kuas lipstik yang common tapi tetep jadi favorit saya memang.
Kalau soal formula, menurut saya BLP Lip Coat saat ini adalah liquid lipstick lokal yang formulanya paling pas buat saya! Saya nggak akan bilang terbaik kali ini, soalnya kebutuhan tiap orang beda-beda. Yang lebih pigmented ada, yang lebih ringan juga ada, tapi BLP ini adalah yang paling pas buat saya.
Menurut saya BLP ini formulanya ada di antara Looke Holy Lip Cream dan Dear Me Perfect Matte Lip Coat:
- Looke Holy Lip Cream: super awet, anti baday, mask frendly, dan sangat-sangat pigmented. Tapi formulanya creamy, terasa tebal dan menyengkram bibir (walau masih dalam kategori nyaman).
- Dear Me Perfect Matte Lip Coat: sangat ringan dan nyaman di bibir kayak nggak pakai apa-apa. Tapi memang pigmentasinya kurang, terutama untuk warna-warna nude-nya. Kurang oke untuk overdrawn lips karena garis bibirnya tetep kelihatan.
- BLP Lip Coat: Tidak se-pigmented dan seawet Looke, tidak seringan Dear Me. Tapi pigmentasi, tekstur, dan keawetannya pas! Tergolong nyaman, pigmentasinya masih oke untuk overdrawn lips, dan cukup awet walau tetep akan nyeplak kalau pakai masker dalam jangka waktu lama.
Tekstur BLP Lip Coat ini creamy cenderung kental, tapi nggak kental-kental amat. Di bibir ada sedikiittt sekali rasa powdery setelah nge-set, tapi masih sangat nyaman dan nyaman dipakai seharian. Pigmentasinya tergolong bagus, tapi memang untuk warna nude pigmentasinya sedikit lebih misqueen ya. Byasa lah, yang sempurna hanya Nicolas Saputra.
BLP Lip Coat ini punya 13 shades. Nah, varian shade ini adalah alasan saya awalnya nggak tertarik dengan BLP Lip Coat. Saya ini anak nude dan earthy tone kalau untuk lipstik. Tapi pas awal-awal BLP Lip Coat keluar dengan koleksi #BeAdored, warna-warna pilihannya memang kebanyakan warna-warna yang cenderung ke pinky. Baru kemudian menyusul BLP membuat Lip Coat koleksi #BeReal dengan menambahkan 3 warna warm nude.
Tapi setelah digabung semuanya pun, koleksinya masih cenderung lebih banyak warna-warna cool tone dan pinkish ya. Warna yang condong ke nude beige dan oranye ada 5, yang dingin-dingin ada 8.
Saya harus mengakui kalau BLP nggak main-main sih pas bikin shade. Karena bahkan warna-warna pink-nya juga masuk untuk kulit saya yang warm tone. Memang warnanya dirancang untuk kulit Indonesia ya. Tapi memang biasanya saya tertarik sama warna-warna warm sih ya. Jadi pas belum nyobain rasanya nggak tertarik. Walau setelah nyobain ya kemudian malah jatuh cinta sama beberapa warna pink-nya. Tapi itulah alasan saya awalnya nggak tertarik. Tak kenal maka tak zheyenk.
Ya udah langsung aja lip swatch ya. Ini karena shade-nya sakbajeg kere, jadi FOTD-nya saya bikin 3 hari agar bibir saya tidak merana. Jadi maafkan kalau baju dan makeup beda-beda.
Butter Fudge adalah BLP Lip Coat pertama yang saya punya. Warnanya cantik banget! Nude yang kayaknya memang diciptakan buat saya! Tapi Butter Fudge ini memang secara tekstur paling powdery dan kering dibanding shade lainnya sih.
Jadi saya awalnya nggak tertarik beli BLP Lip Coat yang lain karena ini. Warna Butter Fudge itu bagus dan saya cinta mati. Tapi untuk tekstur seperti ini, saya nggak tertarik dengan warna lain. Tapi ternyata saya salah! Warna lain ternyata punya tekstur lebih baik! Butter Fudge ini memang tekstur khusus sih. Setelah warna ini, saya nggak akan bahas tekstur lagi, karena yang lain sama sekali nggak ada masalah dari segi tekstur.
Maple Waffle adalah warna nude coklat medium dengan hint mauve, namun masuk kategori warm tone. Menurut saya warna ini adalah everyone favourite. Masuk ke semua warna kulit, cocok digabung dengan riasan apapun, cukup natural tanpa ada kesan pucat.
Ginger Bread adalah warna coklat dengan sedikit hint yellowish dan greyish yang unik dan langsung jadi favorit saya! Warnanya unik dan saya belum menemukan warna serupa di brand lain. Mbok yakin! Tapi memang ini bukan warna lipstik yang umum dipakai sehari-hari ya kecuali kamu adalah Sekar Arum yang bodo amat pakai warna apapun se-mood-nya buat kemanapun.
Peach Soda adalah warna peach. Mix antara oranye dan pink. Hmm...ini kayaknya satu-satunya shade yang saya nggak suka di BLP Lip Coat. Karena di skintone saya jatuhnya jadi terlalu neon dan nyolot. Tapi saya sih membayangkan ini bakalan cantik banget dipakai oleh kalian yang kulitnya fair.
Pumpkin Sorbet adalah warna muted orange. Warnanya cantik dan unik! Warna bold tapi nggak terlalu mencolok dan nggak neon. Pumpkin Sorbet ini menurut saya adalah warna lipstik yang sempurna untuk fall season.
Peppermint Pink adalah warna pink muda. Warnanya soft dengan kesan yang sangat girly, dan ada sedikit bias warm tone. awalnya saya kira warna ini nggak akan masuk di skintone saya. Tapi ternyata masuk dan manis banget! Nggak aneh dan nggak neony.
Persimmon Pie adalah warna mauve pink yang warm tone. Meskipun warnanya cenderung pink, namun menurut saya ini warna yang aman dipakai untuk semua skintone.
Lavender Cream sekilas tampak seperti Persimmon Pie ya? Namun Lavender Cream ini lebih cool tone (atau keunguan). Tapi walau cool tone, warna ini tetap cocok dipakai oleh pemilik kulit dengan yellow undertone kayak saya.
Beet Me adalah kesempurnaan! Wkwkwkwkkw nggak ngerti lagi kenapa bagus banget sih? Saya kaget aja saya bisa suka sama warna pink fuchsia seperti ini. Tapi memang warnanya bagus banget. Pink keunguan yang super stunning, tapi nggak "kaget" di kulit saya. Ini favorit saya kalau lagi pengen pakai lipstik yang sedikit lebih berani.
Baca juga: Serba-Serbi Warna
Red Velvet adalah versi yang lebih ungu dan deep daripada Beet Me. Saya agak heran kenapa namanya Red Velvet ya? Karena dalam bayangan saya, Red Velvet ya merah.
- Butter Fudge
- Ginger Bread
- Beet Me