Njir, takut banget blog saya jadi Mixue.
Ternyata saya terakhir nulis itu oktober 2022. Awalnya cuma pengen cuti sebentar karena burn out. Lalu sebentar menjadi dua bentar, tiga bentar, eh...tiga bulan. Ner bener emang Taurus ya, sangat mengedepankan kemalasan. Tapi suka barang mewah. Kotradiktif memang saya tuh. Tapi nggak papa lah. Karena saya dua bersaudara. Yang paling tua bapak saya.
Kalau awal tahun begini, saya biasanya nulis tentang penerawangan makeup trend. Tapi jujur aja, saya sepertinya sedang jenuh sama beauty related topic, jadi penerawangan saya agak buram. Seperti mukamu yang rajin dikasih serum pencerah tapi ngeyel nggak mau reaply sunscreen itu.
Awalnya saya sudah menerawang, beauty trend 2023 tuh bakalan begini:
- Glossy lips
- Glittery eyes
- Glassy skin
- Skincare minimalism
- Local and affordable parfum
Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, saya kayak burung beo. Mengulang-ulang hal yang sama dari tahun ke tahun. Kalau awal tahun begini memang semua optimis! Lip gloss mulai berjaya nih, ayok tinggalkan matte lip cream yang bikin bibir kering! Tapi ya mbelgendes lah. Pada kenyataannya yang laku dan banyak diproduksi tetep matte lipstik kok. Walau lip gloss tentu punya penggemar sendiri, saya salah satunya. Tapi untuk disebut sebagai trend, kayaknya terlalu ambisius sih. Menurut saya perjalanan lip gloss sampai bisa nge-trend lagi kayak tahun 90-an masih panjang. Mungkin perlu waktu 5-10 tahun lagi.
Meskipun saya cukup hepi juga, beberapa brand lokal ngeluarin glossy lip product yang kualitasnya bagus-bagus banget, beberapa yang udah saya coba adalah: BLP Lip Vinyl, Somethinc Multitask Water Gloss, Luxcrime Hydrobosst Lip Gloss, Luxcrime Lip Serum Gloss, dan Raine Lipstick Tinted Oil.
Glassy skin nggak usah ditanya lah ya. Tiap tahun memang ada trend makeup complexion yang nampilin kulit glowing dan sehat. Namanya aja yang ganti-ganti, dari dewy look, dolphin skin, healthy-glowy skin, cloud skin, dan glass skin. Mau dijabarin dan berusaha dibedain kayak apa juga sama aja wis. Pokmen kulit sehat, rada minyakan sikit, teksturnya rata, dan flawless tapi nggak kelihatan kayak pakai makeup.
Trend makeup juga lama-lama agak nggak realistis ya? Kalau versi aku mah glass skin ya glass skin aja. Tapi nggak papa kok kalau mau nunjukin sedikit (atau bahkan banyak) flaw. Jerawat bukan aib. Punya kantong mata nggak bikin kamu masuk neraka. Jadi santai aja, kamu tetap bisa cantik dengan caramu masing-masing.
Kalau untuk trend skin minimalism, lagi-lagi saya merasa ini membeo aja. Setiap tahun kayaknya semua orang, bahkan brand-brand skincare bakalan mendengungkan trend skin minimalism ini. "Pakai sedikit produk juga bisa efektif asal tepat.", "Nggak perlu banyak-banyak layer produk, buat apa, nyampah juga.", "Yuk, back to basic skinkworeee", kata mereka. Tapi tetep aja tiap bulan launching serum banyak-banyak #senyum.
Soal skin minimalism jujur aja saya skeptis wkwk. Mungkin beberapa teman beauty enthusiast akan kembali membawa trend tersebut, tapi pergerakan industri kecantikan yang serba cepat tidak akan mendukung.
Jangan salah ya, sebagai reviewer, saya termasuk yang diuntungkan dengan pergerakan industri yang serba cepat. Kerjasama mengalir deras, saya juga jadi nggak pernah kehabisan topik menarik untuk dibahas. Tapi saya harus realistis kalau pasar juga udah mulai jenuh sama industri kecantikan, terutama skincare, yang vibe-nya grusa-grusu. Setiap bulan adaaaa aja produk yang di-launching.
Kalau ambil sudut pandang konsumen, produk yang barusan dibeli saja belum habis, ini kok udah ada produk baru? Mana diklaim lebih bagus dari produk sebelumnya. Alhasil? Beli lagi. Produk menumpuk. Nggak sampai habis, dibuang karena kadaluarsa aja.
Bukannya nggak seneng beuaty industri rame dan berkembang. Tapi plis lah, brand perlu slow down. Untuk bikin brand tetap terdepan dan diingat jalannya menurut saya nggak selalu harus launching. Bisa recall, promote ulang produk-produk lama, atau edukasi cara pemakaian/ layering produk-produk yang sudah ada. Jujurly, saya sebagai reviewer pun nggak sanggup kok mengikuti pergerakan "kalap launching product" ini. Dalam sebulan saya batasi hanya ambil sedikit produk yang benar-benar baru.
Nah, obrolan kita beranjak ke parfum. Yang ini memang lagi rame banget sih. Banyak parfum lokal baru yang bermunculan dan menarik untuk dicoba. Saya pun mencoba cukup banyak parfum. Discovery set adalah jalan ninja saya untuk mencoba banyak aroma tapi tidak boncos wkwk. Dan jujur saja, masih banyak brand yang aromanya dupe parfum terkenal. Walau udah mulai bermunculan juga yah aroma-aroma yang otentik dan menggelitik.
Oke, diantara trend makeup yang saya jabarkan di atas, menurut kelen, mana yang paling menarik? Dan mana yang kira-kira benar-benar akan bertahan sampai akhor 2023?