Selamat datang kembali di rubrik kleniknya racunwarnawarni! Sebagai orang yang ((dipasrahi)) mbak Arum untuk ngisi artikel yang ngga akan kalian temukan dimanapun, kali ini saya mau membahas mengenai makan kembang.
Jadi, saya pernah nonton sebuah segmen di acara kecantikan Korea soal tren flower pills atau flower suplemen. Nah, salah satu produk sponsor di acara ini adalah suplemen yang isinya ekstrak bunga mawar. Konon suplemen ini bisa membuat penggunanya jadi punya bau badan seperti wangi bunga mawar kalau dikonsumsi reguler. Saya sebagai sobat #racunwangiwangi yang punya masalah bau badan langsung merasa suplemen ini seperti miracle banget. Waw, bye-bye deodoran dan bau badan!
Harga suplemen ini lumayan mahal (buat saya lho ya, inget yang nulis artikel ini Kak Juna alias duta kekikiran Indonesia). Setelah saya googling harganya sekitar 23USD atau 300 ribuan untuk 30 kapsul. Sehari kamu harus minum 2 kapsul, dan untuk mendapatkan bau badan yang diinginkan kamu harus minum terus menerus selama MINIMAL 60 hari.
Sebulan 600 ribu buat menangkal bau badan? Mending saya beli deodoran sekerdus.
Lalu setelah saya simak lebih lanjut lagi, intinya isi kapsul ini adalah 100% bunga mawar. Jiwa pelit saya tentu menggelora, apalagi di rumah saya ada beberapa pot bunga mawar. MENDING GUE NGEMIL KELOPAK MAWAR EMAK GUE YA KAN?!!!
Untung tulisan ini di blog mbak Arum, kalo di blog saya sendiri, besok saya bisa dicoret dari daftar ahli waris gara-gara punya ((niat buruk))) sama kembang-kembang si mami.
Sebenernya kalau dipikir-pikir, apa bedanya makan suplemen kembang sama langsung makan kembang tanpa perantara? Toh klaimnya si suplemen isinya 100% bunga mawar Bulgaria. Kalau saya makan kembang beneran, selain membantu perekonomian petani mawar lokal, saya juga melestarikan budaya makan kembang. Inilah bukti kalau orang Indonesia itu sebenernya pioneer, karena saya yakin kalian nggak asing dengan istilah makan kembang.
Makan kembang ini dipopulerkan oleh almarhumah Suzzanna yang konon senantiasa menyediakan kembang kantil sebagai cemilan favoritnya. Meski terdengar mistis, namun saya juga pernah membaca bahwa memakan kembang sebenarnya adalah hal yang biasa di zaman dulu. Mungkin karena leluhur kita menganut peribahasa you are what you eat.
Beberapa kembang seperti mawar juga dipercaya memiliki fungsi membantu melancarkan sistem pencernaan, memperlancar buang air besar, mengatasi sakit tenggorokan, menghilangkan stres dan masih banyak lagi.
Jujur aja, satu-satunya kembang yang pernah saya makan adalah kembang kol, jadi saya nggak bisa cerita gimana tuh rasanya makan kembang. Konon makan kembang ini bisa membuat bau badan kita jadi lebih wangi juga. Sialnya dalam dunia klenik memang ada kepercayaan bahwa dedemit tertentu akan tertarik dengan bau badan yang seperti kembang.
Baca Juga: 7 rekomendasi parfum dengan wangi super enak dan harganya terjangkau
Saya juga pernah mendengar ada istilah kembang laweyan, dimana ada perempuan-perempuan tertentu yang wangi tubuhnya seperti wangi kembang di hidung dedemit. Konsekuensinya akan ada setan dan jin yang nempel sehingga si mbak Laweyan ini akan kesulitan mendapatkan jodoh dan rejeki. Masalahnya saya ngga tau hidung dedemit sama kita sama apa enggak, karena saya pernah ((riset)) dan ketemu orang yang konon laweyan dan baunya biasa aja.
Makan kembang juga menjadi masalah lain di Indonesia karena diasosiasikan dengan kesurupan. Biasanya orang yang kesurupan akan minta makan kembang dan minta dupa/kemenyan, karena konon setan itu akan berbau busuk, makanya dia minta kembang dan dupa untuk menutupi bau badannya. Jadi setan aja conscious sama bau badannya, masa kita yang jelas jelas semerbak aroma ketek masih ngga mau pake deodoran???
Yang saya heran, kenapa setan ngga minta parfum aja ya? Secara mbak Arum juga pernah kasi rekomendasi parfum murah yang bagus di blog ini. Kenapa harus minta wangi aneh-aneh yang ngga bisa dibeli di shopee???
Nyusahin emang setan jaman sekarang. Dia yang bau, kita yang beli parfum.
Saya jadi bertanya-tanya kenapa setan-setan itu nggak makan suplemen kembang yang bisa bikin badan wangi kembang ya? Kan lebih enak pdkt sama sesama setan ketimbang nemplok sama manusia yang ngga ngerti apa-apa. Paling nggak tuh restu orang tua pasti dapet dan nggak diusir-usir sama calon mertua karena ((beda dunia))
Tapi terlepas dari itu, sebenarnya orang jaman dulu makan kembang selain untuk survival, juga karena mereka beranggapan bunga itu memang punya khasiat sebagai tanaman obat. Jadi no big deal ya. Makan kembang nggak harus mistis.
Kalau menurut saya, makan kembang itu kan sebenarnya nggak seseram itu. Jadi, kalau kalian mau makan kembang by all means go ahead, yang penting kalian riset dulu kembang jenis apa yang bisa dimakan. Yang penting jangan makan kembang yang ditanam tetangga aja, selain berpotensi disangka kesurupan, kalian juga maling.
Oh ya satu lagi, jangan makan bunga kecubung.
Salam olahraga!