Saya kan jadi penasaran yak.
Untunglah rejeki anak seksi, saya tidak diperkenankan berlama-lama penasaran. Saya langsung dikirimin semua shades Jafra Long Wear Cream Blush ini oleh salah satu Jafra Consultant di instagram. Sebenernya saya ditawarin skincare juga, tapi entar dulu ya. Saya kayaknya terlalu sering review skincare, nggak sih? Tapi kalau ada yang pengen saya review skincare Jafra, boleh komen di bawah ya.
Kalau beli produk makeup baru yang dilihat pertama apanya?
"Muka mbak-mbak BA-nyaaaa!"
Yak betoolll T.T. Tapi kali ini saya nggak mau ghibahin muka orang ya. Niat saya tulus mau me-review tidak ghibah. Jadi, kalau kita skip muka beauty advisor-nya, yang kita lihat pertama adalah kemasannya.
Blush on ini dikemas dalam kemasan pan gitu, kayak powder blush. Tidak di tube seperti odol. Saya awalnya agak khawatir sih karena teksturnya krim-kan, kalau kemasannya pan begini apakah tidak cepat kering? Tapi berdasarkan kesaksian dari sahabat-sahabat follower di instagram, blush ini tahan sampai 2 tahunan, nggak gampang kering seperti dompetmu itu. Pan-nya cukup lebar dan nyaman buat dioser-oser menggunakan jari, kuas, atapun spons.
Desain kemasannya sendiri bagus ya. Warnanya hitam, kelihatan pro dan sleek. Tapi agak susah dibuka. Kuku saya patah nih pas pertama buka. Pembukaan selanjutnya juga menurut saya agak-agak susah walau nggak sampai bikin kuku patah. Tapi ya apalah saya mah princess ya. Buka botol Aqua saja minta tolong mas Dani.
Formula
Teksturnya itu seperti satin lipstick, tapi nggak pliket. Jadi pas dioser pakai jari di pan-nya rasanya creamy, tapi nanti setelah set di pipi dia nggak ada rasa lengketnya. Finish-nya juga satin, ada glow-nya tapi kalau dipegang pipi enggak kerasa berminyak. Aduh finish-nya ini bagus alami kayak kelihatan sehat dan merona dari dalam gitu lho! Saya pernah dituduh temen saya pakai complexion no-makeup-makeup-look super kompleks, padahal saya pakai blush on ini doang nggak pakai foundie.
Jafra Long Lasting Cream Blush ini diformulasikan untuk bisa dipakai di pipi, kelopak mata, dan bibir. Untuk di pakai di kelopak mata dan pipi saya suka sekali. Gampang banget tinggal dipukpuk langsung ter-blending seperti saya ini MUA pro. Tapi kalau dipakai di bibir saya nggak suka, karena rasanya kering dan hasilnya di bibir sama sekali nggak awet.
Produk ini nggak ada aromanya, yang mana berarti bagus banget nggak petingsing wkwk.
Pigmentasi
Awalnya saya takut sekali sama blush on ini soalnya banyak yang bilang dia pigmented. Saya kan anaknya necurel alami anti menor kekinian gitu yah, jadi saya nggak suka sama blush on yang pigmented kebangetan. Tapi karena musrik ya, masa ketakutan sama benda mati, jadi saya coba sendiri saja. Ternyata pigmentasinya pas kok. Nggak yang sekali pakai langsung kayak ditampar Afifah. Tapi bener-bener pas pas pas gitu. Merona bersemu indah seperti cinta pertama tanpa orang ketiga.
Tapi bukan berarti warnanya nggak keluar loh! Keluar banget! Tapi asalkan nyoleknya biasa aja nggak sumringgah banget sampai permukaannya dekok, pigmentasinya masih dalam taraf lucu-lucu nggemesin kok.
Saran Aplikasi
Pertama, saya menyarankan untuk dipakai di pipi dan di kelopak mata saja, karena hasilnya indah dan merona. Saya tidak rekomend ini dipakai di bibir, apalagi dileletin di tembok seperti upil.
Aplikator terbaik adalah dengan menggunakan jari tangan. Jari tangan kamu sendiri ya, tidak usah modus menggunakan jari tangan mas Aris. Cukup ambil sedikit, oleskan ke bagian pipi yang ingin dibikin merona, lalu di-pukpukpuk sampai menyatu dengan kulit.
Pakai kuas juga bagus sih hasilnya, tapi lebih cepet kebaur kalau pakai jari tangan saja. Halah, kayak kamu rajin cuci kuas saja lagian! Kalau pakai beauty sponge menurut saya kok warnanya lumayan turun ya. Jadi ambil produknya harus bener-bener banyak kalau mau produknya warnanya masih kelihatan setelah dibaur pakai spons.
Lalu tips kedua, pakainya sedikit-sedikit saja. Kurang-kurangilah dulu sifat serakahmu itu. Ambil sedikit, dibaur, lalu kalau kurang baru di-build sedikit-sedikit lagi. Kenapa? Karena orang sabar disayang Tuhan.
Tips ketiga, kalau mau di-set pakai bedak (yang sangat saya sarankan), pakai blush on-nya agak tebel sedikiiiiiiiit ya. Karena kalau pakainya tipis, pas dikasih bedak nanti warnanya turun. Terus pilih bedaknya yang translucent atau setting powder aja biar warna blush-on-nya nggak mendem.
Kalau kamu penggemar makeup ekstra, ekstra pigmennya dan ekstra awetnya, cream blush ini bisa dipakai sebagai base atau dasaran sebelum memakai powder blush warna senada. Hasilnya? Ugh, ciamik. Sangat nampol, zheyenk.
Daya Tahan
Di bibir skip ya. Dipakai bergosip sebentar saja sudah hilang :(.
Kalau di pipi (dan kelopak mata), di kulit saya, dia awet seharian kalau di-set pakai setting powder atau powder blush on (atau powder eyeshadow) warna senada. Saya sih biasanya set pakai bedak saja ya. Yang biasa saya pakai antara Milani Prep Set Go atau bedak tabur Marck's. Dipakai dengan atau tanpa foundation sebelumnya, sama awetnya kok.
Tapi kalau nggak di-set pakai bedak, warnanya kalau sudah dipakai seharian tetap akan ada kok di kulit. Hanya saja akan lebih banyak turun atau faded dibanding kalau di set pakai bedak. Jadi ya saran saya, set pakai bedak atau powder blush on warna senada tipis-tipis. Apakah kamu merasa ribet? Sudah kamu tidur saja seharian seperti kucing disuruh pakai bedak saja mengeluh :).
Shades
Atas ke bawah: Peony - Mauve - Peach |
Waini! Ini yang bikin bingung memilih. Apik-apik, guis, sungguhlah! Semuanya masuk banget ke kulit saya yang fair to medium with yellow undertone. Nggak ada yang cemplang. Kayaknya semua pilihan warnanya dibuat dengan unsur warna warm yang cukup, jadi nggak bikin cemplang kalau diaplikasikan di kulit khas Indonesia yang rata-rata kuning.
Pilihan shades-nya ada tiga, langsung saya swatch aja ya semua, di pipi, kelopak mata, dan bibir, sambil setor tampang ayu.
Cashmere Peony
Warna barbie pink, tapi kalau dipakai di pipi, masuk banget deh untuk kulit yang yellowtone! Ini personal favorit saya, karena bikin pipi warnanya jadi gemez merona imoet. Tapi sayangnya kurang cantik kalau dipakai di bibir dan mata, terlalu pucat.
Cashmere Mauve
Warna reddish mauve yang kalem. Ini konon best seller, banyak banget yang suka karena masuk di semua skintone. Terus warna ini tuh cakep dipakai di pipi, bibir, maupun kelopak mata. Bahkan menurutku ini dipakai di bibir warnanya bagus banget sih. Coba kalau awet pasti bakalan sering kupakai jadi lipstik.
Cashmere Peach
Warna peach oranye yang lembut. Ini jelas warna yang pasti akan masuk di kulit yang yellowtone. Penggemar warna peach wajib punya!
Awalnya saya bingung memilih warna favorit. Tapi setelah duduk merenung menghadap tembok, akhirnya hati saya mantap memilih Cashmere Peony yang bikin saya jadi merasa seperti Barbie. Warna ini bikin muka saya kelihatan segar manja seharian.
Tapi tebakan saya sih, Cashmere Peony ini bakalan pucet kalau dipakai sama yang warna kulitnya lebih gelap atau tan. Jadi kalau kulitmu lebih gelap, paling aman sih ambil yang Cashmere Mauve atau Cashmere Peach.
Harga
Rp 158 000/ 3,5 g
Kesimpulan
Nggak salah ya ini dibilang blush on favorit. Memang kok saya saja langsung jadiin favorit. Berikut saya rangkum kekurangan dan kelebihannya biar kamu lebih mudeng:
+ Pilihan shade-nya cantik-cantik dan masuk ke kulit yellowtone.
+ Pigmented tapi pas nggak menor.
+ Teksturnya lembut dan creamy, gampang banget dibaur pakai jari.
+ Nggak kerasa lengket dan berminyak.
+ Awet di pipi dan kelopak mata (tapi harus di-set dengan powder ya).
+ Kemasannya sleek, travel friendly, dan sudah ada kacanya.
- Warnanya paling oke dibaur pakai jari.
- Kalau dipakai di bibir nggak awet dan bikin bibir kering.
- Wadahnya agak susah dibuka.
- Nge-set-nya harus pakai powder yang translucent atau powder blush warna senada, karena kalau bedak yang tebel gitu bikin warnanya turun.
- Belinya harus online, tapi kamu bisa order di @quenby_cosmetics ya.
Sebenernya kelebihan kekurangan ini relatif ya. Misal soal harus aply pakai jari. Buat anak simple dan kemproh mah pasti suka karena capcus. Tapi buat yang soq jyjyque pasti kesal kan harus mencolek makeup yang suci dengan jarimu yang berlumur hawa nafsu duniawi? Tapi ya saya berusaha aja nulisin pros & cons sebab kalau tidak saya takut di luck nut pembaca.
Oke sudah ya. Kepanjangan.
Tapi sebelum kita akhiri, mari teriakan bersama. BELI DI MANAAAAAA?????