Bukan cuma hubungannya dengan pak Dendi yang diharapkan awet oleh bu Dendi. Brush juga. Makanya bu Dendi merawat kuas makeup-nya sebaik mungkin agar awet, nggak rontok, bentuknya tetap bagus dan bulunya tetap halus. Mengapa? Ya karena brush makeup itu mahal. Dan belinya pakai uang, bukan pakai harga diri.
Saya pun tadinya nggak kepikiran mau ngerawat brush segininya. Soalnya dulu kuas-kuas saya unbranded. Sekarang kan saya udah agak sedikit shombonk, jadi mulai deh beli-beli brush cem Hakuhodo, Zoeva, dan Sigma. Dan ketagihan! Karena memang beda sih dari drugstore brush. Blending-nya jadi lebih cepet dan alus, cutting bulunya lebih faedah, terus pegangannya juga mantep. Pokoknya megang brush harga 500 ribu tuh harga diri saya rasanya langsung naik. Ya masih kalah sih sama Nila Nilala yang harga dirinya 500 juta lebih.
Baca: Kuas Makeup Untuk Pemula
Nah, sebelum masuk ke perawatannya, saya mau menjelaskan satu hal yang akhir-akhir ini sering salah kaprah dalam dunia perbuluan. Akhir-akhir ini banyak yang memilih kuas sintetis, tapi alasannya tidak tepat. "Aku mah pecinta kuas sintetis, soalnya lebih lembut." atau "wah kuas ini lembut sekali, pasti sintetis!"
Begini my lov, sama seperti tas berbahan kulit, tentunya yang kulit asli lebih bagus dong daripada kulit sintetis. MESKIPUN memang ada jenis kulit asli yang jelek, dan ada pula jenis kulit sintetis yang bagus. Tapi pada dasarnya, yang sintetis itu dibuat untuk mereplika yang asli. Jadi ya kalau antara kuas sintetis YANG BAGUS dibandingkan dengan kuas bulu asli YANG BAGUS, tentu hasil makeup-nya akan lebih ntabs yang bulu asli. Karena bulu asli ini memang punya tekstur dan pori-pori (seperti pada rambut) yang perfect untuk perlehatan ini.
Memang ada beberapa orang yang lebih memilih memakai kuas sintetis, karena kuas sintetis punya beberapa kelebihan. Tapi yang jelas, kelebihannya bukan di kehalusan dan kualitas makeup yang dihasilkan. Kelebihannya adalah:
- Lebih mudah perawatannya
Ya bulu asli memang lebih riwil dan gampang jamuran. Terus bulu sintetis memang cenderung lebih mudah dikeringkan, karena tidak terlalu menyerap air. - Lebih praktis.
Karena multifungsi, bisa untuk powder ataupun liquid makeup. Kalau bulu asli nggak bisa dipakai untuk liquid makeup karena menyerap cairan. Ada pori-porinya. - Lebih murah dan lebih mudah didapat.
Yang murah memang mudah didapat, tentu saja! - Terjamin halal dan tidak menyakiti binatang.
Meskipun yang bulu asli juga belum tentu tidak halal dan belum tentu pembuatannya menyakiti binatang ya.
Tapi kalau soal kehalusan, kesempurnaan blending, dan hasil makeup, terutama untuk eye makeup, harus saya akui kuas bulu asli (yang kualitasnya bagus) memang lebih megang. Beberapa eye makeup terbaik yang pernah saya create dihasilkan dengan Hakuhodo Brush.
Apakah persepsi kita sudah sama? Kalau belum, apakah kamu sudah menonton film Eifel I'm in Love 2? kalau belum, ya sudah sama! Lanjutkan saja bacanya!
Nah, berikut adalah cara yang saya tahu untuk menjaga keawetan brush:
1. Untuk kuas dengan bahan bulu asli, gunakan sabun pencuci khusus atau baby shampoo
Ini untuk menjaga kelembutan dan tektur pori-porinya. Ya namanya juga bulu asli, treatment-nya juga harus lembut. Nggak mungkin kan kamu keramas pakai sunlight?
Tapi untuk kuas dengan bulu sintetis, sejauh ini sih saya pakai sunlight atau sampo apa saja nggak masalah. Kuas-kuas sintetis lama saya juga kebanyakan nggak berubah jadi kasar kok, meskipun ada beberapa juga sih yang jadi kasar, tapi ya memang kualitasnya aja yang kurang tabji. Malahan saya ngerasa, kalau untuk kuas foundation dan concealer, dicuci pakai sunlight itu lebih manteb aja bersihnya. Stain-nya lebih gampang hilang. Tapi kalau kamu ekstra shayank-nya dengan kuas-kuas sintetismu, ya dicuci pakai sabun kusus kuas lebih bagus. Sekalian nyucinya pakai Aqua juga boleh, biar totalitas kayak Raisa.
Cara saya mencuci kuas adalah dioser-oserkan ke brush cleansing pad. Cuma karena udah dua bulanan ini brush cleansing pad saya hilang, jadi saya ganti saja pakai centong nasi yang ada berindil-berindilannya gitu, ngerti kan ya? Kalau nggak ngerti googling aja ya saya males menjelaskan lebih lanjut.
Baca Juga: Membersihkan brush make up sampai bersih
2. Jemur dalam kondisi kepala kuas mengarah ke bawah
sumber: aliexpress.com |
Bukan, ini alasannya nggak ada hubungannya dengan galon dan dipepetin ke tembok.
Ini alasannya agar bulu kuas tidak mudah rontok. Karena pada pangkal bulu itu kan terdapat lem yang merekatkan bulu dengan ganggang kuas. Nah, kalau jemurnya kepala di bawah, airnya akan menetes ke bawah. Kalau kepalanya di atas, dikhawatirkan akan ada air atau residu sabun yang terperangkap di pangkal bulu, dan merusak lem-nya.
Kalau ditidurin? Jangan dong. Ntar hamil. Nanti kuas-kuas yang fluffy jadi kegencet dan menggepeng. Bentuknya jadi kurang sempurna deh.
3. Simpan Kuas di Wadah Tertutup
Agar tyda melempem.
Ya tidak lah! Memangnya rengginang?
Ini dimaksudkan agar tidak (( bleduken )). Saya sering lihat kalau beauty guru itu naruh koleksi kuasnya yang jumlahnya sakbajeg asu dengan cara dipajang diberdirikan di vas. Tapi ya tyda papa. Beauty guru gitu lho, mampu lah pesen go clean dua hari sekali dan sevice AC sebulan dua kali. Kalau rakyat jelata cem kamu?
Bulu-bulu kuas itu mudah menangkap debu dalam udara. Jadi alangkah baiknya disimpan di tempat tertutup, walau kuas tidak bisa melempem seperti rengginang. Ya nyimpennya nggak perlu di kaleng Konghuan ugha sih! Sekarang kan banyak brush stand cantik bahan akrilik yang ada tutupnya gitu. Tapi kalau belum ada dana buat beli yang akrilik, kaleng Konghuan pun tyda masalah. Bebas! Asal jangan dicampur rengginang.
4. Lapisi dengan kuteks bening!
Tips terakhir ini tidak berguna untuk kelangsungan hidup bulu-bulu kuasnya, tapi berguna agar embos merek pada gagang kuas tidak cepat hilang. Faedah? Ya iya lah! Nyesek gitu beli kuas harga juta-jutaan kalau mereknya ngelocopi. Aksi pamer dengan touch up di tempat umum serta flatlay di Instagram jadi kurang ship.
Simpel banget sih caranya. Cukup kuteksin bagian tulisan merek dan keterangan atau tulisan apapun yang ada pada ganggang brush, dengan menggunakan kuteks warna bening. Dijamin tulisan mereknya nggak bakalan ilang-ilangan.
Ya sudah, sekian dulu tips dari saya. Faham kamu, Sari Saritila?
Paham ndoro...
ReplyDeleteBiarpun #sobatqismin dan belom mampuh beli brush mahal2 macem Seus Arum, aku tetap catat semua ini. Biar suatu saat tak terlupa. Trims seus
Brush-brush murahanmu juga harus dirawat lho, sobat misqinku. Agar awet dan kamu nggak beli-beli melulu sehingga tambah misqin
DeleteBaru aja kemaren dijajanin kuas dari Claire's arab sama ortu. Astaga beda bgt rasanya pakenya. Lalu tips ini menjadi bermanfaat karena udah punya 3 biji kuas mahal. :')
ReplyDeleteAku terharu tulisanku faedah :')
DeleteBund setelah baca ini kayaknya aku gagal jadi sosyelita deh, kuasku drugstore semua huft :( biar aku bisa se geng sama bu dendy aku taun ini mau invest brush mahal deh dan beli kutek bening.
ReplyDeleteTerima kasih atas pencerahannya bund,lop dari sukabumi.
Aduh teteh, semangat lah. Semangat bekerja untuk melunasi cicilan taperwermu dan segera invest ke brush mewah serta kutek bening.
DeleteSama-sama,
Dek Arum, bawah fly over cijantung
Tulisan ini sungguh samat amat berfaedah sekali Mbak Arum. Kenapa enggak dari dulu ya kepikiran melapisi merek kuas dengan kutek? Tapi samaan lho, saya juga kalau cuci kuas pakai centong nasi yang bergerindil. Terus diteriakin emak dari belakang 'Woy, centong nasi manaaaa?' Terus Kaboooorrrr. Btw, thanks tulisannya keren ^-^
ReplyDeleteTerima kasih juga ya, bu Dendi. Komentarnya juga keren.
Delete"Agar tyda melempem"
ReplyDeleteBest quotes banget ini mah
Silahkan dijadikan pegangan hidup ya.
DeleteMai favoritoh :centong nasi dan sanlait! Tapi ka arum kepikiran aja buat kutekin si merekk.. Baiklah, siap lhaksanakan.. Biar kesombongan maqin haqiqie
ReplyDeleteYha! Shombong is lyfe!
DeleteSemangat ya shombongnya!
SUngguh ini tips sangat berpaedah thanks kaka cantik
ReplyDeleteTentu saja faedah. Ini kan blog mengenai ilmu pengetahuan.
Deletekok kita sama sih mbak. aku juga pas nggak ada cleansing pad terus pake centhong nasi.. what a briliant
ReplyDeletewah, mari toss sesama orang brilian
Delete