Terus saya kepikiran blog saya sendiri. Racun Warna-Warni ini kan kadang-kadang suka ada brand/ toko yang tertarik beriklan atau nyeponsorin, walau nggak banyak. Jangan-jangan banyak yang mbatin juga. Tapi berhubung segmen pembaca-nya bukan agan-agan, jadi jangankan persoalan penting semacam ini, perkara sepele semacam alis miring aja nggak bakal ada yang tunjepoin komen.
Eh tunggu-tunggu! Perkara alis miring itu bukan perkara sepele tauk! Berani ngatain alis saya miring?! Berantem aja yok kita?!!
Tapi memang ada sih pertanyaan-pertanyaan perihal sponsor yang dilayangkan ke saya, lewat email atau ask.fm. Dan lumayan sering. Yang mana saya pikir agak salah alamat ya, saya nggak banyak nerima sponsor soalnya. Masih jauh lah kalau dibanding beauty blogger yang lain. Tapi saya mau coba jawab-jawabin deh pertanyaan dari temen-temen.
Oke, balik lagi ke topik. Sebelum masuk ke pertanyaan dan jawaban, saya perlu menegaskan dulu kalau saya bukan ahli dalam bidang ini. Dan apa yang saya tulis ini murni pendapat pribadi. Tidak dimaksudkan sebagai tips, apalagi sesuatu yang harus/ seharusnya diikuti. Saya cuma berbagi aja bagaimana pendapat saya mengenai topik ini. Kalau temen-temen ada yang berbeda pendapat atau punya tambahan pendapat, boleh kok dibagi juga di kolom komen (dengan sopan dan bukan anonim/unknown ya).
Berikut pertanyaan-pertanyaan terkait sponsored post yang saya kumpulkan, berserta jawabannya.
1. Kenapa Beauty Blog Indonesia sekarang banyak sponsornya? Saya males baca sponsored post!
Jawab
Kenapa males? Apa yang bikin males? Kalau saya justru memandang fenomena endorsment atau sponsorship ke blogger ini sebagai sesuatu yang positif dan menguntungkan semua pihak.
- Untuk perusahaan:
Produk/ toko-nya jadi lebih dikenal dan diperhatikan oleh banyak orang. - Untuk pembaca:
Mereka jadi tahu info-info mengenai produk-produk terbaru atau produk-produk yang tadinya nggak ketangkep radar. - Untuk blogger:
Blogger jadi punya bahan untuk dibagi kepada pembaca mereka. Dan kalau dapet uang/ freebies juga nggak salah kan? Uang atau freebies-nya mungkin nggak seberapa sih. Tapi perasaan bahwa ada yang menghargai usaha kami itu loh yang priceless.Kalau saya sendiri, jujur aja saya dalam kondisi nggak ada budget buat beli make up. Dan endorsement itu sangat membantu, biar saya bisa tetep berbagi informasi dan keep in touch sama temen-temen pembaca. Lho, di rubik haul kan Arum beli make up? Iya beli. Tapi budget untuk beli make up itu ya dari penghasilan blog ini aja. Dari blog dan untuk blog. Seandainya saya nggak ada pemasukan dari blog ini, saya juga bakalan jarang banget beli make up.
- Untuk lingkungan dan tata kota:
Saya itu sumpek banget setiap lihat banyak baliho dan tempelan semrawut, terutama setiap ke Jogja. Kemanapun mata memandang saya selalu ngeliat banner atau papan baliho segede setan. Mending kalau ditatanya apik ya, lha ini bener-bener mawut. Bikin Jogja jadi kelihatan sumpek dan kotor. Belum sampahnya nanti.
Padahal memangnya se-efektif apasih beriklan dengan pasang baliho yang cuma dilihat sekilas? Saya rasa, blogger lebih mampu deh untuk memberikan "racun" dan memperkenalkan suatu produk dengan detail. Apalagi di Jogja tuh banyak loh blogger yang bagus dan passionate.
Kayaknya memang sudah seharusnya aktifitas promosi ini mulai bergeser ke media online. Udah saatnya kota-kota kita bersih lagi dari polusi baliho dan spanduk-spanduk alay. Kalau kamu cinta kota kamu, pasti kamu juga mendukung sistem promosi lewat media blog dan sosial media lainnya. Karena sistem promosi dengan nyampah baliho dan selebaran itu merusak lingkungan dan udah sangat so last year.
***
2. Kenapa sih banyak blogger yang nulis judul pakai kata "Sponsored" kalau pas disponsorin? Itu pamer atau gimana?
Jawab
Ngahahahahaa.. (beneran saya ngakak pas dapet pertanyaan ini dari seorang teman).
Saya ngakak karena saya sempet berpikir begitu juga dulu. Jaman saya belum ngeblog :D.
Bukan, gaes! Serius itu bukan pamer. Tapi memang ada etika tak tertulis, kalau blogger harus ngasih tahu apabila post terkait ada sponsornya. Instagram juga setahu saya gitu.
Bukan, gaes! Serius itu bukan pamer. Tapi memang ada etika tak tertulis, kalau blogger harus ngasih tahu apabila post terkait ada sponsornya. Instagram juga setahu saya gitu.
Saya sendiri selalu ngasih tahu kok suatu post ada sponsornya atau enggak. Kalau kalian liat label "sponsored" di bagian bawah suatu post saya, nah, itu tandanya post tersebut ada yang nyeponsorin. Terkadang saya juga dikasih barang aja sama brand, nggak disuruh nge-review, murni gift. Tapi karena produknya kece atau karena banyak permintaan dari teman-teman, akhirnya saya review. Nah, kalau gift mah bukan sponsor. Jadi kalaupun pada akhirnya saya review, nggak saya kasih label "sponsored".
Tujuannya biar apa? Ya biar fair gitu loh! Saya merasa temen-temen pembaca saya berhak tau, apakah post yang mereka baca itu disponsori atau enggak. Saya sendiri lebih suka ketika membaca suatu sponsored post, yang blogger-nya secara jujur ngasih keterangan bahwa post tersebut disponsorin. Saya juga menjaga agar temen-temen yang baca blog saya nggak merasa semacam "tertipu". Kan ada tuh kadang komentar: "yaelah udah dibaca serius panjang-panjang taunya ngiklan. Kopet!".
Update 9 April 2016
Tambahan dari Nindy:
...Sekarang Google mengharuskan blogger yang terima freebies atau dibayar duit untuk disclose bahwa post-nya sponsored. Jadi tulisan "Sponsored" itu sekarang wajib dan juga link yang mengarah ke web sponsor harus di-nofollow. Ini lengkapnya di sini: http://blogger.googleblog.com/2016/03/best-practices-for-reviewing-products.html
Update 9 April 2016
Tambahan dari Nindy:
...Sekarang Google mengharuskan blogger yang terima freebies atau dibayar duit untuk disclose bahwa post-nya sponsored. Jadi tulisan "Sponsored" itu sekarang wajib dan juga link yang mengarah ke web sponsor harus di-nofollow. Ini lengkapnya di sini: http://blogger.googleblog.com/2016/03/best-practices-for-reviewing-products.html
***
3. Kalau sponsored post gitu dibayar atau enggak sih?
Jawab
Ini jawabannya khusus untuk blog saya loh ya! Saya nggak tau blog lain. Kalau untuk blog Racun Warna-Warni, jujur aja sih saat ini kebanyakan saya minta fee untuk sponsored post. Tapi ada yang enggak juga kok. Tergantung.
Kenapa kebanyakan dibayar? Saya rasa wajar sih. Saya udah berkerja dan meluangkan waktu untuk memperkenalkan dan me-review produk, blog saya juga banyak pembacanya (baik loyal reader maupun nyasar lewat mesin pencari google), jadi saya merasa wajar untuk meminta imbalan atas jasa review dan memperkenalkan suatu produk. Dan juga koleksi kosmetik saya tuh udah buanyak banget! Beberapa bahkan belum sempet saya cobain. Jadi kalau dapet freebies make up/ skincare tuh ya saya nggak merasakan itu sebagai suatu imbalan yang tepat saat ini ^^.
Tapiiii, ada juga yang nggak dibayar. Misalnya, pas saya bantuin promote usaha/ online shop temen saya. Saya berkali-kali mention Jenganten MUA atau Gustam MUA itu kalean pikir mereka kuat bayar saya? Enggak, gaes. Bahkan ucapan terima kasih-pun saya nggak dapet. Entut, memang.
Terus juga kadang saya memang udah lama ngincer produk yang mereka tawarkan, maka saya dengan senang hati biasanya akan me-review. Kayak sekarang nih, saya lagi pengen ngelengkapin koleksi lipstik matte Purbasari atau matte lip cream lokal. Pengen swatch all shade gitu. Jadi kalau ada yang mau ngelengkapin koleksi warna saya mah saya rela aja #okeinikode #kodekeras.
***
4. Kalau dibayar gitu harus dibagus-bagusin dong? Kalau nggak cocok piye?
Jawab
YA ENGGAK DONG! Saya dibayar buat review, woy! Bukan buat ngalem-ngalem atau nyepikin. Ini kerjasama antar blogger dan perusahaan loh, bukan antar gebetan, atau antar Arum dan Nicholas Saputra.
Atau untuk mas-nya yang ini saya juga rela nulis sepik-sepik. Tapi saya rada takut sama mertuanya. (Sumber gambar: |
Review itu ulasan saya mengenai suatu produk, berdasarkan pengalaman saya setelah saya mencoba produk tersebut selama jangka waktu tertentu, termasuk pengalaman positif dan negatifnya. Makanya saya biasanya minta waktu antara 2 minggu sampai 1 bulan sebelum saya bisa nulis full review suatu produk. Kecuali kalau memang dari klien mau post-nya berupa first impression atau pengenalan produk aja, bukan full review.
Kalau nggak cocok ya saya tulis lah nggak cocok. Kalau ada yang saya nggak suka, ya saya tulis aja saya nggak suka. Mau itu sponsored atau dikasih atau beli sendiri, saya selalu tulis kelebihan dan kekurangan produknya.
***
5. Kalau pihak sponsornya nggak memperbolehkan kita nulis jelek-jelek produknya, padahal produknya ada kekurangannya gimana?
Jawab
Wah, saya nggak pernah loh nemuin brand yang kayak begitu! Syukurlah selama ini saya berkerjasama dengan brand-brand yang cukup fair dan mau menerima kritik dengan baik. Tapi kalau suatu saat saya nemu yang kayak gitu, kayaknya saya bakal batalin aja deh kerjasamannya :(.
Buat sebuah beauty blog, termasuk blog saya, kepercayaan dari temen-temen pembaca itu penting banget. Uang selalu bisa dicari lagi dan bakalan dateng lagi. Tapi kepercayaan, kalau sudah hilang susah banget dikembalikan. Jadi, temen-temen bisa pegang ini: Saya nggak akan bohong ketika me-review suatu produk.
Lagi pula, saya bikin blog ini tujuan utamanya bukan biar dapet duit kok. Meskipun nggak salah juga sih ya kalau ada yang memperlakukan blogging sebagai profesi, tapi kalau saya sendiri enggak atau belum sampai tahap itu. Saya mah masih dalam tahap seneng-seneng aja. Yang penting blog ini jalan dan bisa membiayai dirinya sendiri, saya udah merasa cukup. Saya nggak muluk-muluk pengen beli lamborghini dari blog ini :D.
Baca: [Blogging Talk] Tujuan
Dan saya menilai kebanyakan beauty blogger di Indonesia itu juga jujur kok kalau nge-review produk. (Mmm...atau paling enggak blogger-blogger yang saya baca aja yah. Beauty blog sekarang banyak banget, bray! Saya nggak sanggup ngikutin semua satu persatu). Masih bisa lah dijadikan pegangan apakah kita mau beli suatu produk atau enggak. Cuma kita sebagai pembaca ya harus pinter juga. Jangan sampai misalnya blogger A yang kulitnya kering nge-review suatu foundation, dibilang bagus dan awet, lalu kamu yang kulitnya berminyak keracunan dan ikutan beli. Pas ndilalah produknya nggak cocok, kamu marah-marah ngatain blogger A tipu-tipu. Itu mah bukan blogger-nya yang nipu, tapi situnya yang males baca dengan detail :D.
TAPI ya ada etika juga kalau kita sebagai blogger, baik pada sponsored post maupun bukan, nggak boleh menjatuhkan usaha dan nama baik orang lain. Nggak menjatuhkan itu bukan berarti njuk blogger harus bohong loh! Tapi pilihan katanya aja yang sopan. Gini contohnya:
Yang nggak boleh: "Foundation ini jelek parah. Baru sebentar dipakek mukak saya udah banjir minyak. Kampret. Rugi deh buang-buang duit buat beli ginian. Mending duitnya saya pakai buat beli cimol."
Mending begini deh: "Saya kurang cocok pakai foundation ini. Di wajah berminyak-tapi-kece saya foundation ini tidak mampu menahan minyak. Mungkin akan lebih cocok digunakan bila kulit wajahmu jenisnya kering."
Gitu. Artinya sih sama. Tapi kalimat kedua kan lebih ke-princess-princess-an gitu loh diliatnya.
Update 9 April 2016
Pertanyaan dari Widi Humaira:
jujur aja kak aku kan pembaca dari lama nih, tp jadi SR mulu:") semakin kesini kan banyak sponsored review. pas awal tuh kaya "loh kok Kak Arum berubah ya, semua dibilang bagus. perasaan dulu bilang anu, skrg kok anu"
tp terus aku mikir sendiri sih, emang gaya bahasa Kak Arum skrg-skrg lebih banyak diperhalus terus masalah kulit kan berubah-ubah jadi ya bisa aja dulu emang gak cocok dan skrg cocok.
Update 9 April 2016
Pertanyaan dari Widi Humaira:
jujur aja kak aku kan pembaca dari lama nih, tp jadi SR mulu:") semakin kesini kan banyak sponsored review. pas awal tuh kaya "loh kok Kak Arum berubah ya, semua dibilang bagus. perasaan dulu bilang anu, skrg kok anu"
tp terus aku mikir sendiri sih, emang gaya bahasa Kak Arum skrg-skrg lebih banyak diperhalus terus masalah kulit kan berubah-ubah jadi ya bisa aja dulu emang gak cocok dan skrg cocok.
Jawaban saya:
Mmm...agak bingung sih, karena saya nggak ngerasa kalau nge-review semua barang saya bilang bagus. Saya selalu menunjukan 2 sisi, baik itu negatif maupun positifnya.
Tapi sharing aja nih, seiring perjalanan saya ngeblog, make up saya tuh jadi buanyak banget. Bejibun! Saya jadi banyak kesempatan nyobain make up ini itu, dikasih gift di sana-sini, dan juga saya nggak merasa "berdosa" ketika beli make up dari penghasilan blog ini. Kalau dari penghasilan saya yang lain, saya itungan banget kan soal make up.
Karena banyak, akhirnya saya memutuskan nggak semua barang saya review. Saya cuma nge-review barang-barang yang saya suka aja. Kalau saya nggak suka, ya udah, ngapain juga saya review? Toh post yang akan saya bikin jadi nggak berguna, karena nggak ada yang bisa saya rekomendasikan ke pembaca saya.
Begituh kira-kira :D.
***
6. Apakah semua tawaran sponsor dan undangan event yang masuk bakalan Arum terima?
Jawab
Enggak.
Soal undangan event, saya jarang banget ambil. Saya tipe orang yang introvert, susah basa-basi, suka canggung kalau ketemu orang baru, dan suka pusing kalau kelamaan berada di keramaian. Ditambah lagi saya lumayan sibuk saat ini. Jadi saya bener-bener pilih-pilih kalau ada undangan. Tapi bukannya saya sombong loh. Saya malah seneng banget kalau diajakin meet up gitu sama temen blogger atau reader.
Kalau tawaran sponsor berupa produk, mungkin kira-kiranya hampir setengahnya saya terima. Kenapa ada yang saya tolak? Biasanya karena alasan-alasan ini:
- Saya nggak tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Bisa karena info soal produk tersebut sangat minim dan saya nggak yakin akan keamanannya, atau karena produk tersebut nggak terlalu cocok dengan jenis kulit atau skintone saya, terutama skincare ya, harus pilih-pilih banget tuh. - Produk yang ditawarkan nggak sesuai dengan segmentasi pembaca saya.
Saya merasa bertanggung jawab juga untuk memastikan bahwa sponsored post yang saya buat, dibaca oleh banyak orang. Jadi kalau sekiranya produk yang ditawarkan bener-bener nggak masuk banget sama segmen pembaca saya, biasanya saya tolak. Kan kasian aja perusahaan udah bayar saya, tapi saya nggak mampu memberikan hasil yang sesuai dengan yang mereka bayarkan. - Saya sedang terikat kontrak untuk mempromosikan produk sejenis dari brand lain.
- Reputasi jelek.
Kadang ada cerita-cerita nggak enak dari temen-temen blogger tentang pengalaman berkerja sama dengan klien. Atau saya sendiri pernah ada pengalaman kurang menyenangkan dengan yang bersangkutan. Ya kalau itu, saya sih mending nggak usah. Saya takut dishakhiti. Tidak, Rhoma. Cukup, Ani! - Email ajakan kerjasamanya kurang sopan.
Contoh: "Sist, mau endorse?" Itu tuh absurd banget yah. Nggak informatif dan terasa agak nggak sopan. Lha yang mau dipromoin itu barang apa? Mau kerjasama dalam bentuk apa? Website/ sosial media-mu apa? Kamu siapa? Aku siapa? Aku di mana? Kenapa aku cantik sekali? - Ada kalanya saya lelah karena kebanyakan kerjasama dengan berbagai pihak.
Utegku rasane meh njebluk. Ya mungkin nggak banyak kalau dibandingin sama blogger yang lain. Tapi saya ini orangnya mudah lelah, gaes.
Tapi saya selalu menghargai setiap ada tawaran kerjasama yang masuk. Saya nggak pernah PHP kok. Kalau saya nggak bisa berkerja sama, saya tetep membalas email dan menuliskan permintaan maaf berserta alasannya. Soalnya buat saya, ada brand/ agency/ online shop yang mempertimbangkan berkerja sama dengan saya pun saya udah sangaaatt senang dan merasa dihargai. Yah, walaupun seringnya saya yang di PHP sama brand/ agency. Main ngilang aja setelah dikasih ratecard. Nggak ada tuh sekedar pemberitahuan kalau nggak jadi berkerjasama. Tapi aku rapopo. Aku kuat.
***
7. Kalau nge-review banyak kosmetik gitu emang kulitmu nggak papa? Nggak beneran dipakai ya freebies-freebies-nya?
Jawab
Saya pakai kok! Beneran!
Ketika saya menerima suatu job review, ya saya berarti dalam kondisi mau dan bisa mencoba barang tersebut. Makanya saya juga pilih-pilih. Saya nggak mau lah nge-review produk yang kira-kiranya nggak sesuai dengan kondisi kulit saya.
Dan saya itu memang tipe embak-embak lenjeh yang demen gonta-ganti kosmetik. Contohnya body lotion, jarang tuh saya pakai merk yang sama terus menerus secara berturut-turut. Biasanya habis sebotol saya ganti merk. Apalagi kalau ada produk baru, yang lama belum abispun saya udah gatel-gatel aja pengen nyobain yang baru.
Jujur aja deh, di antara temen-temen pembaca, pasti ada kan yang kayak saya? Pasti ada kan yang jarang bisa ngabisin kosmetik, dan jarang bisa kemudian repurchase lagi dan lagi dan lagi? Kalaupun ada produk andalan, tapi tetep seneng kan nyoba-nyoba produk yang lain? Makanya beauty review tuh banyak peminatnya, soale banyak yang kepo pengen coba-cobi produk baru.
Nah saya juga sama kayak gitu. Sebelum saya punya blogpun saya udah begitu, celamitan nyobain ini itu. Makanya saya bikin blog, biar manfaat. Biar apa yang saya rasakan ketika nyobain berbagai produk, bisa saya bagi kepada temen-temen yang butuh kasih sayang informasi.
Dan syukurlah kulit saya bukan tipe yang rewel. Ya sesekali jerawatan, tapi nggak sering, paling pas period. Masalah kulit saya cuma kering aja. Saya nggak mau perez sih njawab: "ya kalau breakout itu resiko saya sebagai beauty blogger, kan demi kalian juga." Soale pada kenyataannya saya menikmati kok coba-coba berbagai produk. Bukan demi kalean jadi plis jangan geer :D.
***
8. Gimana sih caranya dapet sponsor dan undangan event?
Jawab
Saya jujuuurrr banget nih, nggak tahu.
Saya IRL nggak pinter basa-basi dan "bergaul", apalagi sama orang baru. Temen saya kebanyakan temen lama aja. Kalaupun ada temen baru, biasanya ya udah banyak ngobrol duluan lewat komen blog/ instagram atau grup WA. Jadi saya nggak paham harus mendekat kemana atau ke siapa, atau gosip apa yang lagi hot di kalangan blogger. Saya kuper, gaes! Link saya jelas nggak sekece blogger-blogger lain.
Tapi saya mencoba berlogika. Seandainya saya ini adalah seorang pemilik brand kosmetik, saya tentu mencari blogger yang pageview-nya tinggi. Yang blog-nya rame, yang punya banyak loyal reader, yang rutin update blog-nya, dan sering nampang di halaman pertama mesin pencarian google. Syukur-syukur kalau instagram/ sosial media lain yang dia punya juga rame.
Kenapa? Karena saya nyeponsorin kan bukan karena saya nge-fans atau karena saya lagi ulang tahun lalu bagi-bagi make up, tapi karena bisnis. Saya jelas berharap dana yang saya keluarkan untuk promosi nggak sia-sia. Kan tujuan saya nyeponsorin biar brand saya ini dikenal oleh banyak orang.
Gimana biar blog kita pageview-nya tinggi? Ya bikin konten yang bagus. Cari topik-topik yang diminati pembaca kita, konsisten bikin postingan di blog jangan mandeg-mandeg, terus belajar menulis yang baik dan enak dibaca, pasang foto-foto yang menarik dan clear, lalu lengkapi juga dengan desain blog yang nyaman dan bikin pembaca betah.
Apakah saya sudah melakukan semua itu? Belum :D. Ah mbuh lah.
***
Soalnya kalau belum-belum udah mikirin gimana caranya biar dapet sponsor, jadinya malah nggak enjoy. Bisa jadi setiap buka dashboard blogger kita ngerasa iri dan sakit hati, "kok si ini dapet sponsor anu sedangkan saya enggak? Kurang apa saya?" Lalu mewek. Lalu pundung dan mandek ngeblog. Baru ngeblog lagi kalau ada sponsor. Padahal sponsor tentu lebih berharap kepada blog yang "hidup", yang pembacanya banyak, dan update post-nya konsisten.
Jadi semuanya pada akhirnya berhubungan kok ^^.
Tapi sekali lagi ini cuma sebuah saran. Dari seorang blogger yang nggak payu-payu amat tapi kece dan famous abitch #kibasbeha. Kalau temen-temen punya pendapat dan cara yang berbeda dari saya dan blog ini, nggak salah juga. Itu blog kalian sendiri. Lakukan apa yang kalian mau, apa yang kalian suka, selama nggak merugikan orang lain. Jangan mau diatur-atur meskipun oleh blogger sekece saya sekalipun.
Yuk, ngeblog! ;)
aku juga ngeblog cuma buat seneng-seneng..buat menyalurkan hobi menulis. walaupun ada yang ngasi voucher makan gratis supaya resto atau usaha kulinernya di review, aku nganggepnya bonus. aku ngeblog karena aku suka,udah gitu aja. apalagi aku ada di daerah yang lebih dekat ke negara tetangga daripada ke ibukota negara sendiri jadi aku emang ga kepikiran soal sponsor. but semua mengalir gitu aja, ada aja produk atau usaha kuliner yang mampir ke alamatku hehehe
ReplyDeleteIya, semua harus disyukuri. Seneng ya kalau kita bisa menikmati blogging tanpa harus kepikiran duit mulu :)
Deletewaktu baca poin 5 tuh jadi inget Om Herry SW (ponselmu.com), beliau bakalan nolak sponsor kalau dari awal udah minta bagus-bagusin produk/gadget atau yg parahnya udah ngasih script yang tinggal diubah sesuai bahasa masing-masing blogger. hahaha
ReplyDeletejujur aja kak aku kan pembaca dari lama nih, tp jadi SR mulu:") semakin kesini kan banyak sponsored review. pas awal tuh kaya "loh kok Kak Arum berubah ya, semua dibilang bagus. perasaan dulu bilang anu, skrg kok anu"
tp terus aku mikir sendiri sih, emang gaya bahasa Kak Arum skrg-skrg lebih banyak diperhalus (sebacanya aku ya kak dari perspektif aku yang apalah ini) terus masalah kulit kan berubah-ubah jadi ya bisa aja dulu emang gak cocok dan skrg cocok.
intinya sih ngeliat dari sisi positifnya aja, lagian walau udah sponsored post Kak Arum tetep bahasnya dalem. kan ada tuh blogger yg udah aduhay banget, disponsorinnya udah banyak banget terus reviewnya malah singkat banget kaya keburu-buru.
Haiii...wah makasih banget, pertanyaannya bagus banget loh. Aku tuh selalu mikir, ada yang mbatin kayak gini nggak ya? Jangan2 banyak. Tapi nggak berani komen :D.
DeleteAku jawab di atas ya. Aku tambahin di post biar semua juga bisa liat jawaban aku :)
Aq setujuuuu sessss... Aq jg meskipun ada rate card, tp kalo brgnya aq emg mau (masalahnya aq sll mau makeup dan brg fashion gratis 😭), aq mau kok review gratis krn emg tujuan blogging bukan duitnya doank, tp lbh krn hobby. Bener loh, fee dan freebie nya ga sbrp, tp itu smcm penghargaan yg bikin semangat utk terus blogging, jd jgnlah bete krn kita bersponsor ria 😂😂😂.
ReplyDeleteAq tuh skrg kan msk grup blogger sebuah e-commerce gt, nah anggota nya ratusan bloggers dan aq rada ga nyaman krn ada bbrp blogger yg... Gmn yah, rada sok ngatur hahahhha (oops. Curhat gpp ya ses). Yg blg blogging itu hrsnya gini gitu, ga bole gini gitu, rate hrs gini gitu... Lha blog2nya sendiri kok, kan gak ada peraturan tertulis kalo rate ga bole murah2/jgn terima sponsor bla3. Pfffft. Maap ga nyambung lama2, PMS kayaknya
Ebuset grup ratusan pasti aku pusing. Orang aku ikut grup yang isinya puluhan aja diem mulu karena bingung :)).
DeleteSes, aku nggak tau sih gimana caranya temen blogger kamu ngomong, tapi aku jadi pengen sharing nih. Aku juga kadang suka "mendorong" temenku buat minta fee ketika nerima suatu job. Soale kadang tuh ada beberapa temen yang blognya bagus dan "niat", follower dan pageview lumayan tinggi, tapi nggak berani ngasih rate. Padahal klien mereka tuh perusahaan besar yang budget promosinya pasti gila2an. Kalau sama olshop gitu, aku masih rela sih karena mereka paling untungnya seberapa. Tapi kalau udah level e-commerce apalagi brand, mereka pasti punya budget promosi kok. Keenakan aja gitu loh ses promosi gratisan. Maksudnya biar perusahaan juga menghargai kita sebagai blogger yang beneran kerja, bukan freebies hunter ^^.
Tapi ya nggak ada yang "harus" sih. Semua kembali lagi ke bloggernya.
Iya grup affiliate gt ses...
DeleteEh beda bgt sesss, aq stuju kalo pake rate card ses, aq jg pake rate card kok, aq jg pgn kt lbh d hargai sm brand (scr aq jg pernah ngerasain gmn gak d anggap sm brand dan cm d cap goodie bag hunter yg hrsnya bersyukur d kasi sample wtf). Yg aq maksud ini, wkt itu ada yg tny rate card rata2 brp, kan pd jawab tuh dan jelas pd bervariasi yah tergantung bloggernya, tp jwb an plg byk tuh kmrn antara 100-350 gt, trs dia blkg an ngmg "klo aq sih suka sedih kalo liat blogger yg rate card nya d bwh 500 apa 1jt, kalo mnrt aq sgt sih gak usah pake rate aja mendingan gratisan sm skali, bagusin dl blog nya baru ngerate yg layak." Nah itu mnrt aq gak etis bgt, dan yg udah jwb rate card mrk (krn bermaksud sharing) pst mrs tertohok donk, jd blog kt blom layak nih krn kt blom berani (dan brand jg ga bakalan mau jg) pasang rate 1jt an? LOL, mgkn aq baper ses, tp org tersebut srg bgt ngmg yg nadanya gitu, jd aq jd sensi tiap x dia muncul. Jdnya aq jarang komen aja si d grup drpd kalo komen trs d serang aq sakit hati ntar, beda pendapat bole bgt tp ga perlu menggunakan kata2 yg jd nya spt menghina/menyindir org2 lain d grup itu, bener gak sih?? LOL
#pukpuk
DeleteSabar ya ses. Mungkin maksudnya baek. Mau menyemangati. Kita ngobrol di line aja yaw #cium
aku punya pertanyaan mbak, setan itu segede apa?
ReplyDeleteaku suka sama bagian pas blog bisa membiayai dirinya sendiri ato apalah itu aku males scroll lagi:D penghasila blog aku mah sekecupritnya mba Arum tapi aku udah seneng kok uangnya bisa buat beli makeup terus buat dipamerin lagi di blog. yang penting blognya jalan.
www.blackxugar.com
Adhel pernah ke Jogja? Nah kalau ke Jogja coba ke Jalan Gejayan/ Affandi, terus kamu berdiri di tengah dan liat ke arah utara. Dulu jaman aku kuliah, dari situ kelihatan puncak gunung merapi. Tapi sekarang ketutupan setan. Na, segede itu setannya. Sampai nutupin Merapi :D.
DeletePenghasilan blogku juga sekecuprit kok, Dhel. Tapi disyukuri aja, dan seneng aja blog ini bisa jalan ;)
Mbak Arum mau nambahin, soal tulisan "Sponsored" di judul atau dalemnya post. Sekarang Google mengharuskan blogger yang terima freebies atau dibayar duit untuk disclose bahwa post-nya sponsored. Jadi tulisan "Sponsored" itu sekarang wajib dan juga link yang mengarah ke web sponsor harus di-nofollow. Ini lengkapnya di sini: http://blogger.googleblog.com/2016/03/best-practices-for-reviewing-products.html
ReplyDeleteAnywaaaaaaaaaaays, Jimbeam pinter banget nungguin ngeblognya duduk sendiri. Tama mah pasti nyender entah kaki atau pahaku, jadi susah gerak kalo pas posisi mulai ga enak -_-
And I agree kalo kita harus jujur ketika nulis. Well, aku sih bukannya sok suci tapi apa yang ditulis harus bisa dipertanggungjawabkan, di sini dan di sana *nengok ke atas* :D Biarin nggak dapet sponsor brand femes (tapi insecure karena minta review bagus2 doang) asal tulisannya berkah dan bermanfaat #cailaahh
Me likey dis post mbak! Thanks for sharing :))
Nind, aku tambahin di atas yaaa! Dan mulai sekarang aku mau pakai link nofollow dah. Thanx ya nin :3.
DeleteJimbim nggak pinter tauuhh. Itu lagi baek dia. Kalau kumat suka mendadak manjat ke punggung atau leptop :|
mantap bgt postnya ses :D :D
ReplyDeletesetuju banget sama paragraf2 terakhir..
"Tapi kalau ada yang mau mendengarkan saran saya, jangan jadikan sponsor sebagai tujuan kita blogging. Nggak salah sih. Menurut saya nggak papa juga kalau dari awal memang mau menjadikan blog sebagai alat untuk cari duit. Sungguh nggak papa! Cuma menurut saya, akan lebih asik kalau tujuan kita bukan duit, tapi ya karena kita seneng aja nulis dan berbagi."
Thanx, Ses. Mari bersenang-senang ;)
Deletekalau aku yang bikin ( agak ) sedih adalah ketika influencer/blogger makin terkenal ujung-ujungnya makin jarang ngeblog. trus updatenya cuma di instagram doang. sekalinya ngeblog isinya sponsor semua hiks. kaya kita jadi kehilangan "personal touch" dan personality blogger nya yang bikin kita follow dia di awal.
ReplyDeletetapi samalah kaya kita temenan di dunia nyata, kalau udah ga cocok gausah dipaksa. jadi pembaca jangan baperan dan trus emosi komen gaenak di sosmed bloggernya :')
semangat mbak arum ngeblognya! i luv your blog so much! :*
Aku punya blogger idola juga nih. Dan iya sejak makin terkenal dia jarang ngeblog. Tapi sekalinya ngeblog untungnya nggak selalu sponsor. Masih kerasa personal touch-nya. Kadang dia cerita soal keluarganya, kehidupannya, atau posting soal pengalaman liburan.
DeleteMungkin yah, dia dan mereka jadi jarang ngeblog karena sejak makin terkenal mereka jadi punya perkerjaan lain selain blogging. Kadang bikin makeup class, jadi bintang tamu di acara-acara, ngisi seminar, dan lain-lain. Jadi ya nggak papa juga karena itu tandanya mereka berkembang. Aku sebagai fans ikut seneng aja :D.
Iya bener. Kalau nggak cocok nggak usah dipaksa. Luv u too :3
hahaha jadi inget curhatan blogger yang dikejar-kejar minta review mulu sama klien. *jadi gosip*
ReplyDeletesuka bingung nggak sih mba kalo udh kebanyakan produk numpuk gitu? pengen kasih orang aja, tapi sendirinya penasaran juga pengen coba tapi yang lagi dipake pun belum abis.. apalagi soal skincare yang pakenya harus telaten dan nggak boleh menclok-menclok pakainya.
Wah siapa? Siapaaaa?? #nggaktaugosip #anaknyakuper :')
DeleteNggak bingung sih, Dil. Kalau skincare kadang aku kasih-kasihin aja siapa yang mau. Kalau make up tuh baru aku celamitan suka cobain. Kalau temen udah nggak ada yang mau biasanya aku preloved aja. Bhahahaa...
Wah,bisa jadi inspirasi bagi semua orang,nih!Makasih y kak Arum,akhirnya aku pun jadi lebih terarah kalau mau ngeblog! :)
ReplyDeleteWah...padahal postnya nggak bermaksud mengarahkan. Hahaha.. Makasih ya :3
DeleteBrb ke askfm, mau nyapa disana ah... Haduh ses aku mah cuma butiran debu jadi dapet feebies aja udah seneng, apalagi kalo emang produknya bagus. Mudah-mudahan aku kalo bikin review jujur dan baik tata bahasanya, kadang suka nggak sadar gitu kalo lagi ngetik. Makannya aku lebih sering bikin review produk yang aku suka/sering dipake. Biar nggak keceplosan ngomong yang sadis-sadis... Ses arum mah itungannya udah jujur banget kalo menurut aku. Makannya aku setia buat baca disini.
ReplyDeleteAhahaha...nanti ku ans :)).
DeleteAlah ses, kupun masih butiran debu. Sama aja. Yang penting seneng. Wah, makasih ya. Aku juga ses, takut keceplosan sadis ^^
Halo mbak arum. Salam kenal yaaa :D , aku pembaca setia tp silent trus belom pernah komentar. Buat aku, jujur aja bukan peres karena aku ga doyan, kalo baca sponsored post mbak arum tuh berasa ga baca sponsored post loh. Kaya review produk yg lain ajaa. Aku suka, aku ngefans sama gaya nulis di blog sama foto mbak arum di ig. Tetep semangat nulis nggih mbak! Postinganmu selalu kutunggu ~
ReplyDeleteHalo salam kenal :D. Wah terima kasih cekaliii. Tapi aku malu, fotoku masih sangat jelek. Tapi makasih ya ^^
Deletehm... hebat! tapi bener lo ka, kk itu dapet bgt kepercayaan dari pembaca kk. tulisan kk selalu ditunggu. semangat ya ka postingnya!
ReplyDeleteMakasih ya :3
Delete"susah basa-basi, suka canggung kalau ketemu orang baru, dan suka pusing kalau kelamaan berada di keramaian" gw bangeeeet jeng aku jg orgnya gtuu >.< klo mslh event klo g cucok di waktu tpt g dtg deh #ngekzz :3 tp klo diajakin meet up sm tmn blogger mauuu banget :3
ReplyDeleteitu doi anteng bgt sih nungguin mbak e klo ak mah si cherry udah ngegulung tidur aja di Kasur xixixixi
Anne mah ramahhh. Aku diceritain sama Lady. Katanya ramah dan cantik banget. Kalau aku main ke Bali mau dong ketemu Anne juga :3.
DeleteHihihi...lagi baek dia. Biasanya bobok di laptop --"
Samaaaaa aku jg canggung kalo ketemu orang baru. Aku bingung mau mulai ngobrol apa. Kayaknya ketakutan akan public speaking ku ini lumayan parah. Sampe kalau chat grup aja aku jarang muncul cuma suka nyimak. Aku lbh prefer chat 1 on 1 daripada ramean. Kecuali udah akrab :))
ReplyDeleteMbak akhir akhir ini saya malas ngeblog karena saya suka galau. Kira-kira bagaimana ya mengatasi kegalauan yang tak beralasan? #askumiarum
Boong. Kata Nindy kamu orange asik bangettt. Salah satu orang yang pengen kuajak ketemuan kalau ke surabaya. Ajak aku jalan-jalan ke tempat belanja mekap murah yaa. Oh sama tempat beli jeday. Mwahahahahahaa.
DeleteMungkin karena kaw kurang tantangan, makanya malas. Coba aku kasih tantangan. Pilih make up2 terbaik kamu, lalu bungkus, dan kirim ke Arum. Niscaya kegalauanmu berakhir :D
yaaa karena kan udah ngobrol duluan di dunia maya. Seenggaknya tau topik2 yg nyambung :)) Kalo bener2 baru kenalan sih aku pendiam :)) Beli jedayyyy~~ yuk kulakan sekalian. Lama2 tak bikin giveaway hadiahnya tak bagiin jedai satu satu -_- puseng
DeletePerkara Jeday ini hot tenan sist :))
DeleteNgakak pol pas baca tulisan "sponsored", ibarat kata kalau baca jurnal ilmiah, tulisan sponsored itu kaya acknowledgement-nya, jadi orang bisa menimbang ini bener atau nggak nya.
ReplyDeleteMenurut aku sih, blognya mbak arum termasuk jujur ya...dulu banget pertama kali nyasar ke sini karena bahas soal make up lokal dan mur mer, tapi skrg tetap suka kok. Bahasanya mbak arum uenak, dan yang pasti jujur, kekurangan dari masing2 produk tetep disebut. Aku suka pake rekomen mbak arum klo cari2 barang hehe
Gak ada yang salah dengan produk sponsored, lah klo barang baru, terus belum ada yang tahu, begimana orang mau beli klo belum ada yg nyobain. Klo patokan sama iklan, lah iklan di tipi mahal pula, jangan2 yg kita bayar harga iklan tipi bukan harga produk (okeh saya pelit)
Mbak arummm...review lagi dong merek2 lokal, saya penasaran banget ...wahai para sponsor, sponsorin mbak arum dongg
Akupun agak risi sama kata "sponsored" sebenernya. Berasa kayak sinetron, terus ada sponsornya gitu 10 menit yang bikin kita pindah chanel :p. Ada kata lain nggak sih?
DeleteWah..makasih banget ya. Iyaa aku demen kok make up lokal. Jadi make up lokal akan selalu ada di blog ini :3
Numpang mbatin juga, ah... :p
ReplyDeleteDari dulu aku memang kurang suka baca post sponsoran atau event report, soalnya berasa flat dan tulisannya seperti tidak 'bernyawa' (?). Kalaupun selalu memasukan kekurangan produk sponsor yang direview, rasanya cuma sekedar formalitas aja.
Untungnya, gak semua blogger begitu. Masih banyak blogger yang mau review barang sponsoran dengan jujur. Malah nunggu-nunggu sponsored review dari blogger yang menurutku yang paling bisa dipegang omongannya.
Misalnya lagi musim sponsor produk A, trus aku mikir pasti blogger A, B, C yang suka aku baca reviewnya pasti dikasih sponsor juga. Nah aku pasti nungguin banget review dari si A, B, C (salah satunya blog ini sih, hahaha).
Udah gitu aja.
Eiya, Sudah kuduga anda pasti introvert, soalnya KECE sih.... XD
Ah...semga aku bisa memberikan nyawa ke tulisan2ku ya, Mizha :3 :3.
DeleteIya aku introvert. Paling maleeessss dah kalau udah harus bergaul gitu. Pengennya di rumah aja sama kucing :D. Ihik...kece :D :D
(( KUCING ))
DeleteKenapa khucing? :'))))
Kan yang penting kalo nulis produk sponsor itu harus jujur dan gaya bahasanya itu si penulis banget :3 coba kalo nggak,readernya bisa bisa kabur XD
ReplyDeleteEhemmm,repiu esedo kapan nih luncur? :3 eh tapi tapi kok mas yg diatas itu sekseh ya? Manis dan menggairahkan XD
Betul. Nyang penting jujur dan ada ciri khas :3
DeleteHahaha..sabar yhaaa esedonya. Aku masih belum mood mainin warnawarnanya
Ah, soal komitmen sih emang Mbak Arum juara banget sih. Aku susaaaah banget buat komitmen, bukan karena nggak ada waktu, tapi emang gak ngada-ngadain.
ReplyDeleteAku dulu pernah nulis pendek aja sih soal ini mbak arum, tapi ya basic banget karena aku pun masih awam soal sponsored post, tulisan ini ngebantu banget!
Sebagai pembaca, kadang aku emang ngerasa penulis jadi kurang lepas ngereviewnya (tapi bukan blog mbak arum juga sih), tapi sebagai penulis (bukan sponsored juga sih, tapi dikasih sample produk yang baru launching) ya kadang emang kudu mikir biar tulisannya lebih sopan hehe.
iammonokrom.wordpress.com
Itu karena aku memang seneng blogging. Kalau komitmen dalam hal lain belum tentu bisa. Misalnya olahraga T.T.
DeleteAh..aku mampir ya ke blogmu :3
Menurut aku blogger emang baiknya nyantumin keterangan itu sponsored post atau bukan, buat klarifikasi biar ga jadi "iklan terselubung". Reader juga enggak keberatan sebenernya sponsored post atau bukan, selama ditulis dengan kualitas yang sama.
ReplyDeleteTapi masalahnya kalo liat sekilas nampaknya beauty blogger indonesia terutama yang udah terkenal justru sekarang emang banyaknya ngepost sponsoran doang. Kayak banding 1:5 gitu non sponsored vs sponsored, mungkin karena itu reader jadi jenuh.
Emang sih blogger tuh punya "kuasa" penuh atas blognya, sponsoran semua juga okay aja. Tapi kan apapun yang ada di dunia ini butuh keseimbangan ya. Naaaah racunwarnawarni.com inilah yang masuk kategori blog sehat dan seimbang. Blog ses arum ini baik sponsoran atau bukan kualitasnya sama, kontennya seimbang. Biarpun belakangan sponsoran makin kenceng, tapi enggak nurun kualitas tulisan di blog ini. Aku ngikutin blog ini dari awal banget jadi aku tau gimana progressnya blog ini dari blog kece jadi blog super kece!
Kalau ada departemen akreditasi blog sih udah aku jadiin blog percontohan deh racunwarnawarni.com ini :D
Btw itu ZOYA apaaan? Ripiuw ripiuw
Whoaaa...makasih Nachu. Hahahha...departemen akreditasi :'). Aku tersanjung sungguh. Semoga kedepannya masih bisa menjaga kwalitas blog aku ya. Ah set deh kualitas, Padahal aku paling nggak suka kalau blog dibilang berkualitas atau tidak berkualitas :D.
DeleteIyaa..nantik diripyuuuu :3
"Tapi kalau ada yang mau mendengarkan saran saya, jangan jadikan sponsor sebagai tujuan kita blogging. Nggak salah sih. Menurut saya nggak papa juga kalau dari awal memang mau menjadikan blog sebagai alat untuk cari duit. Sungguh nggak papa! Cuma menurut saya, akan lebih asik kalau tujuan kita bukan duit, tapi ya karena kita seneng aja nulis dan berbagi."
ReplyDeleteIh setuju banget sama tulisanmu, ses. Aku juga selama ini nulis karena hobi bercerita via tulisan dan share info yg aku punya. Kalo dalam perjalanannya ada klien/OLS yang mau endorse/kasih sponsorship, ya Alhamdulillah. Itupun gak semua aku ambil karena aku berprinsip, yang aku review adalah barang yang aku pake. Kalo gak dipake dan gak suka, bingung juga mau bokis gimana coba.
Sekarang ini banyak blogger yang tujuan utamanya adalah endorsement, sponsorship dan duit. Alhasil, ngeblog-nya jadi (terkesan) gak tulus. Because they set their eyes to the prize, not the process. Dateng ke acara A-Z, hampir tiap hari. Dan isi blog-nya pun ujung2nya tentang event melulu, atau endorsement. Gimana bisa attract pembaca kalo gitu?
Btw, ini komen koq panjang amat sih. Jadi pgn bikin postingan tersendiri tentang ini deh ses. Thank you for the inspiration yaw! :*
(ini yang komen Ira dari www.irrasistible.wordpress.com, just in case namaku gak nongol. Jadi bukan anonim ya ses hihihi :D )
Hai, Ses Ira
DeleteMuncul kok namanya :D
Iya sih,akupun merasakan teradang baca blog-blog "tidak bernyawa" karena isinya ya gitu deh. Tapi menurutku nggak papa juga. Mungkin tujuan dia memang bukan menarik minat pembaca yang beneran suka baca :D. Mungkin bagi mereka sekedar dapet duit dan freebies pas event dan blognya diklik aja buat nambahin pageview, nggak perlulah dibaca atas sampai bawah, udah puas. Nyahahaa...aku kok jadi nyinyir ^^.
Ditunggu tulisan dari ses Ira. Aku selalu suka baca tulisanmu. Sudut pandangnya selalu menarik :D
kalo skin care sih jarang keracunan gegara baca postingan di sini, karena dah megang banget ama skin care yang sekarang dipake... (((((MEGANG))))) tapi kalo lipensetip... haduhadihaduhhhhh... udah beberapa kalo keracunan nihhhh hihihhhi... lah beli just miss ama purbasari en wardah aja gegara liat ripiuw-nya arum :)
ReplyDelete~ pipitta dotcom
Berarti bersiaplah. Sebentar lagi blog ini kebanjiran lipensetip lokal :D
Deleteaku juga baru sekarang nge blog karna seneng nulis cuma kurang sering nulis kontennya T_T tapi aku suka penulisan mu mba, langsung to do point terus orangnya mau dikritik dan fair #plaaak hehehehe
ReplyDeleteHihihi...ayok nulis. Asik loh! Makasih ya :3
DeleteAs weird as it may seem, salah satu yang bikin saya ikutin blog ini justru bukan beauty reviews-nya, walopun sebenernya masuk ke sini karena itu. Yang bikin saya jadi rajin kepo di sini justru karena post2 yang begini, straight forward and honest walopun mungkin akan sedikit mengganggu buat yang belum terbiasa, but really this kind of posts are the best for me. 👍😁
ReplyDeleteWhoaa, jadi curhatan galauku lebih ditunggu? XD.
DeleteMakasih yaa udah mau mampir dan baca2 :3
salam kenal mba sekar, suka deh nemu blog ini. dr td aku baca sambil cekikikan :D
ReplyDeleteSalam kenal Bunda :3
Deletebagian yang ini bikin ngekek deh mba :D
ReplyDelete"yaelah udah dibaca serius panjang-panjang taunya ngiklan. Kopet!".