Batik adalah salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Saya bangga memakai batik. Saya harap kamupun bangga memakai batik. Batik awalnya merupakan suatu barang mewah, yang cuma boleh dipakai di kalangan kerajaan saja. Tapi kemudian pada perkembangannya, mulai banyak kalangan rakyat biasa kayak kamu-kamu yang pakai batik.

Pun di masyarakat modern, batik juga masih dipakai. Saya ngalamin dua masa dengan batik ini. Fase pertama adalah fase ketika batik belum jadi trend fashion masa kini. Batik masih dianggap jadul dan ketinggalan jaman, dan pemakainya dianggap wagu. Lalu kemudian batik, yang artinya adalah pembuatan bahan pakaian dengan teknik pewarnaan yang menggunaan malam, di klaim oleh negara tetangga sebagai warisan budaya mereka. Mereka bilang, batik itu milik mereka, bukan milik Indonesia.

Mulai dari situ barulah rakyat Indonesia melek matanya. Agak sedih memang, tren-nya berkobar karena sakit hati pada negara tetangga, bukan karena terlebih dahulu mencintai keindahannya. Ibaratnya kamu punya pacar, tapi kamu cuekin dan nggak pernah kamu telpon ataupun apelin. Lalu suatu hari ada orang lain yang naksir pacar kamu, dan dia lebih perhatian sama pacar kamu. Lalu kamu marah-marah dan mulai saat itu baru tersadar kalau kamu harus jaga sikap biar pacar kamu nggak dibawa lari orang lain. Tapi ya nggak papa lah, segala sesuatu perlu ada gongnya. Kalau mengutip bahasa Indosiar, itulah kala mereka dapet Hidayah :D.

Disainer-disainer papan atas Indonesia mulai memasukan unsur batik dalam karya mereka. Lalu berbagai macam outfits lucu-lucu dengan bahan batik mulai booming di pasaran. Batik nggak lagi dianggep jadul dan wagu. Wong sosialita dan artis aja pakai batik, masa kita enggak? Yang dulunya men-cupu-cupui batik, sekarang dengan bangga mengatakan kalau mengoleksi batik.

Gila banget kan pengaruh dari para sosialita, artis dan orang-orang terpandang itu? Mereka bilang satchel bag itu kekinian, maka jadilah kekinian. Mereka bilang pola makanan sehat itu gaya hidup masa kini, ya rame-ramelah mereka para menggemar sate padang beralih jadi gemar oatmeal dan jus organik. Mereka bilang batik keren, ya rame-ramelah pakai batik.

Itulah sebabnya mereka-mereka yang dianugerahi gaya, tampang dan posisi untuk menjadi trendsetter diharapkan bisa ngasih contoh yang baik-baik. Trend satchel bag, trend pola makan sehat, dan trend batik itu adalah contoh trend yang baik. Sementara trend mutung lalu kemudian walk out dengan childish-nya apabila pendapatnya tidak menang di rapat itu adalah trend yang sakit. Wong rapat OSIS anak SMA aja bisa tertib dan tau etika, masa mereka-mereka yang terhormat malahan nggak tau malu. Mereka yang melakukan menurut saya sakit. Tidak bisa menghargai demokrasi. Gagal memahami arti kata Bhineka Tunggal Ika.

Kalau pada awalnya banget Batik ini adalah barang mewah yang hanya boleh dipakai oleh kalangan kerajaan, saat ini Batik udah variatif banget. Ada sih yang masih dianggep mewah, yang harganya jutaan bahkan sampai puluhan juta. Koleksi kolektor kalau kata orang bilang. Tapi sekarang ini dengan kisaran seratus lima puluh ka saja (penyebutan "ka" dan "mio" untuk satuan "ribuan" dan "jutaan" ini juga trend baru loh!), kita sudah bisa bawa pulang batik yang lucu-lucu. Bahkan batik yang saya pakai pas acara calon suami saya dateng ke rumah saya (post di sini), sarimbit (sepasang cowok-cewek) harganya cuma 450k, dengan kualitas yang bagus banget, sampai sekarang masih sering dipakai dan warnanya nggak pudar sama sekali.

Kebetulan banget saya habis foto-foto bersama adik dan mami saya, pakai batik. Kebetulan bapak-ibuk saya pecinta batik sejati. Post ini sebenernya cuma kepengen OOTD pakai batik. FYI, Batiknya adik saya itu yang paling modis, soalnya dia bisa semaunya milih, nggak perlu sarimbitan --".