Para makeup junkie di sini ada nggak yang masih nganggep skincare itu nggak penting?

Saya punya temen nih *dan gosip pun dimulai*, dia cantik, pinter dandan, dan suka make up. Tapiii, dia kurang peduli gitu lho sama perawatan kulit. Setiap hari dia pakai foundation/ BB Cream, tapi nggak pernah pakai serum/toner/pelembap sebelumnya. Katanya, pelembap dan kawan-kawan itu dipakai malem aja, toh siang udah pakai foundation/ BB Cream.

Perawatan yang saya maksud di sini nggak terbatas pada perawatan di dokter atau klinik kecantikan ternama, atau perawatan dengan produk yang mahalnya ajubile yak. Membersihkan muka dan memakai sunscreen tiap hari itu namanya juga perawatan. Pokoknya segala hal yang ditujukan untuk melindungi, membersihkan, menutrisi, dan membuat kondisi kulit kita lebih baik, itu namanya perawatan kulit.

Skincare itu beda lho dengan make up. Make up itu tujuannya untuk menghias dan mempercantik kulit kita, yang sifatnya sementara. Sedangkan skincare itu tujuannya juga untuk mempercantik, membuat kulit sehat, terawat, terlindungi, dan sifatnya lebih permanen. Penggunaan make up nggak akan ada manfaat jangka panjangnya. Begitu make up dihapus, efek cantiknya juga hilang. Tapi manfaat dari pemakaian skincare akan kita nikmati untuk waktu yang laaaama.



Penting banget memakai skincare sebelum memakai make up. Biar walaupun kulit ditutup dengan make up, kulit muka kita tetap ternutrisi dan terlindungi. Nah, menurut saya BB Cream itu masuk kedalam golongan make-up, bukan skincare, yang pemakaiannya harus didahului dengan pemakaian skincare, dan setelahnya harus dibersihkan sampai tuntas agar nggak mengotori kulit. Gitu. Setuju? Setuju aja deh ya. Saya pernah sharing mengenai rutinitas skincare yang saya pakai di post yang ini.

Saya sendiri punya jenis kulit yang kering. Amat sangat kering dibagian kulit pipi dan rahang, tapi nggak terlalu kering di area-T. Tapi secara keseluruhan, kulit saya itu jenisnya kering. Enak donk, nggak berminyak, make up lebih awet? Eits...siapa bilang? HAH??! SIAPA BILANG?! Yang saya rasain malah nggak enak. Kondisi kulit saya yang kering nggak jarang bikin make up saya susah nempel. Terus kadang kulit saya mengelupas juga karena kering. Bekas jerawat masih bisa ditutup pakai concealer atau foundation. Tapi kalau flaky-flaky karena kering begini ditumpuk foundation, hmm...malah semakin terlihat jelas kalau tekstur kulit nggak rata.

Makanya peralatan perang yang wajib kudu saya pakai sebelum ataupun tanpa memakai make up adalah: PELEMBAP atau MOISTURIZER. Pelembap itu bikin kulit saya nyaman dan nggak kerasa kering dan ketarik gitu. Terus setelah pakai pelembap yang tepat, tekstur kulit saya jadi lebih bagus, nggak kelihatan kekeringan. Make up juga lebih nempel.

Krim malam dan lipbalm bisa saya ganti pakai minyak zaitun. Cleanser bisa diganti dengan minyak zaitun atau Rice Bran Oil serta washlap atau sponge yang bagus. Tapi pelembap itu bener-bener benda wajib tak tergantikan yang nggak bisa saya tinggalkan dalam rutinitas saya sehari-hari.

Apa sih syarat pelembap agar bisa saya bilang cocok dan bagus untuk kulit saya?

1. Mampu melembapkan kulit saya, dan mengurangi flaky-flaky.
2. Biasanya saya lebih menyukai pelembap bertekstur krimi daripada lotion.
3. Kemasannya nggak nyusahin dan higienis.
4. Cepat menyerap dan nggak kerasa lengket.
5. Mudah ditemukan (nggak harus PO biar saya nggak kebingungan kalau kehabisan)
6. Harganya masih bisa dilogika ^^
7. Nggak menimbulkan jerawat dan efek samping lain di kulit saya
8. Merk-nya jelas dan terpercaya
9. Ini opsional, tapi saya lebih suka kalau ada kandungan anti-oksidan atau anti-aging dalam pelembap saya. Soalnya saya merasa kulit muka saya terlalu sering terpapar sinar matahari, polusi, gaya hidup saya kurang sehat, sering begadang, dan yah...kering. Bukan cuma usia yang bikin kulit kita mengalami penuaan dini, tapi karena lingkungan dan gaya hidup juga.

Jujur aja, saya belum nemu pelembap yang bener-bener pas buat saya, yang memenuhi semua kriteria yang saya sebutkan diatas. Jadi saat ini, saya masih berpetualang sama pelembap. Ada dua pelembap yang saat ini sedang saya pakai: TBS Natrulift Firming Day Cream dan L'oreal Revitalift SPF 18.




TBS Natrulift Day Cream ini sudah dua kali saya repurchase. Dan saya memang sengaja beli di pot yang kecil. Memang ini tips untuk beli skincare yang kemasannya dalam bentuk jar atau mulut botolnya besar: sebaiknya beli dalam kemasan kecil aja. Karena yang saya rasakan, semakin lama disimpan (dan sering dibuka tutup juga tentunya), kualitasnya semakin menurun.


Saya lumayan suka dengan TBS Natrulift karena krim ini:

• Mudah ditemukan. Konter TBS itu ada dimana-mana. Kaya cinta, ada dimana-mana. #pukpukyangjomblo
• Teksturnya krimi berwarna kekuningan, kental, gampang dibaur, dan mampu melembapkan kulit saya dengan baik
• Bikin make up menempel dengan baik di kulit kering saya
• Baunya enak kaya mentega. Saya sih syuka baunya.
• Ada kandungan Organic Pomegranate yang mengandung anti-oksidan tinggi.
• Nggak bikin breakout
• Harganya masih masuk akal, sekitar Rp 60 000 untuk 15 ml. Kelihatannya kecil, tapi habisnya lumayan lama loh!

Tapi sayangnya pelembap ini belum sempurna bagi saya. Cocok-cocok aja sih, nggak bikin breakout dan jelas bikin tekstur kulit saya lebih baik, lebih lembap. Tapi ada beberapa kekurangan:

• Ada perasaan lengket dan panas pada saat awal-awal digunakan. Agak mengganggu. Tapi masih saya tolerir karena efek setelah meresap bikin kulit saya kelihatan lembap dan sehat.
• Nggak mengandung tabir surya.
• Kemasannya dalam bentuk jar dengan mulut yang lebuar. Ini bikin produk gampang kotor dan terkena udara, sinar matahari, dan lain-lain yang dapat merusak tekstur produk. Makanya usahakan beli dalam jar kecil aja.

Yang ini saya beli karena SPF 18-nya. Saya butuh krim yang bisa melindungi kulit saya dari sengatan matahari, tapi saya males pakai krim berlayer-layer. Pilihan saya adalah pakai pelembap yang mengandung SPF, atau pakai sunscreen yang melembapkan. Pilihan saya jatuh pada pelembap yang ber-SPF, karena jenis ini lebih melembapkan dibandingkan sunscreen yang mengandung pelembap.

Saya nggak pakai teratur sih, cuma saya pakai kalau saya harus berpanas-panas ria. Akhir-akhir ini saya jarang panas-panasan. Jadi praktis krim ini jarang saya pakai. Oke deh, saya tahu teorinya walau di dalam ruangan, saya harus tetep pakai tabir surya karena sinar matahari itu mampu menembus batas ruang, waktu, dan perasaan blah blah blah. Tapi rrr...saya masih malas. Ntar kalau saya udah nemu pelembap ber-SPF yang teksturnya saya suka, baru deh saya pakai harian. Tapi L'oreal Revitalift ini, saya nggak suka-suka amat sih.

• Jelas karena krim ini ber-SPF 18
• Mudah dicari, di Indomart depan rumah juga ada
• Tekturnya krimi, berwarna putih susu, mampu melembapkan kulit saya dengan baik dan tahan lama.
• Ada kandungan Retinol sebagai agen anti-aging
• Nggak bikin breakout
• Harganya juga rasional, sekitar Rp 40 000 per 25 ml

Yang saya nggak suka:

• Ada sensasi rasa "pedas" di kulit, dan agak perih di daerah deket mata
• Ada aroma "pedas" kaya mint gitu, yang mana saya nggak demen
• Krimnya susah dibaur, ketika dibaur kadang masih ninggalin lapisan putih gitu. Sticky.
• Kemasannya berbentuk jar. Makanya saya beli yang jar kecil aja. Ini ada versi gedenya.

Sementara ini, saya cuma pakai dua pelembap di atas. Atau boleh dibilang, pelembap yang rutin saya pakai adalah TBS Natrulift Firming Day Cream. Dan saya masih terus mencari pelembap yang lebih enak teksturnya, enak kemasannya, enak hasilnya, dan enak juga harganya. Saat ini saya sedang tertarik dan berencana untuk mencoba Biocell Sun Flower Anti Wrinkle Moisturizer Gel.