Weekend kemaren kalian kemana, nih?

Saya ke Pantai donk. Enggak weekend pol lah. Saya ke Pantainya Sabtu aja. minggu acaranya body spa & creambath kemudian dilanjut glundang-glundung di kasur sambil twitter-an, baca novel, dan tepon pacar. Syurgaaa. Bahahak...

Saya termasuk sering ke pantai. Ukuran seringnya cukup sering lah untuk ukuran manusia normal. Manusia normal yang tinggal di kota yang jauhnya 3 jam dari pantai. Jogja memang gitu. Keren. Gunung, pantai, air terjun, gua, hehutanan, keraton, bangunan kuno, museum, tugu, resto mewah, angkringan, pasar pagi, pasar malem, pasar kembang, semua ada. Tinggal pilih deh mau wisata alam, wisata budaya, atau wisata belanja. Wisata halal atau wisata haram :D. Dan harganya masih relatif murah. Udah gitu, penduduknya ramah. Coba aja teman-teman nyasar di Jogja, lalu tanya jalan ke sembarang orang. Kebanyakan orang yang kita temui akan memberi petunjuk jalan, tanpa keberatan, tanpa muka jutek. Saya cinta mati sepertinya sama Jogja.

Salah satu yang bikin saya jatuh hati berat dan susah ninggalin Jogja adalah pantainya. Saya suka pantai & laut. Ombaknya, udaranya yang asin, panasnya, pemandangannya. Coba deh yang kebetulan ada rencana ke pantai, lihat ke arah laut. Seolah-olah laut yang kita lihat itu nggak berujung, meyatu gitu sama langitnya. Saya suka merasa 'kecil' dan 'menghilang' kalau lagi lihat cakrawala seperti itu.




Jangan dibayangin kalau pantai di Jogja itu cuma Parang Tritis. Parang Tritis memang jadi semacam ikon kota Jogja, yang katanya punya aura magis, dan kalau ditarik garis lurus akan mengenai keraton di tengah kota Jogja, dan gunung Merapi di ujung garis yang lain. Tapi masih buanyak pantai lain yang lebih keren. Parang Ndok, Parang kusuma, Krakal, Kukup, Baron, Drini, Sundak, Indrayanti, dan masih banyak lagi.

Oh iya, kalau sekarang-sekarang ini, saya sedikit kurang suka jalan-jalan di Parang Tritis. Rame banget. Sebenernya nggak papa sih rame, tapi keramaian itu dibarengi dengan kekotoran. Yang pada dateng ke pantai itu sebenernya pada suka pantai nggak sih? Kalau suka kenapa pada ngotorin? Kalau nggak suka kenapa dateng ke pantai? Bikin kotor aja! Saya nggak suka sama orang yang suka buang sampah sembarangan dimanapun. Apalagi di pantai :|.

Untungnya saya punya temen-temen yang keren abis. Selain nggak suka buang sampah sembarangan, mereka juga selalu nemu pantai yang masih oke untuk dikunjungi. Jaman dulu, saya suka main ke Indrayanti, karena belum banyak orang yang tahu, masih sepi dan bersih. Sekarang Indrayanti udah rame & kotor :(. Drini juga mulai menunjukan gejala-gejala rame. Makanya saya sekarang mengungsi ke Slili.

Pantai Slili itu bersih. Nggak ada sampah-sampah yang ditinggal orang-orang yang ngaku-ngaku suka pantai tapi nggak bertanggung jawab begitu. Masih sepi juga. Semoga sampai selamanya pantai ini dan pantai-pantai lain di Indonesia tetap bersih dan indah.

Biasanya, kalau saya ke pantai jarang foto-foto. Udah keburu nggak bisa tahan diri buat nyebur aja. Dan saya nggak punya kamera yang bisa dipakai di air. Tapi kali ini, kebetulan saya bawa fotografer. Dan si mas tukang foto ini pemalu, makanya nggak mau ikutan nyebur. Dia milih moto-moto sementara saya dan Upik gegoleran mainan air. Fotonya buanyak yakin deh. Dan hampir semua candid. Tapi nggak usah semua dipasang ya. Nanti naksir kalau kebanyakan liat muka saya.



Jangan lupa pakai sunblock dan dandan dulu sebelum mainan air ya.. *teteup*

Kami sampai di pantai Slili sekitar jam 9 pagi. Tapi sayang sekali, waktu itu lautnya masih pasang. Jadi kami nggak bisa langsung berenang.


Kalau pas pasang, gua ini penuh air lho. Nggak mungkin saya bisa nampang cantik begitu.


Ya sudah, sambil menunggu air surut, kami jalan dulu ke rumah-rumah penduduk di sekitar. Beli Popmie dan minum es degan. Masih bingung karena nggak surut-surut, dan angin pantai bener-bener bikin ngantuk, maka kami bobok-bobok dulu di pinggir pantai. Itu pada akhirnya kami semua bener-bener ketiduran lho. Bahkan mas fotografer pun ikutan ketiduran. Ya syukurlah, berarti nggak bakal ada foto saya lagi bobok ileran di pantai. Bangun-bangun sudah jam setengah dua. Dan airnya sudah surut.

Huraaaiiiii!!!!


Nyebur yuk, nyebur!!!


Jalan diantara karang ini juga waktu pasang tertutup air. Tapi kalau udah surut gini jadi kelihatan cantik banget. Eh pas pasang juga kelihatan cantik sih :').


Lokasi favorit kami kalau ke Slili adalah diantara karang-karang ini. Disini sih airnya termasuk tenang. Pemandangannya juga, huastaga, cuakep puooolll!!


Ombaknya nggak begitu besar di sini, karena terhalang karang. Tapi hati-hati, kalau pas ombaknya gede banget, teman-teman bisa terseret arus dan membentur karang. Lutut saya sempet jadi korban keseret ombak dan kebentur karang. Kalau saya memang selalu begini, tiap kepantai pasti pulangnya bawa luka baru *meringis*. Karang itu cantik, tapi tajamnya amit-amit. Pokoknya hati-hati. Kalau bisa ajak temen buat saling jaga. Gantian liat ke arah laut. Kalau kira-kira ombaknya ganas, mending mentas.