Halo lagi, dari Surabaja :))))

Yang saya takutkan di post yang lalu benar-benar terjadi. Saya terlalu sibuk sehingga nggak sempat ngeblog. Sibuk jalan-jalan dan kuliner :D. Saya sempet kesasar di Doli, napak tilas kemerdekaan di hotel Majapahit, nggak sengaja ketemu Rafi Ahmad, nyobain Rawon Setan yang pedesnya mungkin bisa bikin setan tobat, narsis-narsisan di TP sama ses Dhiny, ketiduran di seminar #eh, kalap kekenyangan di Taman Bungkul, jadi bocah ilang di Mulyosari, dan lain-lain.

Saya benar-benar menyukai kota ini, dan benar-benar bersenang-senang disini. Seharusnya saya pulang hari minggu kemarin ke Jogja, karena hari Selasa saya sudah harus bekerja. Tapiii...bahkan sampai sekarang, saya sama sekali belum beli tiket pulang :))). Entah bagaimana nasib saya nanti malam kalau enggak dapet tiket.

Saya akan ceritakan di post lain saja mengenai kota ini. Kali ini, saya hanya akan memposting review foundie yang sudah berada sekian lama di daftar draft saya.


Ini adalah botol kedua saya untuk Rivera liquid Foundie. Saya dulu mendapat rekomendasi produk ini dari Dhiny. Foundie ini harganya murah, cuma Rp 18 000 saja :).

Coverage

Bare Face - 1 Layer - 2 Layer

Lihat gambar antara muka telanjang saya, memakai foundie 1 layer, dan memakai foundie 2 layer. Nyaris nggak ada bedanya, kan? Itu karena coverage foundie ini sangat sheer, nyaris nggak menutup apapun. Sekedar cukup untuk meratakan warna kulit. Dan juga karena kulit muka saya yang *ehek-ehem* tanpa dosa. Dan foundie ini nggak buildable. Mau di layer berapa kali pun, bukannya bagus malah cakey. Coveragenya juga tetep sheer aja. Bagi saya, dua layer itu sudah cukup lah. Pas gitu buat sehari-hari kalau lagi pengen pakai foundie.

Sepertinya, foundie ini memang diciptakan untuk tampilan natural harian, bukan untuk acara khusus yang membutuhkan foundie bercoverage tinggi.
 


Staying Power & Oil Control

Kondisi muka saya saat ini sedang bagus-bagusnya. Oily tapi nggak terlalu berlebihan. Jadi pakai apapun juga cakep *cinta banget saya sama Nivea Soft*. Tapi saya akan berusaha kasih pendapat nih. Walau di muka saya menurut saya sih bagus-bagus aja, tapi foundie ini tergolong foundie yang oil controlnya nggak bagus. Baru dua jam, minyak di muka saya udah kelihatan.







Ini bagian yang paling saya suka dari foundie ini. Teksturnya ringan banget, enggak terlalu kental enggak terlalu cair, gampang di blend, licin tapi langsung menyatu ke kulit.

Bagi yang memakai foundie untuk penggunaan sehari-hari, foundie ini bisa dipilih karena rasa dan penampakannya enggak bakalan bikin muka berat. Kalau saya sih bukan tipe yang pakai foundie tiap hari. Saya pakai foundie cuma kalau kondangan, ke Gereja, ketemu klien, dan ketemu mantan *kemudian galau*. Tapi nggak ada salahnya juga menyimpan satu foundie yang ringan, untuk dipakai kalau lagi...rrr...pengen-pengen aja.

Dan, ada satu lagi yang saya suka:


Foto diatas saya ambil setelah berjam-jam *saya lupa berapa jam* mengenakan foundie Rivera. Walau muka saya berminyak, tapi foundie ini nggak menggumpal. Terutama di daerah lipatan cuping hidung, tuh. Kebanyakan foundie kan suka mengendap di situ.

Dan yang kedua, di daerah kumis atau atas bibir, enggak pecah-pecah. Biasanya kalau saya memakai foundie pada range harga ini (misalnya: Viva, Wardah, Sariayu), foundienya pecah-pecah. Tapi rivera ini enggak. Seneng deh ^^.

Mungkin bahasa gaulnya, enggak Cakey :D


Shade

Nah, ini juga menarik. Untuk ukuran foundie lokal, Rivera lumayan bagus juga penyediaan shadenya. Foundie ini tersedia dalam 6 shade, mulai dari yangterang sampai gelap banget. Yang menarik, ada foundie yang tone-nya pink, dan ada juga yang kuning. Nggak melulu berwarna kuning seperti kebanyakan foundie lokal.

kiri: polos - kanan: dioles Rivera liquid foundie

Kebetulan, saya cocok dengan warna Sawo Kencana. Warna ini lumayan terang, tone-nya netral beige. Warna ini yang paling masuk sih di kulit saya yang yellow tone medium.

Biasanya saya cenderung memilih foundie yang lebih gelap dari kulit saya, biar samaan gitu sama tangan saya yang lebih item. Tapi kali ini, saya ketemu shade yang pas dengan muka saya. Dan saya memilih itu. Untuk antisipasi juga, siapa tahu nih foundie oxy. Tapi ternyata enggak oxy :).
 

Packaging


Walau body foundie-nya kecil, tapi foundie ini nggak travel friendly. karena tutupnya model flip-flop. Saya benci banget tutup model flip-flop seperti ini, untuk produk apapun. Menurut saya bukannya mempermudah malah mempersulit. Tutup seperti ini mudah sekali terbuka. Bayangkan saja membawa produk bertutup flip-flop, kemudia terbuka saat berada di dalam tas, dan mengotori seluruh bagian dalam tas. Wew!!

Percaya deh, saya sering banget ngalamin hal kaya gitu. Untuk produk apapun. Mulai pelembab, sabun, shampo, cologne, dan foundie. Bener-bener bikin bete kalau pas ngalamin. Jadi kepada para produsen kosmetik dan peralatan mandi, mbok tolong, jangan pakai flip-flop ah -_-. Pakai tutup yang rapet aja, yang kalau nutup pake di puter itu lho.


Ingredients

Di kemasan foundie ini tertulis ada agen whitening aromatic dan SPF 20. Tapi saya bukan orang yang percaya dengan kandungan skincare dalam makeup. Jadi, tetep pakai sunblock kalau mau pakai foundie ini siang-siang. Dan, saya juga nggak merasakan ada efek whitening di foundie ini.



Kesimpulan

Pros:
+ Murah
+ Natural
+ Nggak cakey
+ Ringan
+ Gampang di blend
+ Tersedia dalam 6 shade, ada yang pink dan ada yang kuning

Cons:
- Oil Controlnya jelek
- Coveragenya sheer banget
- Tutupnya flip-flop, nggak travel frendly

Harga Rp 18 000