Bulan lalu, saya jatuh pada saat dandan. Iya, pas lagi pakai liquid eyeliner, saya mendadak kejungkel ke depan karena saking konsentrasinya (baca: kurang koordinasi). Kuas eyeliner saya patah. Tapi masih mendinglah mata saya nggak kecolok. Nangis, nggak? Enggak, wong yang patah Liquid Eyeliner Cassandra seharga Rp 8000,- an aja kok. Jadi saat Ladypon ke Jogja, saya segera memaksa mengajaknya menemani saya membeli liquid eyeliner baru.

Dan inilah Liquid Eyeliner yang dipilihkan oleh Popon. Selain Inez liquid eyeliner, Popon juga milihin Pixy Eyebrow pencil untuk saya. Tapi Pixi-nya kita rasani lain kali saja ya. Kali ini kita bahas Inez aja.




Aplikator

Karena saya super dodol dalam hal eyemakeup, jadi yang pertama kali saya perhatikan saat membeli eyeliner adalah Aplikatornya. Eyeliner semahal sekeren seemejing apapun, kalau kuas aplikatornya terlalu panjang atau terlalu gendut, pasti nggak bakal saya sentuh deh. Enggak bisa makenya :D.

Pas beli Inez ini termasuk beli kucing dalam karung sih. Soalnya nggak ada testernya. Tapi Popon bilang, kuasnya thin. Dan dari penampakan luarnya sepertinya batangnya nggak terlalu panjang.


Dan huray...memang benar. Kuasnya tuh tipiiissss banget dan batangnya pendek. Model kuasnya lemes kaya kuas cat air, tapi tipiisss. Saya lebih suka model kuas seperti ini dibandingkan model kuas yang kaku seperti Pixy atau Revlon Colorstay liquid eyeliner. Menurut saya dengan bentuk kuas seperti ini, memudahkan ketika saya ingin membuat eyeliner yang tipis-tipis mengundang aja.



Kemasan

Kemasannya, jujur saja, sangat merepotkan. Terlalu kecil dan langsing, dan warnanya juga nggak ngejreng. Di saya sih, nih eyeliner gampang nyelip dan ngilang. Bikin acara dandan saya lebih lama karena harus pake acara mencari-cari eyeliner. Dudul banget deh designernya saya.

Tapi bentuk seperti ini juga akan sangat mempermudah ketika kita mau traveling. enggak menuh-menuhin pouch bo. Jadi space yang ada bisa kita isi dengan blush-on lebih banyak #eh.



Staying Power

Kalau saya pakai sih, mantab-mantab saya. Dari pagi sampai sore biasanya masih nempel sempurna di muka saya yang juga sempurna. Bahkan kadang saya membasahi muka saya dengan air kalau siang, eyeliner ini nggak bergeser. Dengan catatan, kita nggak menggosok eyelinernya, loh ya!

Tapi saya tetap akan mengetesnya di tangan. Tolong diabaikan gambar bunganya, saya juga lupa kenapa saya #selo sekali sampai gambar bunga-bungaan seperti itu -_-

Eyeliner saya swatch kemudian saya diamkan sekitar 20 menit, kemudian saya gosok dalam keadaan kering Eyeliner saya guyur air Eyeliner saya gosok dalam keadaan basah

Nah, bisa dilihat, bila eyeliner dalam keadaan kering, digosok pun nggak bergeser. Jadi kesimpulannya eyeliner ini smudgeproof. Bila dibasahi, juga nggak masalah asalkan nggak kita gesek. Tapi bila dalam keadaan basah eyeliner kita usap, langsung mbeleber kemana-mana. Jadi walau smudgeproof, eyeliner ini nggak waterproof.

Kebetulan sih saya nggak masalah dengan eyeliner yang nggak waterproof, karena saya nggak suka mainan air siang-siang dan jarang nangis. Dan lagi, eyeliner berjenis ini gampang bersihinnya. Jadi nggak perlu ngotot saat bersihin eyeliner, dan mata saya nggak harus iritasi karena digosok terlalu keras.

Tapi buat yang menjalankan sholat dan harus wudhu, saya rasa eyeliner ini nggak tepat. Kecualiii, mau hapus dulu dan kemudian reaply setelah sholat. Dan lebih nggak saya rekomendasikan untuk yang hidupnya penuh tragedi, dikit-dikit nangis, dikit-dikit nangis. Dijamin deh mata panda. Cukup hidup aja yang penuh tragedi ya Cwin, mukak jangan ikut jadi tragedi juga ^^.



Finishing


Saya sukaaa finishingnya. Warnanya hitam pekat dan Matte! Saya memang suka eyeliner cair yang nggak berkilat-kilat. Kalau eyeliner berkilat, kesannya kaya pakai stiker.



Ingredients