skattebo-skattebo.blogspot.com |
Biasanya cerita semacam ini saya post di blog sebelah. Tapi pengalaman ini benar-benar sangat menyentuh saya, jadi saya sungguh ingin berbagi dengan kalian.
Apakah yang kalian rasakan ketika melihat orang yang terlalu kepo dan implusif?
Sebal?
Saya adalah orang yang kepo dan implusif. Saya akui itu :). Saya tidak bangga dengan hal ini. Sering kali dua sifat tersebut menempatkan saya pada posisi yang sulit. Tapi saya benar-benar susah menghentikan diri saya untuk selalu penasaran dan memperhatikan sesuatu dengan berlebih, lalu bertindak bahkan sebelum pikiran saya berbicara. Mungkin saya butuh psikiater, ya? ^^
Beberapa hari yang lalu, saat jam makan siang, saya tidak lapar sehingga saya memutuskan untuk pergi ke toko kosmetik Mutiara, untuk repurchase body scrub dan hair conditioner saya yang sudah mulai menipis. Saya sampai ke toko dan melihat pemandangan menarik. Seorang bapak-bapak setengah baya berkeliling toko, melihat-lihat produk kosmetik, dan bertanya ini itu kepada mbak-mbak BA. Dan bisa di tebak, para BA kosmetik Mutiara tidak memperlakukannya dengan baik.
~ hei..maaf saya harus menulis apa adanya. Tapi terkadang BA kosmetik menjadi sangat-sangat tidak ramah ketika menduga bahwa pengunjung tidak akan membeli banyak atau ketika menduga bahwa pengunjung hanya sekedar window shoping. Sekali lagi maaf untuk kritik ini, tapi saya benar-benar berharap seseorang dari perusahaan kosmetik membaca blog saya, dan memperbaikinya. BA kosmetik bekerja di bidang pelayanan. Kalau pelayanannya tidak baik, dan malah membuat konsumen merasa tidak nyaman, lalu apa untungnya perusahaan kosmetik memakai mereka? Walau mutu produknya bagus, kalau BAnya mempunyai attitude yang jelek, saya sebagai konsumen akan malas untuk membeli produk itu ~
Saya kasihan melihat bapak ini. Lalu sifat kepo dan nekad saya kumat. Saat bapak itu sampai di counter didekat saya, saya mencoba memulai percakapan, "beli untuk istri ya, pak?"
"Bukan".
Mulai dari situlah percakapan dimulai. Si bapak bercerita, dia ingin membelikan kosmetik untuk anaknya. Anaknya baru saja lulus SMK, dan mulai mencari kerja. Si anak bercerita, orang-orang yang interview biasanya berdandan. Tapi si anak tidak memiliki alat kosmetik untuk berdandan. Akhirnya saat ada rejeki, bapak itu memberikan uang kepada anaknya untuk membeli make-up. Tapi si anak hanya menyimpan uang itu dan tidak membeli make-up. "Sayang. Siapa tau suatu saat ada kebutuhan yang lebih penting," kata si anak.
Jadi saat ada rejeki lagi, bapak itu ingin memberi kejutan untuk anaknya, dengan membelikan alat makeup. Dan bapak itu berkata sambil tertawa, "tapi ternyata alat dandan itu mahal ya, mbak".
Saya terharu mendengar ceritanya, dan saya teringat pada ayah saya sendiri, yang selalu berusaha memenuhi kebutuhan saya juga.
"Bapak mau beli kosmetik merk apa?"
"Wah, saya ndak tahu. Saya ndak ngerti soal kosmetik. Sebenarnya saya tadi berpikir untuk bertanya kepada mbak-mbak yang jaga counter disini, tapi sepertinya mereka terlalu lelah dan ndak mau ditanya-tanya".
Maka saya, dengan kemampuan saya yang terbatas, menemaninya berjalan dari counter ke counter, dan membantu memilih beberapa kosmetik yang (menurut saya) bagus, murah, dan cocok untuk orang yang menghadapi interview. Saya berkali-kali mengatakan kepadanya untuk tidak ragu bertanya, bahkan menanyakan pertanyaan seperti, "adakah yang lebih murah dari varian ini?" Karena itu adalah haknya sebagai konsumen.
Saya tidak akan bercerita mengenai kosmetik apa yang saya pilihkan. Saya cuma mau bercerita mengenai pengalaman saya bertemu bapak-bapak itu. Saya tersentuh dan kesal di saat bersamaan. Di satu sisi saya senang bertemu pria itu, dan melihat seseorang ayah yang menyayangi anaknya dengan cara yang unik dan menyentuh. Tapi disisi lain, saya membawa kekesalan saya terhadap BA kosmetik dan perusahaan kosmetik yang nggak sadar-sadar akan pentingnya pelayanan yang baik.
Lalu kami berpisah di parkiran toko. Bapak itu mengambil sepedanya, mengucapkan terimakasih, lalu melambaikan tangan dan pergi. Dan ya, dia memakai sepeda :). ~ saya jadi ingat sepeda saya dirumah, yang sudah lama tidak saya pakai. Kapan-kapan saya akan bersepeda ke kantor ~.
Saya kembali ke kantor saya, dan tebak, saya lupa berbelanja :D. Tapi tidak apa-apa. Berbelanja bisa lain waktu. Sedangkan pengalaman seperti ini mungkin tidak akan terulang. Sangat menyenangkan bisa mengenal orang yang menarik dan bisa membantu orang lain :)
Menyentuh mbak.. :') aku jadi inget Bapak saya. Huhuu..
ReplyDeleteAku juga jadi inget sama film Ultraman jaman dulu. Yang seorang Bapak berjanji untuk membelikan anak perempuannya lipstik. Giliran udah dibelikan, anaknya malah kabur. Huhuu..
*ketahuan suka Ultraman*
Aku juga suka Ultraman. Yang paling terngiang-ngiang itu episode "ayahku drakula". Yang bapaknya suka bagi2 bonus kacang polong di setiap makanan yg dia jual.
Delete*ini kenapa kita jadi bahas ultramen?*
wow! bapak2ny keren *.*
ReplyDeletekmu jg mbak :DD
mau nemenin tu bapak2 muterin cari kosmetik,sun klomoh dlu sini! :-*
Iya bapaknya keren, Mon :')
DeleteKalau aku sih karena memang aku orangnya kepo + kintilan
ya ampuuun..terharu T_T, aku seneng banget mbak arum mw bantuin bapak itu ^^
ReplyDeletedan jadi ikut kesel sama BA kosmetik yg rata-rata emang seperti itu,menganggap remeh para pembeli mereka yg "tidak terlihat" high class.
Sebenernya nggak semua BA, din. Ada juga BA yang baik. Tapi memang rata2 BA-BA itu judes2 :'(
DeleteMungkin aku perlu nulis BA-BA yang baik dan layak dikasih rejeki tambahan ya. Sekedar untuk penghargaan..
Jangankan BA kosmetik lokal rum, yg udah interlokal eh internasional yg harga produknya sebiji bisa beratus2 aja mannernya gak bagus, ga ngerti deh gimana cara rekruitment itu orang2...
ReplyDeletebagus ayum ceritanya :')
Rahmaa, maksud aku bukan merk kosmetik lokal. Tapi counter2 lokal a.k.a counter2 yang ada di Indonesia (nanti aku ralat). BA counter MAC, Lancome, dan Clinique juga ada yang judesin aku :(
DeleteMbak i stumbled upon ur blog few days ago dan saya jd suka baca blog mbak.. Terutama jd kangen yogya hehe
ReplyDeleteBaca postingan mbak ini saya rasanya jd menyesal sekali menghambur2kan uang belanja makeup dg harga yg gak murah sama sekali.. Salah satu contoh (maaf, bukan pamer) saya kemaren habis nitip eyeshadow chanel dr singapore sama temen saya seharga 500ribu yg mungkin uang segitu sama si bapak dan keluarganya bisa dipakai buat hal yg lebih berguna, sedangkan sama saya paling cuma ngedeprok aja secara saya jg masih belajar makeup..
Nyeseeeeeelll sekali rasanya pengen nangis mbak.. Ah tp yasudahlah (menghibur diri hehehe..) sekarang yg saya bisa cuma mensyukuri aja apa yg sudah saya miliki..
Makasih ya mbak udah nulis beginian seperti tamparan buat saya yg korban merk cuma mau pake makeup ber-merk.. Padahal sih klo cantik ya cantik aja yaa.. Mau pake makeup harga berapa pun.. Hehhehe
Hai Ayu, sejujurnya cerita ini juga menohokku :')))))
DeleteMenurutku, nggak papa kok kalau kita pingin sesekali bersenang-senang dengan uang hasil jerih payah kita sendiri. Dan boleh juga kalau mau berbagi ke sesama. Menurutku semua org punya porsinya masing2. Dan orang sebaik kamu (aku bilang baik karena kamu bisa tersentuh dengan cerita semacam ini), pasti juga punya porsinya sendiri menolong sesama. Cuma terkadang orang memutuskan untuk nggak memberitahu semua orang tentang apa yg sudah dia beli, ataupun apa yang sudah dia berikan kepada sesama.
Ahh sudahlah. Gara2 komenmu aku jadi semakin bernafsu menolong sesama :')
cieh kakaaa, inspiring banget sihh..
ReplyDeletekalo aku orangnya cuek sih, kalo ada kasus lihat bapak2 kaya gt aku ga akan nyamperin bapaknya.. >.<
aniway, bapaknya so sweet yaa...
Iya. Mengharukan ya.. Makanya aku posting.
DeleteHmm...aku pengen bisa cuek. Tapi emang bawaan lahir kayaknya aku kepo dan rese', kak :D
menyentuh banget, pengorbanan seorang ayah, dengan uang yang pas2an mau ngebeliin anaknya kosmetik yang nggak murah :')))
ReplyDeletesayang papaku gamau beliin kosmetik, mau ngasih duit doang -__________- nggak romantis
Papi ku juga gag pernah beliin kosmetik, udah gitu galak banget lagi :D. Tapi dia tetep papi paling romantis di dunia. Aku rasa setiap ayah punya caranya sendiri2 untuk menunjukan romantismenya :)
Deletemenginspirasi sekali ceritanya >.<
ReplyDeleteKalimat yang paling aku suka --> "Sekali lagi maaf untuk kritik ini, tapi saya benar-benar berharap seseorang dari perusahaan kosmetik membaca blog saya, dan memperbaikinya"
Bila perusaahaan kosmetik mau mengajarkan BA mereka tentang tatakrama pasti tidak akan terjadi hal yang ironis seperti ini.
Good job untuk mba Arum yang telah membantu si 'Bapak Penyayang' itu
Ternyata sifat kepo bisa jadi sarana berbuat kebaikkan :))
Hahaha...iya aku bener2 berharap nih, perusahaan kosmetik mau memperbaiki pelayanan mereka. Nggak banget deh BA2 kaya gitu..
Deleteaduuuh..mbak aruumm..tanggung jawab sinih..
ReplyDeleteair mata aku ilang 2 tetes..:'(
aku orangnya juga kepo, dan yang paling aku gak suka, ketika aku gak bisa berbuat apa-apa buat org itu..:(
Aih Dini, kita ini orang kepo ya.. hehe.. Aku juga kok beberapa kali menemui situasi, terjebak dlm rasa kasian tanpa bisa berbuat apa2. Merana rasanya :')
DeleteMau nangis banget bacanyaaa... :")
ReplyDeletemakeuprelated.blogspot.com
Hmm..dulu pas masi make kosmetik konvensional,mbaknya mebelin baek banget sama aku ,sampe skrg mlh walo aku uda lama ga ketemu dia krn pindah kota:D selaen merk itu,plg dulu belinya TBS,clinique,red earth,ato etude seingatku ngga pada judes sih.Tapiii,mang kalo lagi iseng2 liat merk lokal,mbaknya senyumnya irit banget..
ReplyDeleteBapaknya bener2 baek ya*terharu*
Kalo aku pribadi,skrg sudah sangat irit dan pelit sekali krn membatasi kosmetik berdasarkan bahan2nya.Jadi kalo aku ngga suka bahannya,ngga aku beli.Hasilnya,ya jarang yg dibeli,hehehe..
Trims buat sharing ceritanya ya,btw:)
Iya, beberapa BA juga baik sama aku. BA Revlon di Gardena baiiiikk banget. Sampe aku balik2 terus.
DeleteCoba BA2 yg lain juga baik. Kan jadi nilai plus tuh..
bapaknya baik sekali dan mbak juga baik sekali..
ReplyDeleteikut mbrebes mili inget alm. bapak yg suka ngepang rambut saya jadi dua tapi gak ngepas.yg satu di atas..yg satu di bawah:-) mksh mbak utk ceritanya.
Iya, bapaknya baik :'). Setiap bapak pasti punya caranya sendiri untuk nunjukin kasih sayangnya. Bapakku pun begitu..
Deleteaduh terharuu banget mbak arum...
ReplyDeletebapaknya romantis banget beliin anaknya kosmetik..;,(
jadi kangen sama alm.papa ku..hiks2
btw mbak arum hebat bgt mau nyamperin bapak e..
klo aku, apa2 dah ciut duluan..mau nyamperin gtu pasti nda berani..hahahaha
Iya, salut banget buat bapaknya, Merry :)
DeleteNah itulah aku. Sifat kepo & nekat begini gag selamanya menguntungkan lho, Mer. Aku juga sering mendapat kesusahan gara2 ini..
kereeen maaak ! jadi inspirasi nih biar bsok2 aku bisa bantuin org .. :) bapaknnya romantis bgt yaa mau kasih surprise buat anaknya walaupun seadanyaa ..
ReplyDeletejadi BA-BA judes tuh rugi loo padahal, kayak model aku gini klo udah klop sama seller ato BA yang baik n ramah gitu walopun harga lbih mahal pasti ttep balik trus .. klo udah kesel sama BA jutek mo murah kek ogah bgt balik lagi ..
Akupun maakkk...
DeleteAku ya, selaluuu beli Revlon di Gardena. Soalnya mbaknya baeekkk banget. Mau carefour lagi promo, mau mirota lagi murah, terserah deh, khusus Revlon, rejeki dariku hanya untuk mbak2 BA di Gardena :D
sediiih~ aduh spechless gini jadinya.
ReplyDeleteaku bangga sama kamu~! hehe..
Makasih say..
DeleteTapi aku ini cuma kepo dan nekad. Lebih sering menyebalkan daripada membantu.
Bapaknya yg hebat :')
Ceritanya bagus banget, jadi terharu bacanya. Thanks for sharing, Arum.
ReplyDeleteBtw, gw juga kadang suka kepo kalo lagi di konter kosmetik dan ada BA yang ngasih info ngasal sama customer. Rasanya ini lidah gatel banget pengen koreksi *comel* Tapi ya customernya ga sampe clueless banget kaya bapak ini sih, jadi gw diem aja. hehehe..
Sama2 Marcelle :)
DeleteWah kalau aku udah gatel banget tuh, pasti aku interupsi. Pernah ada ibu hamil yang dibujuk beli krim pemutih *sensor* sama BAnya. Ya aku protes donk. Mending disebelin sama BAnya drpd aku membawa rasa bersalah pulang kerumah ^^.
*speechless + hujan lokal*
ReplyDelete100% setuju sama post ini, and u did a really great job :')
aduh, mbak sekar arum :'( inspiring banget, untung dipost d blog yg ini :) jadi ak bisa belajar dr mbak. terimakasih :**
ReplyDeleteSama-sama :)
DeleteIya memang ini pengalaman unik dan menyentuh banget. Makanya aku post disini :D
salam kenal mbak sekar arum.. aku suka banget baca blog nya mbak. dan cerita kali ini sungguh sangat menyentuh. terima kasih sudah mengingatkan :)
ReplyDeleteSalam kenal Titis
DeleteThanx ya sudah main-main kesini ;)
Pgalaman yg mgharukan & aq pgen ngalamin jg :p
ReplyDeleteIya aq jg kadang sebel liat BA ksmetik yg jutekny ampun2an, pdhl kita adlh knsumen, & knsumen itu raja. Aq jg brharap ada BA kosmetik (aplg dr tko mutiara) yg ngliat tulisan ini & nyadar.
Bapak2ny keren abiz. Sumpah. Enk bged tuh anakny disayangi kyak gt.
Mkasih atas crtax mbak arum,
lid
Hai Lid, iya mengharukan :'). Aku juga masih suka senyum2 sambil terharu lho kalau inget si Bapak.
DeleteTerenyuh baca cerita ini.. Ada ya bapak yang sampe segitunya mau (ga pake malu ato gengsi) beliin kosmetik buat anaknya.. Bener-bener bapak yang langka, apalagi dengan latar belakang ceritanya kenapa dia sampe mau bellin kosmetik buat anak... sedihhh, terharu, dan tentang beliau naik sepeda... jadi ingat kakekku yang ga malu naek sepeda nganterin cucunya sekolah.. i miss my grandpa
ReplyDeleteBtw emang bener ya, jarang banget aku nemu BA kosmetik yang bener2 ramah, kebanyakan jutek, harusnya ditrain dulu gimana menghandle customer.. Harusnya mereka ngerti ya kalo bad service = bad selling..
Iya, bapaknya baik banget. Semua bapak di Dunia pasti punya caranya sendiri untuk menunjukan kasih sayang ke anaknya kok :').
DeleteYup, itulah. Perusahaan kosmetik kayaknya harus mulai sadar nih pentingnya pelayanan yang baik. Aku mending beli di produk yang agak mahal tapi BAnya ramah lho, drpd produk murah tapi BAnya bikin gag nyaman.
Huwaaaaa.... aruuumm.. aku baru bacaaa....
ReplyDeletehikks.. hikkss.. terharuu
salut banget deh sama kamu
good job! I like it! hihihihihi...
semoga para BA2 nyadar dan jadi ga jutek lagi sama para konsumennya
bete dehh ihh..
Aih Pupuuut, udah sembuh nih? Ayok donk jalan2 kalau udah sembuh :')
DeleteIya Put, semoga ya seller2 kosmetik memperbaiki standar pelayanannya.
Aku suka ceritanya mbak, bagus banget. Jadi inget betapa papa sayang sama anak ceweknya. Kalo tipe papaku, dia ajak anaknya suruh milih sendiri(jaman sekolah). Tapi aku jadi penasaran kosmetik apa yang di pilihan mbak arum buat anaknya si bapak itu. Soalnya ngeliat bapaknya 'cuma' bersepeda aku yakin bapak tsb bukan bapak yang 'mampu' untuk habisin uang buat kosmetik. Salut banget aku mbak, mbak berani gitu ngajak bicara bapaknya kalo aku juga diem aja haha.
ReplyDeleteSoal BA setuju sih, kalo udah keliatan gak akan beli banyak pasti jutek. Coba keluarin kartu kredit diam dia langsung brubah jadi baik.
Iya, Bapaknya baek banget, aku juga jadi inget Bapakku nih :'). Aku berani ngajak ngomong sebenernya ya karena penasaran sih, bukan apa2. Hahaha..kepo yak..
DeleteNah itulah. Aku bener2 gag suka BA model begitu. Tapi ada BA yang baik juga lho. Kalau di Jogja: BA Revlon Gardena & BA Max Factor Galeria. Baiikk dan mau ditanya2 walau kita gag beli apa2 :)
So touching :')
ReplyDeleteIya, saya setujuuuu banget soal BA tu...kadang kita udah ada niat untuk beli, tapi bawel tanya ini itu (lha itu kan hak kita to mbakk), tapi BA-nya kurang simpatik jadinya suka bete dan nggak jadi beli :( perlu ditraining bener2 tuh BA-BAnya. Emang kadang di Mutiara (jujur yaaa) BA-nya suka judes dan kalo ngomong bikin keki.
Thanks for sharing :D love ur blog more and more :*
Nah itulah. Mutiara. Entah kenapa BAnya judeeesss banget. Kalau kita2 mungkin udah mati rasa yak. Tapi kan kasian kalau misal ada yg baru pertama kesana, kaya bapak-bapak itu :(.
DeleteThanx, Raisa. Love u tooo #lhoh
Oya kalo baca ini jadi ingat bapak saya, yang jaman SD setiaaa banget nganterin sama ke rental komik (dulu sukaaa banget tuh minjem komik2), pas nganter minjem komik dia tunggu di motor sementara saya pilah pilih sendiri,,,terus KTP-nya pinjem punya bapak + duitnya hehehe
ReplyDeleteada2 aja deh cara si bapak buat nyenengin anaknya :D :D
Ahh...itu juga menyentuh. Jadi kangen bakakku nih T.T
Deleteaduh jeng, jadi sentrap sentrup nahan air mata baca postinganmu. bapaknya keren... bapak saya g pernah seperti itu, tapi saya selalu ingat kata-kata bapak saya ketika saya nekad pengen motong rambut saya sendiri di rumah, bapak bilang "ora usah aneh-aneh, rambute ojo dipotong dewe, mengko lek elek malah nangis-nangis, nyoh (nyodorin uang) budhal nek salon sing apik pisan kono ae, karuan potongane apik pisan".
ReplyDeletesaya dulu pernah ketemu mas2 di toko kosmetik yg nanya2 ttg make up ke mbak2 BA yg wajahnya g ada ramah2nya sama sekali, mas nya jadi agak BT kayaknya. Kebetulan saya pas berdiri di samping mas nya, saya tanya, " nyari lipstik ya mas?". mas nya bilang dia mau beliin lipstik buat istrinya yg lagi ultah, dia bingung mau pilih lipstik yg mana. saya tanya2 ke masnya dia pgn yg ada pelembabnya, yg matte, atau yg lipgloss saja. mbak BA nya cuman diam dengan wajah suram, malah saya jd yg bantuin mas nya milih lipstik buat istrinya. sekalian saya milih2 buat saya sendiri.
ya emang ndak semua BA judes bermuka seram, tapi emang banyak yg kayak gt, mungkin mereka baru ngalami bad day atau gimana kita jg ndak tahu, tapi kan paling tidak mereka bisa senyum buat konsumen, kalaupun tidak senyum terlalu ramah, wajahnya jgn manyun aja lah..bikin males beli.
Bapaknya mbak Niken juga baik :'). Masing2 bapak punya cara sendiri untuk melindungi anaknya, jeng. Dulu aku sering kesel sama bapakku, soalnya jaman kuliah nggak dibolehin naik motor, padahal ada motor satu di rumah yang nganggur. Yah, alesannya bapakku sih dia takut aku kenapa2, jalanan kan rame, udah gitu dia tau aku orangnya suka ceroboh + tangan kiriku kan nggak bisa diangkat. Dulu keselnya setengah mati. Baru sekarang2 pas udah gedean, bisa ngerti kalau itu tuh bentuk kasih sayang juga.
DeleteHooh, BA BA itu entah kenapa mukanya harus kaya gitu. Semoga kedepannya sih perusahaan kosmetik (atau perusahaan apapun) ngerti pentingnya pelayanan yang baik, dan memperbaiki kualitas pegawai yang mereka pakai.
Good job!!! Luv u dah... :*
ReplyDeleteThanx :*
Deletekeren banget :) rada ikutan sebel sih kalo ngeliat kelakuan BA kek gitu , risih liatnya , mereka kan harusnya melayani customer , apalagi buat orang orang yg tidak terlalu tau tentang kosmetik .
ReplyDeletekebetulan sering liat BA macam itu , tp pernah suatu waktu aku belanja dSalah satu toko kosmetik dJogja sebut aja *M*TIARA* (hahaha) . salah satu BA nya g ngenakin pas dtanya tanya saking keselnya aku langsung aja negor "Mba kok g ngenakin banget sih ngomongnya ?itu g baik lho " trus dya langsung melengos gitu aja , saking gregetannya aku jalan ke kasir dengan muka dongkol trus ada yg nanya kenapa ?ya udh aku ceritain , trus dya bilang biar nanti dtegor , eh pas udh kelar bayar baru kebaca dbagian atas saku "supervisor" hahahha ...yessss :) *dya layak dapat teguran*
Bahahaa...kalau aku semakin BA-nya judes dan ogah2an, semakin aku semangat nanya ini itu, coba tester ini itu. Dilama-lamain. Biar "kerja" gitu lhoh diaaa. Tapi ujung2nya: "nggak jadi beli ah, beli di toko lain aja. Situ judes sih mbak. Males nambahin fee situ". Wahahahahaaaa....
DeleteAku nyasar di blog mu lagi gara2 aku brosing di gugel... dan aku baca ini aku menitikkan air mata.. huckkk
ReplyDeleteHoaaaa...posting lamak banget ini sesss. Makasih ya udah baca :)
DeleteKeren bgt postingannya mbak. Sukses bikin aq mewek. Klo aq di posisi mbak arum kayakna bakalan maki2 BA nya hihi ketauan deh emak2 galak. Di chandra semarang juga ada BA salah 1 kosmetik yg judes&sukses aq sindir hihi
ReplyDeleteHahaha...kalau ketemu BA beginian mah mendadak semua orang bisa jadi galak sesss. Thanx ya udah baca :')
DeleteYa ampun mbak aku nangis bacanya... huhu cengeng bgt ya. thanks for sharing btw! :')
ReplyDeleteThanx juga sudah mampir :)
DeleteYa Allah..cerita yang sangat menyentuh..
ReplyDeleteKita harus memperlakukan semua orang dengan baik..sedih hikss..
Yes, setuju banget, mb. Kita memang harus memperlakuakn org dengan baik selama kita bisa :')
DeleteTerharu juga,masih ada ayah yg peduli sama hal yg mungkin dianggap kecil ya..tapi keliatan bgt berarti dia sayang sama anaknya :') jd inget alm. Ayah yg selalu iseng beliin apa aja pas lg ultah hehe :)
ReplyDeleteAku juga setuju mbak,BA di mutiara itu kebanyakan kurang ramah dan agak mendiskreditkan konsumen dari penampilannya.
Aku pernah kesana dan kebetulan pake baju agak kumel dan ngga dandan mukanya jd kusem bgt. Aku mau beli parfum,kebetulan emg langganan disana. Trus aku nanya sama mbak2nya, minta pilihin parfum yg scentnya manis floral gt. Tiba2 ada ibu2 c*na di counter ngeliat (mgkn pemiliknya ya) trus bilang gini "tapi disini harganya 150an ke atas lho mbak" agak nyinyir gt. Akunya kaget,mgkn dikira aku cuma nanya2 dan iseng mintain parfum trus ngga beli kali ya hehe.. Trus aku jawabnya santai aja meskipun agak sedikit kecewa dengan perlakuannya..
Begitu selesai milih terus kebetulan aku bayarnya pake kartu debit,langsung sikapnya ramah bgt dan senyum2 gitu. Aku senyum kecut aja,utg lg ngga emosi.kalo emosi kusemprot aja kali ya hihihi
Dan aku setuju,ba di gardena kebanyakan ramah2 dan sabar nungguin pelanggannya milih2..terus masih suka ramah,meskipun aku jarang beli produk mereka hihihi
Gitu aja mbak sharing pengalaman pribadi, dan setuju bgt kalo ada perusahaan yg rekrut ba counter kosmetik liat komen2 kita semua supaya bisa milah-milih pas rekrut karyawannya :)
Thanks mbak,tulisannya inspiratif! :)
Aku juga nih mb, jadi kangen bapakku di solo :")
DeleteAku heran itu kenapa bisa beda bgt ya? Apa ba mutiara itu gajinya lebih kecil? Atau ba mutiara itu bukan ba resmi brand terkait ya? Cuma mb2 karyawan mutiara yg diseragamin. Atau gimana sih? Hahahaa...
Klo yg cici2 di kasir itu yg punya kayanya. Aku pernah iseng nanya naked dia asli/palsu. Di jawab "asli" judes bgt, terus ditinggal :))
wauu bgtttt crtnya mba.. Inspiratif bgt seakan2 mba malaikat yg dtg nolongin bpk itu :D cewek yg kya gni nih yg cantik 100% gk cantik fisik doank. Aq jg mba suka kepo n gak tega klo udh lyt kejadian kya gtu pkonya mw nolongin sebisa mungkin. N BA d mutiara emnk pelayanannya krg bagus menurutku, jadi bikin males masuk sana klo gak perlu2 amat contohnya klo barang itu msih tersedia di toko lain ato di counter2 mending beli dsna dri pada kesana huh *wkwkwk kok jadi ngomel gini :D
ReplyDeleteBtw salam kenal ya mba slm ini aq silent readernya mba tpi pas nemu artikel ini jadi gemes pengen ngomen jga :D
Waduh mbaaa, aku ga baik terus kok. Jauh lah kalau dibilang malekat. Suweerr.
DeleteSama, aku juga udah males banget sekarang ke mutiara. Kalau beli kosmetik lebih suka ke Gardena aja. Tp ya jarang sih sekarang aku udah di jakarta.
Salam kenal :)
eeeeh bener juga lho mb arum,, klo mbak BA nya judes n sok teu gitu kita jadi males mau beli barang dia, padahal niat awalnya mau beli barang dia. aq pernah mau beli bedak wardah,,,ditawari sama mbak BA barang lain. aku jawab sudah punya mb dan nggak semua produk wardah cocok sama saya,,eeh dia kepo nanya macem-macem dan nanya kemana-mana. nggak cocok gimana? merk apa? pasti beli di online ya? ga ada labelnya ya? dst dst....iiiiiiih sebeel. dia kan nggak tau aku beli apa to ya. aku diem aja (nggonduk padahal) lagian kayaknya kalau aku bilang aku beli SK II share in jar apa dia juga tau merk itu??? hehehe. tapi ada juga mbak-mbak BA yang baik hati dan suka menolong,,,aku suka sama mbak itu. malah klo gitu, jadinya yang nggak mau beli malah jadi beli... (eh, mbak e punya pelet kayaknya)
ReplyDeleteanyway, kita kita suka kok kalau mbak-mbaknya ramah dan suka menolong
Akupun mbaa. Males banget ih rasanya. Sepengen-pengennya sama produknya, kalau udah dijudesin, jadi nggak pengen lagi. :|
DeleteIyaa, kalau ketemu BA yang baik tuh rasanya pengen borooong semuanyaaa. Hahaha..
iyaa BA kadang judes judes gitu apalagi kl lagi keliatan kayak mahasiswa akhir bulan banget huhu padahal aku orangnya gampang tertipu daya (halah..) kalo mbak BAnya ramah sama bujuk sana sini pasti kubeli huhu iya aku emang gampangan :&
ReplyDeleteSetujuuu. Aku dulu suka beli Max Factor loh, padahal ya biasa aja sama Max Factor nggak yang suka banget. Beli gegara BAnya baeeekk banget
DeleteKebanyakan BA yg lumayan ramah itu dari brand W**d** pernah nanya2 yg M***OV** juga judes pdhal kan satu perusahaan. Di Muti*** emang sih rata2 pada judes yaa mbak duh gak cuma ak yg ngrasa. Kadang sebeeelll kalo lagi nanya2, makanya ak mendingan browsing dulu deh jd pas beli lgsg aja mau apa gtu...
ReplyDeleteWah ide bagus tuh. Mending browsing dulu. Iya agak sakit ati sih kalau inget perlakuan BA yang judes. Ahahahaa.. Tapi nggak semua BA judes kok. Ada yang ramah dan helpfull
DeleteTerharu banget kak, ini postingan sudah lama ya. tp pas aku lg searcing suka duka menjadi BA keluar post ini. kebetulan aku adalah customer service. tp di kantorku tidak boleh mengenakan hijab jd selama ini pas sampe kantor lepas hijab lama lama risih juga lepas hijab. jadi aku ingin coba jadi BA WA*D** karna boleh berhijab. secara cuma lulusan SMA susah cari yang boleh hijab heheh. semoga kelak aku bisa jadi BA yang Ramah dan ngertiin pelanggan selain membeli ia juga butuh informasi. makasih ya kak bagus bgt tulisannya
ReplyDeleteWah, semoga cita-citanya jadi BA tercapai ya ;).
DeleteAku kok mewek bacanya mbak😣
ReplyDeleteMenyentuh sekali ceritanya,jadi ingat orangtua
ReplyDeleteAku baru aja ke toko mutiara yogyakarta, gila BA pixy yg ibu2 tengah baya itu galak bgt. Bukan ucapan yg galak. Tp tingkah lakunya, aku minta tester pixy bb cream eh di lempar ke meja sama dia. Ogah deh aku beli. Ga sopan bgt !
ReplyDeleteTerimakasih sudah menjadi org baik mbak. I adore u💕
ReplyDelete